Tsamara Amany Mundur dari PSI, Tidak Pindah Partai
Merdeka.com - Tsamara Amany memutuskan untuk keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Setelah lima tahun mengabdi dan menjadi Ketua DPP PSI, dia mengajukan pengunduran diri.
“Keputusan ini saya ambil atas dasar pertimbangan pribadi. Saya merasa saya membutuhkan perjalanan baru di luar partai politik. Untuk saat ini, saya ingin fokus mengabdi untuk Indonesia melalui cara-cara lainnya, salah satunya dengan fokus menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan,” tulisnya dalam surat pengunduran dirinya tertanggal Senin (18/4).
Dia mengungkapkan, dirinya tetap percaya politik dan partai adalah salah satu jalan paling masuk akal membawa perubahan dalam skala besar. Hanya saja, Tsamara menerangkan, membutuhkan eksplorasi baru di luar ranah partai politik, setidaknya untuk saat ini.
-
Bagaimana caranya untuk mengubah pandangan politik? Ada banyak cara bagi kita untuk merubah pandangan politik. Selain bisa membawa ke pesan positif, kita bisa membuat iklim politik menjadi lebih berwarna.
-
Apa inti dari politik? Inti dari politik adalah manusia dan tatanan hidupnya.
-
Siapa yang mau mendirikan partai baru? 'Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,' kata Sandiaga di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (6/9).
-
Bagaimana menurut Zulhas berpartai itu? 'Kalau lihat malam ini wajar PAN menjadi pemenang pemilu, layak, pantas. Kader PAN punya talenta. Oleh karena itu, mari kita songsong kemenangan PAN di Pemilu 2024,' ujar Zulhas dalam sambutannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
“Oleh sebab itu, kemunduran saya ini tidak berkaitan dengan keinginan untuk pindah partai politik,” tutupnya.
Adapun isi surat pengunduran Tsamara dari PSI:
Saya menuliskan surat ini berkaitan dengan posisi saya sebagai pengurus dan kader Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. Setelah 5 tahun mengabdi di PSI sebagai Ketua DPP, per hari ini, saya mengajukan pengunduran diri saya sebagai pengurus dan kader PSI.
Keputusan ini saya ambil atas dasar pertimbangan pribadi. Saya merasa saya membutuhkan perjalanan baru di luar partai politik. Untuk saat ini, saya ingin fokus mengabdi untuk Indonesia melalui cara-cara lainnya, salah satunya dengan fokus menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan. Ini bukan berarti saya merendahkan peran atau efektivitas partai dan PSI dalam membawa perubahan. Saya tetap percaya, sebagaimana saat dulu saya bergabung PSI, politik dan partai adalah salah satu jalan paling masuk akal membawa perubahan dalam skala besar. Hanya saja, saya membutuhkan eksplorasi baru di luar ranah partai politik, setidaknya untuk saat ini. Oleh sebab itu, kemunduran saya ini tidak berkaitan dengan keinginan untuk pindah partai politik.
Saya memohon maaf tidak bisa menyampaikan surat pengunduran diri ini secara langsung karena posisi saya yang saat ini masih berada di New York, Amerika Serikat. Pengunduran diri ini juga tidak berkaitan dengan konflik tertentu atau perbedaan pandangan dalam posisi saya sebagai pengurus dan kader PSI. Keputusan ini murni keputusan saya pribadi yang saya rasa harus saya ambil dalam perjalanan hidup saya.
Dalam surat pengunduran diri ini, saya ingin berterima kasih sedalam-dalamnya kepada PSI. Selama lima tahun ini PSI sudah memberikan saya berbagai kesempatan dalam politik. PSI akan selalu menjadi cinta pertama saya dalam politik, akan selalu menjadi rumah di mana saya belajar berpolitik, dan dibimbing hingga bisa sampai di titik ini. Tanpa PSI, saya tidak akan bisa berjalan sejauh ini.
