Kenali Ciri-Ciri Diabetes di Usia Muda, Waspadai Gejalanya
Diabetes kini bukan hanya penyakit orang dewasa, simak ciri-ciri diabetes di usia muda yang perlu diwaspadai.

Diabetes melitus, yang dulunya dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang orang tua, kini semakin banyak dijumpai pada generasi muda. Perubahan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik, menjadi faktor utama meningkatnya kasus diabetes di kalangan anak-anak dan remaja. Menurut Profesor Dr. dr. Pradana Soewondo SpPD-KEMD, sekitar 70 persen individu dengan kadar gula darah tinggi tidak menyadari bahwa mereka sudah masuk dalam kategori diabetes.
Penting untuk mengenali ciri-ciri diabetes di usia muda agar dapat melakukan tindakan pencegahan yang tepat. Gejala diabetes pada usia muda sering kali mirip dengan kondisi umum lainnya, sehingga sering diabaikan. Namun, mengenali tanda-tanda awal diabetes dapat membantu mencegah komplikasi serius di kemudian hari. Berikut adalah beberapa ciri-ciri diabetes yang umum muncul di usia muda.
Sering buang air kecil (BAK) merupakan salah satu gejala awal diabetes. Penderita diabetes akan mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil, terutama di malam hari. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang berusaha membuang kelebihan gula darah melalui urine. Selain itu, rasa haus berlebihan atau polidipsia juga menjadi tanda umum. Sensasi haus yang terus-menerus, meskipun sudah banyak minum air, disebabkan oleh hilangnya cairan akibat peningkatan produksi urine.
Ciri-Ciri Diabetes yang Perlu Diperhatikan
Mudah lapar (polifagia) juga menjadi salah satu ciri diabetes. Meskipun sering makan, penderita diabetes akan merasakan lapar yang terus-menerus. Ini terjadi karena sel-sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa dengan baik, sehingga tubuh merasa kekurangan energi. Selain itu, penurunan berat badan tanpa sebab juga menjadi gejala yang perlu diwaspadai. Meskipun nafsu makan meningkat, berat badan justru menurun karena tubuh membakar lemak dan otot untuk mendapatkan energi.
Kelelahan dan lemas meskipun sudah cukup istirahat juga merupakan gejala umum diabetes. Hal ini disebabkan oleh kekurangan energi akibat gangguan metabolisme glukosa. Selain itu, penderita diabetes juga dapat mengalami pandangan kabur akibat kadar gula darah yang tinggi yang mempengaruhi lensa mata. Proses penyembuhan luka yang lebih lambat juga menjadi ciri yang sering ditemukan, karena kadar gula darah yang tinggi mengganggu fungsi sel imun dan proses perbaikan jaringan.
Perbedaan Gejala Diabetes di Usia Muda dan Dewasa
Gejala diabetes pada usia muda dan dewasa memang cukup mirip, namun ada beberapa perbedaan penting. Pada anak-anak dan remaja, gejala mungkin lebih sulit dikenali dan sering disalahartikan sebagai kondisi lain. Misalnya, anak-anak mungkin menunjukkan gejala seperti enuresis (ngompol) atau pertumbuhan yang terhambat. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada anak.
Diabetes juga dapat menyebabkan infeksi kulit dan jamur yang lebih rentan terjadi pada penderita, akibat sistem imun yang terganggu. Selain itu, bercak kulit gelap (acanthosis nigricans) dapat muncul di lipatan kulit, seperti leher, ketiak, atau selangkangan. Pada pria, disfungsi ereksi juga dapat terjadi akibat kerusakan pembuluh darah yang disebabkan oleh diabetes.
Pentingnya Deteksi Dini dan Penanganan Diabetes
Perubahan suasana hati atau mood swing juga dapat menjadi gejala diabetes yang perlu diperhatikan. Fluktuasi kadar gula darah dapat mempengaruhi suasana hati, menyebabkan mudah marah, lekas tersinggung, atau bahkan depresi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri diabetes di usia muda agar dapat melakukan tindakan pencegahan atau pengobatan yang tepat.
Jika Anda atau anak Anda mengalami beberapa gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan diagnosis yang tepat. Diagnosis diabetes memerlukan pemeriksaan kadar gula darah, seperti tes gula darah puasa, tes gula darah sewaktu, tes toleransi glukosa, dan tes HbA1c. Penanganan diabetes yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang.
Data menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes di usia muda terus bertambah. Menurut laporan IDAI, prevalensi diabetes tipe 1 pada anak-anak dan remaja di Indonesia meningkat hingga 70 kali lipat dalam satu dekade terakhir. Lonjakan ini menjadi peringatan serius untuk lebih peduli terhadap kesehatan sejak dini.
Dengan mengenali ciri-ciri diabetes di usia muda, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan. Jangan sepelekan gejala yang muncul, karena deteksi dini dapat menyelamatkan hidup.