Ketahui Gejala Diabetes Melitus Tipe 1 pada Anak, Apa Bedanya dengan di Orang Dewasa?
Ahli endokrinologi menjelaskan tanda-tanda diabetes yang dapat muncul pada anak-anak.
Profesor Aman Bhakti Pulungan, seorang dokter spesialis anak dengan subspesialisasi endokrinologi, menyatakan bahwa terdapat peningkatan jumlah kasus diabetes melitus tipe 1 (DM tipe 1) di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa dalam lima tahun terakhir, kasus DM meningkat hingga 500 persen. "Angka kejadiannya mencapai sebanyak 1.462 kasus pada tahun 2024," ungkap Aman. Sayangnya, banyak orangtua dan tenaga kesehatan yang tidak menyadari bahwa diabetes dapat terjadi pada anak-anak, sehingga banyak kasus diabetes pada anak yang sering terabaikan.
Oleh karena itu, Aman menekankan pentingnya bagi orangtua untuk mengenali gejala diabetes melitus tipe 1 pada anak. "Gejala umum anak dengan DM tipe 1 sebenarnya tidak berbeda dengan orang dewasa," jelasnya. Beberapa gejala diabetes yang perlu diperhatikan pada anak, antara lain:
-
Apa yang membuat diabetes tipe 1 di anak berbeda? 'Pada anak-anak, diabetes tipe 1 walaupun dia tidak banyak minum pemanis buatan, atau makan karbohidrat biasa saja, dia tidak bisa memetabolisme karbohidrat, jadi perlu suntik insulin,' kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso Sp.A(K) dilansir dari ANTARA, Kamis (18/7).
-
Apa yang terjadi pada tubuh anak dengan diabetes tipe 1? Diabetes mellitus tipe 1 terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan insulin secara absolut, yang disebabkan oleh kerusakan sel pankreas akibat proses autoimun.
-
Apa penyebab diabetes tipe 1 pada anak? 'Pada anak-anak, diabetes tipe 1 walaupun dia tidak banyak minum pemanis buatan, atau makan karbohidrat biasa saja, dia tidak bisa memetabolisme karbohidrat, jadi perlu suntik insulin,' ungkapnya. Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Hal ini menyebabkan produksi insulin menjadi rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Tanpa insulin, glukosa terakumulasi dalam aliran darah dan tidak dapat digunakan tubuh untuk menghasilkan energi.
-
Apa tanda diabetes pada anak? 'Kalau misalnya anak-anak sudah melalui toilet training (latihan buang air), kemudian ada kejadian mengompol lagi yang cukup sering, itu harus diwaspadai,' kata Ghaisani beberapa waktu dilansir dari Antara. Ghaisani menyarankan pemantauan gejala lain yang dapat menunjukkan adanya diabetes pada anak. Beberapa gejala yang harus diperhatikan meliputi peningkatan frekuensi buang air kecil, rasa haus yang sering, kecenderungan cepat lapar, penurunan berat badan, kelelahan, dan rentan terhadap infeksi yang berulang.'
-
Bagaimana cara menangani diabetes tipe 1 pada anak? Maka dari itu penanganan DM tipe 1 pada anak memerlukan pendekatan yang menyeluruh dari tim tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter spesialis anak subspesialis endokrin, dokter spesialis anak subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik/dokter spesialis gizi klinik/ahli gizi, psikiater atau psikolog, dan edukator DM.
-
Bagaimana penanganan diabetes tipe 1 pada anak? Menurut Aman, pasien diabetes tipe 1 yang sudah dalam kondisi berat memerlukan suntikan insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol.
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari atau mengompol
- Rasa haus yang berlebihan
- Sering merasa lapar
- Penurunan berat badan secara bertahap
- Kesemutan
- Sering merasa lemas
- Luka yang sulit sembuh
- Pandangan yang kabur
Cegah Agar Anak dengan Diabetes Tidak Sampai pada Kondisi Berat
Ketidaktahuan orangtua mengenai kemungkinan anak mengalami diabetes dapat berakibat fatal, seperti kondisi ketoasidosis diabetikum (KAD). "Hal ini terjadi akibat tingginya kadar gula darah disertai kurangnya jumlah insulin tubuh, sehingga terbentuklah zat keton (bersifat asam) yang kemudian menjadi racun dalam darah," tambah Aman. Gejala yang dapat muncul pada anak yang mengalami KAD meliputi sesak napas, mual, muntah, sakit perut, atau bahkan pingsan. "Kelalaian penanganan pada kondisi ini dapat menyebabkan kematian," tegasnya.
Pengelolaan Diabetes pada Anak
Bila hasil pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa anak menderita diabetes mellitus (DM) tipe 1, maka akan dilakukan serangkaian langkah penanganan. Langkah-langkah tersebut meliputi penyuntikan insulin dan pengaturan pola makan yang tepat. "Maka dari itu penanganan DM tipe 1 pada anak memerlukan pendekatan yang menyeluruh dari tim tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter spesialis anak subspesialis endokrin, dokter spesialis anak subspesialis nutrisi dan penyakit metabolik/dokter spesialis gizi klinik/ahli gizi, psikiater atau psikolog, dan edukator DM," terang Aman.
Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing langkah penanganan.
1, Penyuntikan Insulin. penyuntikan insulin sangat penting karena tubuh anak tidak dapat memproduksi insulin secara alami. Oleh karena itu, satu-satunya metode pemberian insulin yang terbukti efektif hingga saat ini adalah melalui suntikan di bawah kulit.
2. Pemantauan Kadar Gula Darah. Pemantauan kadar gula darah juga sangat dianjurkan dan sebaiknya dilakukan minimal empat kali sehari, yaitu (1) di pagi hari saat bangun tidur, (2) sesaat sebelum makan, (3) 1,5-2 jam setelah makan, dan (4) malam hari sebelum tidur. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa dosis insulin yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tubuh anak.
3. Pengaturan Makan Asupan nutrisi yang tepat sangat penting bagi anak dengan diabetes melitus tipe 1 agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Prinsip dasar dari asupan nutrisi yang sehat mencakup 45-50 persen karbohidrat, 15-20 persen protein, dan lemak yang kurang dari 35 persen. Dengan pengaturan yang baik, anak dapat memperoleh energi yang cukup untuk aktivitas sehari-hari dan mendukung kesehatan mereka.
4. Aktivitas Fisik Kegiatan fisik sangat diperlukan untuk menjaga kebugaran tubuh anak. Selain itu, aktivitas ini juga berfungsi untuk mengurangi kebutuhan insulin serta meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap hormon insulin. Dengan rutin berolahraga, anak-anak dapat mengelola kadar gula darah mereka dengan lebih baik dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul akibat diabetes.
5. Edukasi Mengenai DM Tipe 1 Edukasi terkait diabetes melitus tipe 1 sebaiknya diberikan oleh tim multidisiplin yang terdiri dari dokter spesialis anak yang memiliki subspesialisasi endokrin, dokter umum yang terlatih, perawat atau edukator diabetes, serta dokter spesialis anak yang fokus pada nutrisi dan penyakit metabolik atau ahli gizi klinik. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasien dan keluarganya mengenai penyakit yang mereka hadapi, serta untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat umum tentang diabetes melitus tipe 1. Dengan pengetahuan yang lebih baik, diharapkan pasien dan keluarga dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam pengelolaan penyakit ini.