Bawang Putih Bisa Turunkan Gula Darah? Simak Penjelasannya Bagi Kesehatan
Bawang putih, yang dikenal sebagai bumbu dapur yang luar biasa, dipercaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah, meskipun bukanlah obat untuk diabetes.

Bawang putih tidak hanya berfungsi sebagai bumbu masakan yang memperkaya rasa, tetapi juga menjadi topik menarik dalam bidang kesehatan karena manfaatnya yang berpotensi besar, termasuk dampaknya terhadap kadar gula darah. Hal ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah bawang putih benar-benar dapat menurunkan kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes tipe 2?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam bawang putih memiliki efek yang bersifat antidiabetik. Konsumsi bawang putih secara teratur diyakini dapat membantu dalam pengendalian kadar gula darah serta mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah, yang merupakan dua aspek vital bagi individu yang menderita diabetes.
Namun, apakah hasil-hasil penelitian tersebut sudah terbukti secara klinis pada manusia? Apa saja kandungan yang terdapat dalam bawang putih dan bagaimana cara yang tepat untuk mengonsumsinya agar aman dan memberikan manfaat? Mari kita simak ulasan berikut sebagai alternatif dalam pengelolaan diabetes, dirangkum dari merdeka.com, Jumat (28/3).
Benarkah Bawang Putih Bisa Turunkan Gula Darah?
Bawang putih telah lama diakui sebagai bumbu yang memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah kemampuannya dalam menurunkan kadar gula darah. Hal ini disebabkan oleh kandungan allicin yang terdapat di dalamnya. Senyawa aktif ini telah menunjukkan efek antidiabetik dalam penelitian laboratorium yang dapat membantu menstabilkan kadar glukosa dalam darah. Meskipun demikian, dukungan ilmiah masih diperlukan, karena beberapa penelitian yang melibatkan manusia menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih secara teratur dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan mengurangi risiko aterosklerosis, suatu kondisi yang sering dialami oleh penderita diabetes.
Selain itu, bawang putih juga kaya akan vitamin C, yang berperan dalam menjaga kestabilan kadar gula darah dalam tubuh. Namun, hingga saat ini, para ahli medis menekankan agar manfaat bawang putih dianggap sebagai pelengkap terapi, bukan sebagai pengganti pengobatan medis utama. Oleh karena itu, konsumsi bawang putih harus diawasi dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing individu, terutama bagi mereka yang sedang menjalani pengobatan tertentu, seperti pengencer darah.
“Meski demikian, penelitian bawang putih bisa menurunkan gula darah pada manusia membutuhkan penelitian lebih lanjut. Karena, saat ini baru berhasil pada tikus. Jadi tidak menutup kemungkinan nantinya ada harapan bawang putih bisa jadi alternatif terapi,” kata praktisi kesehatan, dr. Devia Irine Putri, dilansir dari klikdokter.com
Bagaimana Bawang Putih Bisa Memengaruhi Indeks Glikemik Dalam Tubuh
Indeks glikemik (IG) mengukur kecepatan makanan dalam meningkatkan kadar gula darah. Bawang putih memiliki nilai IG yang sangat rendah secara alami karena kandungan karbohidratnya yang sedikit. Nutrisi dan senyawa bioaktif seperti allicin yang terdapat dalam bawang putih diyakini tidak menyebabkan lonjakan glukosa darah, sehingga menjadi pilihan yang baik bagi penderita diabetes. Selain itu, allicin dan antioksidan lainnya dalam bawang putih berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin serta mengurangi resistensi insulin, yang merupakan faktor utama gangguan regulasi gula darah. Dengan demikian, efek ini dapat membantu tubuh dalam mengatur kadar glukosa dengan lebih efektif setelah makan.
Namun, meskipun bawang putih memiliki efek penurunan indeks glikemik, bukan berarti konsumsi bawang putih dapat dilakukan tanpa batas. Penting untuk mengontrol dosis harian agar tidak menimbulkan efek samping, terutama jika dikombinasikan dengan obat-obatan lain yang dapat memengaruhi kadar gula darah. Oleh karena itu, pemahaman yang baik mengenai penggunaan bawang putih dalam diet sangat diperlukan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah dengan regulasi gula darah. Dengan pendekatan yang tepat, bawang putih dapat menjadi tambahan yang bermanfaat dalam pengelolaan diabetes.
