Simulasi Pilpres 2024 Terbaru: Prabowo Unggul Saat Duet dengan Erick Thohir

Merdeka.com - Duet Prabowo Subianto–Erick Thohir mengungguli pasangan calon presiden dan wakil presiden lain dalam simulasi pasangan Pilpres 2024 yang dilakukan oleh Lembaga Survei Poltracking Indonesia. Keduanya mampu mencatatkan raihan elektabilitas tertinggi.

Duet Prabowo-Erick Thohir meraih angka sebesar 30,3% mengalahkan pasangan Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno 28,4%. Disusul duet Anies Baswedan–Agus Harimurti Yudhoyono dengan 21,9%. Responden yang belum menjawab atau tidak tahu mencapai 19,4 persen.

“Temuan ini merupakan potret terbaru pergeseran peta elektoral capres, cawapres, dan partai politik dalam temuan survei Februari, Maret, dan April 2023,” tutur Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam Rilis Temuan Survei Nasional bertajuk Pergeseran Peta Elektoral Capres, Cawapres, & Partai Politik, Jumat (28/4).

Saat Prabowo dipasangkan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, juga memiliki perolehan suara tinggi. Menghadapi Ganjar dipasangkan dengan Sandiaga Uno dan Anies Baswedan dipasangkan dengan Chairul Tanjung.

Namun, raihan Prabowo dan Airlangga lebih rendah bila dibandingkan dengan duet Prabowo Erick. Prabowo-Airlangga mendapatkan suara 28,8 persen, unggul sangat tipis dari Ganjar-Sandiaga 28,3 persen.

Sementara Anies-Chairul Tanjung 19,7 persen. Responden yang belum menjawab atau tidak tahu mencapai 23,2 persen.

Hanta menyampaikan bahwa hasil tersebut merupakan gambaran dari peta konstelasi Pilpres pada saat ini. Terlebih setelah dideklarasikannya Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Cawapres) oleh PDI Perjuangan.

“Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi dalam Pilpres 2024,” terang Hanta.

Secara individu, berdasarkan hasil survei Erick Thohir menjadi figur Cawapres paling potensial dengan raihan angka elektabilitas tertinggi. Tren elektabilitas Erick Thohir tumbuh positif mulai dari Februari 16,5%, Maret 16,5%, hingga April mencapai 17,1%.

Dia menyebut, dinamika konstelasi calon presiden (capres) dan Cawapres pada Pilpres mendatang tentu masih berpotensi alami perubahan.

“Variabel cawapres dan komposisi koalisi, sangat menentukan perolehan suara pasangan capres-cawapres dan partai politik pendukungnya,” jelas Hanta.

Poltracking menggelar survei tatap muka pada periode Februari, Maret dan April 2023. Dengan jumlah responden sebanyak 1220 responden yang diambil dengan metode multistage random sampling. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (mdk/tin)