14 Cara bagi Orangtua untuk Mendisiplinkan Anak Usia 2 Tahun
Usia anak yang berbeda memerlukan penanganan yang berbeda terutama dalam menghukum atau mendisiplinkan anak.

Mendisiplinkan anak usia 2 tahun adalah tantangan tersendiri bagi banyak orangtua. Di usia ini, anak-anak mulai mengeksplorasi dunia di sekitar mereka dengan lebih aktif, namun mereka belum sepenuhnya memahami batasan. Oleh karena itu, orangtua perlu menggunakan pendekatan disiplin yang efektif sekaligus penuh kasih sayang untuk membantu mereka belajar dan tumbuh.
Menurut American Psychological Association (APA), pendekatan disiplin yang positif tidak hanya efektif tetapi juga dapat meningkatkan emosi, komunikasi, harga diri, dan rasa percaya diri pada anak dan orangtua. Dilansir dari Parents,. berikut ini adalah 14 strategi yang bisa Anda terapkan untuk mendisiplinkan anak usia 2 tahun:
1. Pilih Pertempuran yang Penting
Mengatakan "tidak" secara terus-menerus dapat membuat anak kebal terhadap kata tersebut. Linda Pearson, DNSc, MSN, ARNP, BC, FAANP, penulis The Discipline Miracle, menyarankan orangtua untuk menentukan batasan yang benar-benar penting dan mengabaikan hal-hal kecil yang tidak esensial. "Menjaga hubungan baik dengan anak Anda lebih penting daripada memaksa mereka merespons sesuatu yang tidak realistis," tambah Dr. Elizabeth Berger, penulis Raising Kids with Character.
2. Kenali Pemicu Anak
Beberapa perilaku anak dapat dicegah jika Anda mengenali pemicunya. Misalnya, jika anak Anda senang menarik gulungan tisu, simpan tisu tersebut di tempat yang sulit dijangkau. Dengan mengantisipasi situasi, Anda dapat menghindari konflik sebelum terjadi.
3. Terapkan Pencegahan
Anak usia 2 tahun seringkali bertindak berlebihan saat lapar, lelah, atau bosan. Dr. Harvey Karp, penulis The Happiest Toddler on the Block, menyarankan untuk merencanakan aktivitas di waktu anak sedang dalam suasana hati terbaik, seperti pagi hari. Selain itu, persiapkan anak untuk pengalaman baru dengan memberikan penjelasan sebelumnya.
4. Konsisten dan Tetap Tenang
Konsistensi adalah kunci dalam mendisiplinkan anak. Claire Lerner, LCSW, menekankan bahwa respons yang berubah-ubah hanya akan membingungkan anak. Selain itu, hindari memberikan reaksi emosional yang besar terhadap perilaku anak, karena hal itu justru dapat memperkuat perilaku negatif mereka.
5. Jangan Emosional
Ketika anak Anda melakukan sesuatu yang salah, cobalah untuk tetap tenang. Menurut Child Mind Institute, berteriak hanya akan membuat anak lebih fokus pada nada suara Anda daripada pesan yang ingin Anda sampaikan. Sebaliknya, berbicaralah dengan nada tegas namun tenang untuk menjelaskan apa yang Anda harapkan.

6. Dengarkan dan Validasi Perasaan Anak
Anak-anak merasa lebih baik ketika mereka tahu bahwa perasaan mereka diakui. Jika anak Anda kesal karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan, validasi perasaannya sebelum menjelaskan aturan Anda. Contohnya, "Kamu marah karena tidak bisa membuka kue ini sekarang. Tidak apa-apa merasa marah, tapi tidak boleh berteriak."
7. Fokus pada Perilaku Positif
Alih-alih mengatakan "jangan," berikan instruksi yang jelas dan positif. Misalnya, daripada berkata "jangan melompat," katakan "lompatlah di lantai." Pendekatan ini membantu anak memahami apa yang diharapkan dari mereka.
8. Berikan Pilihan
Anak usia 2 tahun sering ingin merasa memiliki kendali. Anda dapat mengurangi konflik dengan memberikan pilihan terbatas. Misalnya, "Kamu mau membereskan buku dulu atau mainan dulu?"
9. Perhatikan Bahasa Anda
Gunakan pernyataan "saya" daripada "kamu" untuk menghindari konfrontasi. Misalnya, "Jika kamu memindahkan sepeda ke teras, sepeda itu tidak akan tergores," lebih efektif daripada "Kamu tidak boleh meninggalkan sepeda di lorong."
10. Ajarkan Empati
Anak usia 2 tahun belum sepenuhnya memahami bagaimana tindakan mereka memengaruhi orang lain. Anda dapat membantu mereka belajar empati dengan menjelaskan dampak dari perilaku mereka, seperti "Ketika kamu memukul, itu membuat temanmu sedih."
11. Pikirkan Kembali Time-Outs and Hukuman
Meskipun time-out dapat digunakan, pastikan pendekatan ini dilakukan dengan cara yang tidak membuat anak merasa diisolasi atau ditolak. Sebaliknya, gunakan konsekuensi yang logis dan alami, seperti membatasi penggunaan mainan jika mereka menggunakannya dengan cara yang tidak aman.

12. Diskusikan Opsi
Dorong anak Anda untuk mencari solusi alternatif terhadap situasi yang menantang. Misalnya, jika mereka ingin mainan yang sedang dimainkan oleh anak lain, tanyakan, "Apa yang bisa kamu lakukan agar temanmu mau berbagi mainan itu denganmu?"
13. Berikan Penghargaan
Ketika anak Anda menunjukkan perilaku baik, berikan penghargaan kecil sebagai bentuk apresiasi. Misalnya, ketika anak Anda membereskan mainannya tanpa disuruh, pujilah dan luangkan waktu untuk bermain bersama sebagai hadiah.
14. Tetap Positif
Hindari mengeluhkan perilaku anak di depan mereka. Jika Anda merasa frustrasi, cari dukungan dari pasangan, teman, atau profesional. Seperti yang dikatakan Linda Pearson, "Anak-anak akan kehilangan rasa hormat jika mereka mendengar orangtua berbicara tentang mereka dengan cara yang negatif."
Disiplin yang efektif dimulai dengan memahami tahap perkembangan anak. Anak usia 2 tahun sedang berada dalam fase eksplorasi dan sering kali kesulitan mengontrol impuls mereka. Dengan memberikan batasan yang konsisten dan kasih sayang, Anda dapat membantu mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan berperilaku baik.