Sunan Kudus simpan wasiat dan rahasia di sumur Banyu Panguripan
Merdeka.com - Salah satu situs peninggalan sejarah dari Syekh Dja’far Sodiq atau Sunan Kudus adalah Menara Kudus. Menara yang identik dengan candi peninggalan zaman Hindu tersebut, diyakini mempunyai dua sumber mata air yang disebut oleh masyarakat sekitar Banyu Penguripan.
Keberadaan Banyu Penguripan diperkuat oleh penelitian ilmiah dari beberapa ahli seperti Soekmono, Parwandi dan Parmono Atmandi. banyu Panguripan ini dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai air awet muda.
"Bapak (Kyai Turaichan) pernah bercerita pada saya dan ibu. Zaman cilikannya (masa kecilnya) dulu mengulurkan sepanjang-panjangnya benang layang-layang yang diberi bandul batu dari atas menara, lalu terdengar suara ‘plung’. Tapi saat ditarik kembali, benang itu tidak basah. Dulu ada lubang di atas menara. Sekarang sudah ditutup," ungkap ulama setempat Khoiruzzad kepada merdeka.com di Kompleks Makam Sunan Kudus, Jawa Tengah, Senin (6/7).
-
Kenapa sumur Zaman Perunggu terawetkan? Namun sumur ini berhasil bertahan karena terkubur di dalam tanah yang tergenang air.
-
Mengapa air salamun dipercaya bermanfaat? Keyakinan akan manfaat Air Salamun didasarkan pada ajaran Islam yang menganggap Al-Qur’an sebagai sumber petunjuk dan obat bagi jiwa.
-
Gimana cara atasi air sumur keruh? Menggunakan filter air sumur dapat membantu menjernihkan air yang keruh. Filter ini dapat menangkap partikel-partikel kecil yang menyebabkan kekeruhan air sumur.
-
Bagaimana sumur digunakan? Sumur ini diyakini menjadi bagian dari Jalan Militer Horus yang luas, sebuah rute kuno yang sering digunakan oleh para firaun.
-
Bagaimana sumur tua tersebut membantu warga? 'Warga yang ngambil itu rata-rata dari Kampung Kebasiran, Manggerong, Kemayuan dan Setu, semua total sekitar empat kampung. Biasanya dipakai buat masak, mandi, mencuci,' ujar Jauri.
-
Apa keunikan sumur tua di Sawah Luhur? Jika kebanyakan sumber air rumah-rumah warga akan mengering atau menyusut dan berubah rasa, namun air di sumur tua ini justru tetap melimpah.
Khoiruzzad menilai sumur kembar atau Banyu Penguripan mengandung makna dan pesan dari Sunan Kudus kepada umat dan pengikutnya.
"Sesungguhnya kita hidup di dunia ini kan untuk mencari bekal hidup yang lebih lama lagi," paparnya.
Keberadaan Banyu Panguripan juga dijelaskan oleh pengurus Yayasan Masjid, Makam dan Menara Sunan Kudus (Y3MSK) Denny Nur Hakim. Dia membenarkan jika di bawah Menara Kudus ada sumber mata air.
"Intinya begini, di bawah bangunan menara ada sumur penguripan (penghidupan). Sebetulnya di bawah menara ada sumur penguripan. Apakah benar itu sumur penguripan tersebut? Tapi logikanya belum bisa dibuktikan,"ucap dia.
Dirinya menjelaskan bahwa sesungguhnya air yang disebut-sebut sebagian masyarakat sebagai Banyu Penguripan itu berfungsi untuk memelihara batu bata yang merupakan bahan dasar menara Kudus supaya tidak lapuk dan rusak oleh alam dan cuaca.
"Yang jelas, menurut dari arkeolog dari BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) di bawah menara ada sebuah sumur, fungsinya untuk mengatur temperatur menara,"
"Kenapa harus ada sumur, bangunan dari batu bata terletak di luar rusak atau rapuh. Nyatanya usianya 500 tahunan sudah tetap tegak. Tenaga BPCP bilang di bawah candi ada sumur fungsinya untuk mengatur temperatur suhu supaya bangunan bertahan lama," ungkapnya. (mdk/rep)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga setempat percaya, bahwa air dari dalam sumur tersebut bisa mengungkap kebohongan dari seseorang yang berniat jahat dan menutupinya.
Baca SelengkapnyaUniknya, sumur yang diklaim tertua di wilayah tersebut masih menyimpan air dalam jumlah yang banyak dan tidak mengalami surut meski dilanda kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini mata air tersebut masih terjaga kesuciannya.
Baca SelengkapnyaSumur itu berada di sebuah bangunan kecil yang letaknya tepat di pinggir laut
Baca SelengkapnyaLokasi pemandian itu cukup strategis karena berada di sebuah lembah. Kolamnya juga jernih, karena bersumber pada sebuah mata air yang airnya tak pernah habis.
Baca SelengkapnyaTak hanya terkenal dengan mata airnya, Tuk Budoyo nyatanya kini telah menjadi cagar budaya.
Baca SelengkapnyaBanyak yang meyakini jika mencuci muka atau berenang di sini membuat pengunjung awet muda.
Baca SelengkapnyaUpas, sumur misterius di kompleks Candi Kedaton, Mojokerto, Jawa Timur, ini diyakini dulunya adalah pintu rahasia masuk istana Majapahit.
Baca SelengkapnyaPayo bisa diolah oleh masyarakat setempat menjadi beragam sajian masakan.
Baca SelengkapnyaAir Terjun Tumpak Sewu tak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga dikaitkan dengan beberapa mitos populer.
Baca SelengkapnyaSetiap hari, sumber air keramat ini selalu ramai pengunjung.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan silsilahnya, Ki Ageng Tirta masih satu keturunan dengan Prabu Brawijaya V
Baca Selengkapnya