Panduan Cara Menerapkan Positive Parenting dalam Pengasuhan Anak
Menerapkan positive parenting mungkin dilakukan oleh orangtua dengan melakukan sejumlah cara berikut:
Positive parenting atau pengasuhan positif semakin diakui sebagai pendekatan yang efektif dalam mendidik anak-anak untuk menjadi individu yang sehat, bahagia, dan seimbang secara emosional. Gaya pengasuhan ini menekankan pada keseimbangan antara sikap hangat dan tegas yang diambil oleh orang tua, yang bertujuan untuk membimbing anak tanpa menggunakan kekerasan atau hukuman yang keras.
Dilansir dari Positive Psychology, berikut cara menerapkan positive parenting serta manfaatnya bagi perkembangan anak.
-
Apa itu Positive Parenting? Positive parenting adalah metode pengasuhan yang didasarkan pada penghargaan, dukungan, dan komunikasi positif antara orang tua dan anak.
-
Apa tujuan dari positive parenting? Positive parenting adalah tentang memahami perilaku anak sebagai bagian dari proses belajar dan perkembangan, bukan sebagai tantangan terhadap otoritas orang tua.
-
Apa itu parenting? Parenting adalah proses untuk mendidik dan menyelaraskan anak-anak dengan nilai-nilai sosial yang diterima di masyarakat.
-
Bagaimana Positive Parenting membantu anak menghadapi tekanan sosial? Pendekatan ini dapat meningkatkan kemampuan remaja untuk menolak pengaruh negatif dari lingkungan sosialnya, sehingga mereka menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tekanan sosial.
-
Kenapa Positive Parenting penting di masa kini? Di tengah tantangan global seperti meningkatnya angka stres pada anak-anak dan remaja, penerapan positive parenting menjadi semakin relevan.
-
Apa arti "parenting" itu? Parenting adalah Keterampilan Orang Tua Mengasuh Anak, Kenali Dampak dan Tantangannya Orang tua adalah pembimbing dan pendidik pertama bagi anak. Itulah pentingnya ilmu parenting bagi ayah dan ibu.
Memahami Positive Parenting Styles
Berdasarkan literatur, pola asuh yang positif memiliki ciri khas yakni hangat namun tegas, yang dikenal sebagai gaya pengasuhan 'authoritative'. Menurut Baumrind (1991), gaya ini mencakup keseimbangan antara menjadi asertif tanpa menjadi terlalu memaksa, menetapkan tuntutan tetapi tetap responsif, serta mendukung dalam hal disiplin tanpa bersikap menghukum.
Selain itu, terdapat gaya pengasuhan positif lain yang dikenal sebagai 'developmental parenting'. Gaya ini berfokus pada pengembangan anak melalui pemberian kasih sayang, responsif terhadap kebutuhan anak, memberikan dorongan yang mendukung kemampuan anak, serta mengajarkan nilai-nilai melalui permainan dan percakapan yang mendukung perkembangan kognitif (Roggman & Innocenti, 2009).
Kedua gaya ini, baik authoritative maupun developmental, merupakan contoh dari pendekatan positive parenting yang efektif.
Prinsip Utama Positive Parenting
Pengasuhan positif dirancang untuk mendorong kemandirian anak, meningkatkan keterampilan sosial, serta mengembangkan kecerdasan emosional. Beberapa prinsip utama yang dapat diterapkan dalam positive parenting antara lain:
Mendukung eksplorasi dan keterlibatan anak dalam pengambilan keputusan
Membiarkan anak terlibat dalam keputusan sehari-hari dapat meningkatkan rasa tanggung jawab mereka. Misalnya, memberikan mereka pilihan seperti "Apakah kamu ingin belajar sebelum atau sesudah makan malam?"
Menanggapi kebutuhan anak dengan cepat dan tepat
Perhatian yang konsisten dan responsif terhadap sinyal yang ditunjukkan oleh anak dapat memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak.
Menggunakan komunikasi yang efektif
Komunikasi yang terbuka dan jujur penting untuk membangun kepercayaan. Ajarkan anak untuk mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata, bukan dengan perilaku negatif.
