Profil
Rhenald Kasali
Dalam dunia kewirausahaan, nama Rhenald Kasali tentu sudah tak asing lagi di telinga. Kiprahnya di dunia ekonomi mengantarkannya menjadi wirausaha sukses yang mempunyai banyak lulusan di bawah tangannya. Lahir di Jakarta, 13 Agustus 1960 pria yang akrab disapa Rhenald ini memulai karirnya menjadi seorang dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sebelumnya, ia juga sempat bekerja sebagai staf pemasaran dan wartawan di Kompas Gramedia.
Pria yang mempunyai pengalaman selama lima tahun menjadi karyawan ini menuturkan bahwa bisnis adalah hal dimana membuat sesuatu menjadi luar biasa. Bukan hanya keberuntungan yang menjadi faktor keberhasilan dari seorang yang berwirausaha. Namun, pola pikir mengenai kewirausahaanlah yang diperlukan karena kewirausahaan ada karena diciptakan.
Ia menuturkan bahwa faktor lucky ada dikarenakan adanya kesempatan yang bertemu dengan persiapan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa sebenarnya faktor lucky adalah faktor yang diciptakan bukan semerta-merta ada.
Lebih lanjut, pria yang mendapatkan gelar guru besar Ilmu Manajemen dari Universitas Indonesia ini mengatakan bahwa setiap orang mempunyai jiwa bisnis dan wirausaha, masalah menjadi seorang wirausaha atau tidak itu bergantung dengan kemauan untuk terus maju dan mencoba serta berani gagal.
Ia menuturkan bahwa menjadi seorang wirausaha haruslah bersikap pantang menyerah dan terus berlatih agar kesuksesan yang didapat semakin nyata. Ia mencontohkan, pelajar Indonesia yang banyak meraih kemenangan di Olimpiade Sains bukanlah serta-merta datang atau karena faktor keberuntungan, melainkan karena terus diasah dan berlatih. Namun, menang saja tidak cukup jika pada akhirnya berhenti untuk mencoba hal-hal baru yang lebih nyata.
Sebagai Ketua Program Magister Manajemen Universitas Indonesia, Rhenald tak hanya dikenal sebagai dosen terbaik Fakultas Ekonomi UI. Disamping kegiatannya sebagai pengajar, Rhenald juga aktif menulis dan mengisi berbagai acara seminar. Sampai pada tahun 2012, sudah ada 14 judul buku yang berhasil ia terbitkan.
Tak hanya itu, pengajar sekaligus konsultan Manajemen ini pada tahun 2007 mendirikan Yayasan Rumah Perubahan yang bertujuan untuk menjadikan Indonesia lebih baik melalui misi perubahan. Ide pendirian Yayasan ini semula berawal dari buku yang berhasil ia terbitkan pada tahun 2005, Change! dengan tagline "Tak peduli berapa jauh jalan salah yang Anda jalani, putar arah sekarang juga." Buku yang menjadi National Best Seller ini rupanya banyak memberikan perubahan bagi sebagian besar masyarakat. Tagline yang tertulis di sampul buku rupanya tertanam sangat kuat pada pola pikir masyarakat kebanyakan.
Bagi pria lulusan University of Illionis at Urbana, Champaign, Amerika Serikat ini melakukan perubahan dimulai dari hal-hal yang sederhana yang ada di sekitar, sehingga bisa dengan mudah dijalankan dan direplikasi oleh siapa saja.
Rhenald menerangkan, dalam Yayasan yang ia bangun, Rumah Perubahan menggunakan cara-cara baru dari metode yang diramu sendiri dengan menggabungkan keahlian, pengalaman, pengetahuan, dan pembentukan karakter berbasis myelin. Yayasan ini bergerak di bidang pendidikan, kesejahteraan sosial, dan lingkungan hidup. Sebagai contoh, pengolahan sampah rumah tangga dan mengubahnya menjadi energi bio-massa.
Di samping menulis, mengajar, narasumber, seorang wirausaha, dan host Wirausaha Muda Mandiri di Metro TV, suami dari Elisa ini telah menjalin kerjasama dengan Prof. Michael Porter (Harvard University) untuk mengembangkan strategi keunggulan daya saing berbasiskan cluster. Tak hanya itu, ia juga pernah terlibat sebagai anggota team Panitia seleksi di bidang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menjadi Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), anggota Dewan Juri Penghargaan Export Pemerintah Indonesia (Primaniyarta), dan juga tim juri pemilihan Putri Indonesia.
Oleh: Atiqoh Hasan