Kandungan Nutrisi Pada Bawang Putih
Dalam satu siung bawang putih mentah yang beratnya sekitar 3 gram, terdapat beberapa kandungan nutrisi penting. Berikut adalah rincian nutrisi tersebut:
- Kalori: 4,5 kalori
- Sodium: 5 mg
- Karbohidrat: 1 gram
- Serat: 1 gram
- Protein: 2 gram
- Vitamin C: Berfungsi mendukung sistem kekebalan tubuh dan stabilitas kadar gula darah
- Mangan: Memiliki peran dalam metabolisme glukosa
Dengan komposisi nutrisi yang seperti ini, bawang putih menjadi salah satu bahan alami yang rendah kalori tetapi kaya akan zat aktif. Zat ini memiliki potensi untuk membantu pengelolaan diabetes jika dikonsumsi dengan bijak.
Tips Mengonsumsi Bawang Putih

Untuk memaksimalkan manfaat bawang putih tanpa mengalami efek samping, ada beberapa tips yang dapat diikuti:
- Konsumsi 1-4 siung setiap hari: Mulailah dengan dosis kecil dan perhatikan reaksi tubuh Anda.
- Hindari konsumsi berlebihan: Hal ini bisa menyebabkan gangguan seperti sakit maag, sakit kepala, atau reaksi kulit.
- Biarkan bawang putih yang sudah dicincang selama 5 menit sebelum dimakan: Ini bertujuan untuk meningkatkan kadar allicin yang terkandung di dalamnya.
- Perhatikan interaksi dengan obat-obatan lain: Khususnya dengan pengencer darah seperti warfarin.
- Konsultasikan dengan dokter: Jika Anda memiliki kondisi medis lain, terutama yang berkaitan dengan pencernaan, selain diabetes.
Langkah-langkah ini sangat penting agar Anda dapat memperoleh semua manfaat dari bawang putih tanpa membahayakan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
“Coba sedikit-sedikit dulu dan lihat ada efek sampingnya atau tidak. Misalnya, sakit kepala, gatal, atau ruam-ruam merah di kulit. Karena, ada efek samping bawang putih bila dikonsumsi terlalu banyak,” tambahnya.
Apakah Bawang Putih Bisa Membantu Bagi Penderita Diabetes?
Bagi mereka yang menderita diabetes, bawang putih bisa menjadi tambahan alami yang bermanfaat untuk mengatur kadar gula darah. Kandungan bawang putih tidak hanya mendukung kesehatan jantung tetapi juga pembuluh darah, yang sangat penting mengingat sekitar 80 persen penderita diabetes berisiko mengalami penyakit jantung.
Efek antidiabetik yang dimiliki bawang putih berasal dari allicin, senyawa yang berperan sebagai agen untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga kestabilan metabolisme glukosa dalam tubuh. Selain itu, bawang putih juga mengandung serat dan mikronutrien seperti vitamin C yang dapat membantu mencegah lonjakan kadar gula darah.
Namun, penting untuk diingat bahwa hingga saat ini, para ahli menekankan bahwa bawang putih tidak dapat menggantikan terapi medis yang ada. Bawang putih sebaiknya digunakan sebagai pelengkap dalam pengelolaan diabetes, dengan catatan penggunaannya harus bijak dan sesuai dengan saran medis yang diberikan.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik Ini (People Also Ask)
1. Apakah bawang putih bisa menurunkan gula darah
Beberapa studi menunjukkan bawang putih berpotensi menurunkan kadar gula darah, namun efeknya masih perlu diteliti lebih lanjut pada manusia.
2. Berapa siung bawang putih yang aman untuk penderita diabetes?
Disarankan mengonsumsi 1–4 siung per hari, diawali dari dosis kecil sambil memantau efek samping.
3. Apakah bawang putih bisa menggantikan obat diabetes?
Tidak. Bawang putih hanya berfungsi sebagai tambahan alami, bukan pengganti pengobatan utama.
4. Kapan waktu terbaik mengonsumsi bawang putih
Sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan mentah dan setelah dibiarkan selama lima menit usai dicincang agar kandungan allicin optimal.
5. Apakah bawang putih aman untuk semua penderita diabetes?
Tidak selalu. Pasien dengan kondisi medis lain atau yang menggunakan obat tertentu harus konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya secara rutin.