Orang Tua Perlu Waspada, Mengompol dan Cepat Lapar Jadi Tanda Diabetes pada Anak
Munculnya diabetes pada anak-anak bisa menunjukkan suatu tanda yang sangat khas. Hal ini adalah kondisi sering mengompol dan cepat lapar pada anak.
Munculnya diabetes pada anak-anak bisa menunjukkan suatu tanda yang sangat khas. Hal ini adalah kondisi sering mengompol dan cepat lapar pada anak.
-
Apa saja tanda-tanda diabetes? Diabetes adalah penyakit kronis yang mempengaruhi sekitar 30,3 juta orang dewasa di Amerika Serikat, dan jumlah penderita diabetes terus meningkat secara global menurut laporan CDC dan WHO.
-
Apa gejala obesitas pada anak? Anak-anak dengan obesitas mungkin mengalami kesulitan melakukan aktivitas fisik yang biasa dilakukan oleh anak-anak seusianya. Mereka mungkin cepat lelah, memiliki stamina yang rendah, atau mengalami kesulitan bernapas saat beraktivitas.
-
Apa ciri anak gemuk? Tanda-tanda tersebut termasuk perut besar, wajah bulat, dan dagu tebal. 'Tanda khususnya, sang anak wajahnya bulat, dagu tebal dan perutnya juga buncit sekali. Kemudian juga pada anak itu kelihatan payudaranya membesar,' kata Klara beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Kapan anak rentan kelebihan gula? Sedang sakit (seperti flu), atau sedang stres. Kondisi ini dapat meningkatkan hormon stres yang dapat mengganggu kerja insulin dan meningkatkan gula darah.
-
Apa dampak malnutrisi pada anak? Malnutrisi, khususnya stunting, berdampak langsung pada pertumbuhan dan perkembangan anak, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk mencapai potensi optimal.
-
Apa tanda anak mengalami dehidrasi? Seringkali, orang tua tidak menyadari tanda-tanda dehidrasi pada anak, padahal penting untuk mengenali gejala awal guna mencegah komplikasi yang lebih parah.
Orang Tua Perlu Waspada, Mengompol dan Cepat Lapar Jadi Tanda Diabetes pada Anak
Dokter spesialis anak dari divisi endokrinologi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Ghaisani Fadiana, Sp.A (K), memperingatkan orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda diabetes tipe 1 pada anak, terutama jika anak sering mengompol dan cepat lapar.
“Kalau misalnya anak-anak sudah melalui toilet training (latihan buang air), kemudian ada kejadian mengompol lagi yang cukup sering, itu harus diwaspadai,” kata Ghaisani beberapa waktu dilansir dari Antara.
Ghaisani menyarankan pemantauan gejala lain yang dapat menunjukkan adanya diabetes pada anak. Beberapa gejala yang harus diperhatikan meliputi peningkatan frekuensi buang air kecil, rasa haus yang sering, kecenderungan cepat lapar, penurunan berat badan, kelelahan, dan rentan terhadap infeksi yang berulang.
“Kalau misalnya ada gejalanya, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucap Ghaisani.
Dokter menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk menegakkan diagnosis diabetes tipe 1 pada anak yang menunjukkan gejala-gejala tersebut. Pemeriksaan gula darah anak menjadi salah satu cara untuk memverifikasi diagnosis.
“Itu untuk diabetes melitus tipe 1,” kata dia.
Ghaisani menyoroti kurangnya kesadaran masyarakat terhadap risiko diabetes pada anak. Banyak yang salah menganggap bahwa diabetes biasanya hanya terjadi pada usia lanjut.
“DM tipe 1 paling banyak diketahui ketika sudah kondisi lanjut, jadi, kondisi yang berat,” kata Ghaisani.
Menurutnya, diabetes melitus tipe 1 sering teridentifikasi ketika kondisi anak sudah memburuk, bahkan dalam kondisi kritis.
“Tingkat kewaspadaan harus diperbaiki dengan pemantauan tumbuh kembang,” ujar Ghaisani.
Dalam kondisi parah tersebut, anak yang diperiksakan ke rumah sakit sudah mengalami gejala-gejala yang mengkhawatirkan seperti kesulitan bernapas, penurunan kesadaran, nyeri perut, bahkan kejang.
Ghaisani menjelaskan bahwa diabetes melitus tipe 1 disebabkan oleh kerusakan atau kegagalan organ pankreas dalam menghasilkan insulin yang cukup.
"Kesadaran akan risiko ini perlu ditingkatkan dengan pengawasan tumbuh kembang anak yang lebih cermat," tegasnya.