Tak Mau Buruk Sangka Usai Putusan MK, Alasan PDIP Panggil Gibran ke Jakarta
Gibran mengatakan pemanggilan tersebut terkait perkembangan politik terkini yang terjadi di Kota Solo.
Rencana pemanggilan seharusnya hari ini tapi ditunda karena PDIP fokus umumkan cawapres Ganjar.
Tak Mau Buruk Sangka Usai Putusan MK, Alasan PDIP Panggil Gibran ke Jakarta
Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga bicara mengenai rencana pemanggilan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Eriko mengaku, bahwa Gibran diajak bertukar pikiran mengenai perkembangan politik yang bergulir.
"Yang saya dengar dari Pak Sekjen sendiri bahwa Pak Sekjen mengajak Mas Gibran untuk bertukar pikiran. Kalau memanggil dalam arti apa kan itu seperti dulu kan, apakah ada peringatan atau apa. Ini mau memanggil mau minta berdiskusi sebagai sesama kader. Itu yang disampaikan oleh Pak Sekjen," kata Eriko di Media Center TPN Ganjar Presiden, Jl Cemara No 19, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/10).
Eriko tak mau berprasangka buruk dulu terhadap sikap Gibran. Terlebih, setelah putusan MK membolehkan kepala daerah maju sebagai capres-cawapres meski belum berusia 40 tahun.
Maka dari itu, Hasto ingin berdiskusi sebagai politisi senior dengan Gibran yang belum lama berkiprah di dunia politik.
"Kalau tadi saya sudah sebutkan bahwa kita ini percaya, nawaitu, niat baik, ya kan. Kalau kita berprasangka sudah buruk, ya tentu pemikiran kita buruk," kata Enriko
"Nah itu lah mengapa Pak Sekjen ingin mengajak Mas Gibran bertukar pikiran sebagai sesama kader PDI Perjuangan, antara senior dengan yang belum lama berkiprah di dunia politik," ujarnya menambahkan.
Jadwal Ulang Pemangilan Gibran
Mengenai waktunya kapan, Eriko menyebut, pemanggilan Gibran akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Nah ini yang sebenarnya dilakukan oleh Pak Sekjen, sebenarnya baik sekali nanti terjadi beberapa waktu ini, dan hari ini saya rasa kenapa kalau tidak hari ini," ungkap Enriko.
Menurutnya, Gibran juga bisa melaporkan kepada Hasto bila ada tawaran politik dari partai lain. Putra sulung Presiden Jokowi itu sendiri diisukan bakal gabung ke Golkar dan ditarik menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto.
"Apalagi kalau tadi teman-teman menyatakan bahwa Mas Gibran akan ada kunjungan ke partai lain, institusi lain," katanya.
"Ya kan tidak salah juga habis itu berkomunikasi dengan Pak Sekjen menyampaikan hasil pembicaraan barangkali atau ada tawaran-tawaran yang menarik kan sah-sah saja dalam dunia politik kalau menurut kami," pungkasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bakal menghadap Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Rabu (18/10/2023) lusa. Putra pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menyampaikan apakah pemanggilan itu terkait dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atau persoalan lainnya.
"Besok Rabu saya dipanggil DPP, saya sudah dihubungi Pak Hasto," ujar Gibran di balai Kota, Senin (16/10).
Namun demikian, dia tak menampik pemanggilan tersebut terkait perkembangan politik terkini yang terjadi di Kota Solo. Sebagai kepala daerah asal PDI Perjuangan, akan melaporkan kondisi politik yang terjadi di Kota Bengawan saat ini.
"Di DPP nanti saya akan melaporkan keadaan terkini Kota Solo," katanya.
Gibran mengatakan laporan ke pimpinan partai terkait perkembangan politik di kotanya rutin dilakukan. Namun, dia enggan menyampaikan apa saja yang menjadi materi pelaporan. Gibran menyebut kemungkinan akan membicarakan terkait Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo.
"Saya kan memang rutin laporan ke beliau. Nanti kalau dipanggil pasti ditanya, ini gimana keadaan ini, tunggu saja ya. Mungkin juga (terkait TPN), nanti sekalian hari Rabu kita laporkan ke pimpinan," bebernya.
Saat ditanyakan terkait isu dirinya yang akan dipinang Partai Gerindra menjadi cawapres Prabowo Subianto, Gibran tak menampik.
"Nanti saya laporkan semua, update semua. Saya laporkan ke pimpinan semuanya. Saya tidak pernah tidak melaporkan. Terutama hal penting gini ra mungkin ora tak laporke," ujar Gibran.