Profil
Prijanto
Prijanto lahir di Ngawi, 26 Mei 1951. Karir di politik baru ia bangun saat ia mengundurkan diri dari jabatan Aster Kasad (setara PNS) pada tahun 2006 untuk mencalonkan diri dalam pilkada DKI Jakarta 2007. Sebelumnya, ia sempat berkuliah di IKIP Malang pada tahun 1970, namun di tengah jalan ia mengundurkan diri dari bangku perkuliahannya karena ia masuk pada AKABRI dan lulus pada tahun 1975. Selama bekerja di bidang militer, karir dan pangkatnya naik perlahan-lahan, hingga terakhir sebelum ia mengundurkan diri dari almamaternya, ia menjabat sebagai Mayor Jenderal.
Pada bulan Oktober 2007, ia diangkat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Fauzi Bowo periode 2007-2012. Namun, ayah dari Whisnu Putro dan Putri ini belakangan santer diberitakan menyatakan mundur dari kursi pejabat pemda sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ia merupakan satu-satunya pejabat yang pernah mengajukan pengunduran diri terkait ketidaknyamanan bekerja di tempat kerja.
Ia mengungkapkan pada bukunya yang berjudul "Kenapa Saya Mundur" beberapa alasan yang menyatakan adanya dugaan korupsi pada lembaganya, meski ia tidak menuding secara jelas mengenai kebenaran akan kasus korupsi tersebut. Jelas, alasan pengunduran diri yang dilayangkan pada Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini ditolak setelah Rapat Paripurna DPRD digelar.
Mengenai hobi, Prijanto mengaku gemar berolahraga, terutama bowling dan tennis. Bahkan ia juga pernah menjadi Ketua Umum Olahraga Bowling DKI Jakarta selama dua periode. Iklim Demokrasi di Militer mengenai adanya kekhawatiran pemerintahan negeri ini akan kembali otoriter di bawah kepemimpinan militer, sebagai pengamat politik, Prijanto justru menegaskan bahwa budaya kekerasan dan otoritarianisme di tubuh militer dalam konteks negatif tidak ada.
Oleh: Atiqoh Hasan