Said PDIP: Apa Otomatis Kalau RK dengan Ganjar Tiba-Tiba Menang di Jabar?
Said menyebut tidak ada yang berhak merasa akan dipilih menjadi cawapres Ganjar usai bertemu Megawati.
Said mengingatkan Megawati belum memutuskan bakal Cawapres Ganjar.
Said PDIP: Apa Otomatis Kalau RK dengan Ganjar Tiba-Tiba Menang di Jabar?
Ketua DPP PDIP Said Abdullah membantah isu bahwa pihaknya berusaha mendekati Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk mendokrak suara Ganjar Pranowo yang rendah di Jabar.
"Apakah otomatis kalau RK dengan Ganjar tiba-tiba Ganjar menang di Jawa Barat? Mana surveinya tunjukkan ke saya,” kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (14/9).
merdeka.com
Menurut Said, seluruh bakal cawapres yang masuk survei tidak memiliki elektabilitas yang fantastis, termasuk RK.
"Surveinya tunjukkan ke saya, karena rata-rata para cawapres itu tingkat elektabilitas tertinggi nya itu di 17,5 sampai di 11 persenan, itu irisan dengan capresnya hampir sama," kata dia.
merdeka.com
Saat ini, Said mengingatkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum memutuskan nama bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
"Saya pastikan, bahwa di internal kami, nama-nama yang beredar ini masih dalam keranjang ibu ketum," kata Said.
merdeka.com
Said menyebut tidak ada yang berhak merasa akan dipilih menjadi cawapres Ganjar usai bertemu Megawati.
"Sehingga tidak bisa si A berhak sudah diminta ibu ketum atau si B karsna bertemu ibu ketum, tiba-tiba keluarnya dia punya keyakinan akan terpilih sebagai cawapres. Nampaknya, itu bukan tipikal ibu ketum," jelas Said.
merdeka.com
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku telah ditawari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo.
Doli menyebut tawaran itu terjadi saat RK menemui Megawati. Menurut Doli, RK telah melaporkan hasil pertemuan dengan Mega kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
"Itu sebetulnya, sekali lagi nama Ridwan Kamil ini muncul ketika ada pertemuan dan memang Pak RK sudah melaporkan ke Pak Airlangga ya, waktu itu disampaikan bahwa Pak RK diundang oleh Bu Megawati kemudian ditawarkan jadi wakil presiden," kata Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (13/9).
Doli menyebut, tawaran pada RK itu datang lantaran Ganjar butuh memperkuat suara di Jawa Barat.
"Latar belakangnya karena Pak Ganjar membutuhkan figur yang bisa memperkuat di Jabar gitu. Nah itu disampaikan Pak Ridwan ke Pak Airlangga," ujar Doli.
Meski demikian, Doli menyebut keputusan soal Pilpres berada di tangan parpol dan disampaikan secara resmi atau formal.
"Tapi kalau soal keputusan seharusnya kan dibicarakan secara resmi, secara formal," ujar Doli.