Memberikan aturan dan harapan yang jelas
Anak-anak perlu memahami batasan dan konsekuensi dari tindakan mereka. Dengan memberikan aturan yang konsisten, anak belajar untuk bertanggung jawab atas pilihan mereka.
Menjadi teladan yang positif
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Dengan menjadi contoh yang baik, orang tua dapat mempengaruhi anak-anak untuk mengikuti jejak yang positif.
Membuat pengalaman keluarga yang positif menjadi prioritas
Luangkan waktu untuk kegiatan keluarga yang menyenangkan guna mempererat hubungan dan menciptakan kenangan berharga.
Cara Menerapkan Positive Discipline
Kata 'disiplin' sering kali dikaitkan dengan hukuman. Namun, menurut Merriam-Webster (2019), disiplin sebenarnya berarti "pelatihan yang memperbaiki, membentuk, atau menyempurnakan kemampuan mental atau karakter moral". Oleh karena itu, disiplin positif berfokus pada pelatihan dan pengajaran, bukan penghukuman.
Disiplin yang positif mengacu pada pendekatan pengasuhan authoritative yang mengedepankan sikap tegas namun penuh kasih sayang. Nelsen (2006) menekankan bahwa tujuan dari disiplin positif adalah untuk "mengajar dan melatih" tanpa menggunakan kekerasan, agresi, atau kritik yang merusak.
Lebih jauh, Nelsen menggambarkan empat konsekuensi negatif dari hukuman, yaitu:
- Resentment (Kebencian): Anak mungkin merasa marah dan dendam terhadap orang tua mereka.
- Revenge (Pembalasan): Anak mungkin mencoba membalas dengan perilaku negatif.
- Rebellion (Pemberontakan): Hukuman dapat mendorong anak untuk lebih melawan aturan.
- Retreat (Mengundurkan diri): Anak bisa menjadi tertutup, tidak percaya diri, atau bahkan mengalami penurunan harga diri.
Sebaliknya, disiplin positif bertujuan untuk membangun rasa memiliki dan pentingnya peran anak dalam keluarga. Nelsen juga menyarankan lima kriteria untuk disiplin positif:
- Bersikap baik namun tegas
- Mendorong rasa memiliki dan makna bagi anak
- Efektif dalam jangka panjang
- Mengajarkan keterampilan sosial dan hidup yang berharga
- Membantu anak mengembangkan rasa kemampuan diri
10 Prinsip Penting dalam Positive Discipline
Kersey (2006) menawarkan pendekatan positif melalui "101 prinsip disiplin positif". Berikut adalah 10 prinsip yang paling penting:
- Perlakukan anak dengan rasa hormat yang sama seperti yang Anda harapkan.
- Berikan penguatan positif untuk perilaku yang diinginkan, seperti pujian dan penghargaan.
- Berikan dua pilihan kepada anak untuk memberikan rasa kontrol.
- Pastikan anak merasa dicintai sebelum menangani masalah perilaku.
- Validasi perasaan anak untuk membangun kepercayaan diri.
- Berikan alternatif perilaku positif sebagai pengganti perilaku negatif.
- Dorong anak untuk merasa mampu dan bertanggung jawab.
- Pastikan anak merasa penting dan dibutuhkan dalam keluarga.
- Gunakan pengatur waktu untuk membantu anak memahami harapan dan transisi.
- Kaitkan aktivitas menyenangkan dengan penyelesaian tugas terlebih dahulu.
Positive parenting adalah pendekatan yang dapat mengubah dinamika keluarga menjadi lebih harmonis dan mendukung perkembangan anak yang sehat secara emosional. Dengan menerapkan prinsip-prinsip pengasuhan positif, orang tua dapat membantu anak mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri, mandiri, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan baik.
Mengasuh anak dengan cinta, dukungan, dan disiplin yang positif tidak hanya membentuk perilaku anak, tetapi juga mempererat hubungan keluarga. Karena itu, jadikan positive parenting sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dan rasakan perubahan positif pada anak dan keluarga Anda.