Saya ingin mengucapkan terima kasih dari lubuk hati paling dalam kepada Ketua Dewan Pembina PSI Bang Jeffrie Geovanie yang selama ini selalu menjadi mentor saya dalam berpolitik, dan selalu membantu saya berpikir jernih dalam berbagai duka dan tantangan dalam politik. Saya Terima kasih untuk Sis Grace Natalie dan Bro Raja Juli Antoni, yang bukan hanya menjadi Ketua umum dan Sekjen selama saya di PSI, tapi teman dan bahkan keluarga selama saya ada di partai ini. Terima kasih untuk seluruh DPP PSI, utamanya sis Isyana, bro Chandra, Sis Danik, sis Mayang, dan sis Lila.
Saya juga ingin ucapkan terima kasih dan doa terbaik untuk Bro Giring Ganesha dan Sis Dea Tunggaesti sebagai Ketua umum dan Sekjen PSI periode ini agar mampu mengemban amanah dan insyaAllah menyukseskan PSI pada Pemilu 2024 nantinya.
Terakhir, untuk seluruh kader-kader PSI di Indonesia, dari tingkat DPC, DPD, DPW, hingga pemegang KTA PSI, kalian akan selalu berada dalam hati saya. Meski saya berada dalam babak baru kehidupan, saya tidak akan pernah melupakan kisah kita bersama, Perjuangan kita, utamanya pada tahun 2019, akan selalu menjadi kenangan yang tidak terlupakan. Saya percaya PSI akan selalu bisa berhasil di tangan kader-kader hebat seperti Bro dan Sis semua. Saya berterima kasih sudah diberi kesempatan menjadi bagian dari teman-teman semua.
Saya bergabung PSI sebagai seorang anak kuliahan yang masih mengerjakan skripsi, kini saya mengundurkan diri sebagai seorang perempuan yang sudah lebih dewasa, yang lebih matang. Ini semua tidak lepas dari proses belajar yang saya dapatkan selama berada di PSI, sebuah partai politik yang berani mengambil resiko memilih perempuan berusia 20 tahun sebagai salah satu Ketuanya.
Saya memohon maaf Jika selama menjadi Ketua DPP PSI saya belum sempurna. Tapi saya bangga pernah berjuang bersama teman-teman PSI semuanya. Doa terbaik saya selalu mengiringi PSI, dan berharap dalam Pemilu 2024, saya bisa melihat wajah-wajah PSI di DPR.
Kini waktunya saya memulai babak baru dalam kehidupan di luar ranah partai politik. Semoga dalam babak baru kehidupan saya ini, saya tetap bisa berkontribusi untuk negeri yang saya cintai ini. Terima kasih.
Salam solidaritas,
Tsamara Amany
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.
Baca SelengkapnyaKaesang meyakini terjun ke politik adalah cara terbaik anak muda dalam menyelamatkan masa depan bangsa.
Baca SelengkapnyaAce Hasan Syadzil mengatakan siapapun berhak untuk mendirikan partai politik.
Baca SelengkapnyaGerindra mengkaji opsi mengusung calon baru di Pilwalkot Tangsel.
Baca SelengkapnyaJika PAN sudah cocok dengan calon lain dan cukup syarat mengusung kepala daerah, maka tak masalah berbeda dengan KIM
Baca SelengkapnyaWaketum Gerindra Habiburokhman membenarkan kemungkinan besar Riza resmi mundur.
Baca SelengkapnyaCara membayar kebaikan negara itu menurut Anas dengan kembali terjun politik.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, langkah membentuk ormas atau parpol harus disusun perlahan-lahan dan menunggu suasana politik tenang terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPartai Keadilan Sejahtera (PKS) mendoakan Anies Baswedan sukses mendirikan partai baru atau organisasi masyarakat (ormas).
Baca SelengkapnyaSetelah keluar dari koalisi pendukung Anies, Demokrat masih terus membangun komunikasi politik.
Baca SelengkapnyaAnies belum banyak merespons akan dirinya yang membuka opsi untuk membentuk ormas atau parpol baru.
Baca SelengkapnyaTuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi resmi keluar dari Perindo.
Baca Selengkapnya