Berapa Kalori dan Nutrisi dari Seporsi Pecel Lele? Kalori yang Perlu Diwaspadai dalam Setiap Suapan
Pecel lele adalah salah satu hidangan yang populer di Indonesia. Artikel ini akan membahas bagaimana pecel lele dapat menjadi bagian pola makan yang sehat
Pecel lele merupakan salah satu hidangan populer di Indonesia yang terbuat dari ikan lele yang digoreng, disajikan dengan sambal, dan biasanya dilengkapi dengan nasi serta lalapan. Makanan ini tidak hanya lezat, tetapi juga mengandung beragam nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Dalam satu porsi pecel lele seberat 150 gram, terkandung berbagai komponen nutrisi yang berperan penting bagi kesehatan tubuh. Dengan energi mencapai 292 kkal dan kaya akan protein, pecel lele dapat menjadi sumber kalori yang bermanfaat untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Namun, seperti makanan lainnya, penting untuk memahami rincian nutrisi dan cara penyajiannya agar dapat memaksimalkan manfaatnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang informasi gizi dalam seporsi pecel lele, termasuk lemak, kolesterol, protein, karbohidrat, serta mineral penting yang terkandung di dalamnya. Mari kita telusuri lebih lanjut bagaimana pecel lele dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat dan bergizi.
Informasi Gizi dalam Seporsi Pecel Lele (150 gram)
- Energi : 1220 kj (292 kkal)
- Lemak : 17,22 g
- Lemak Jenuh : 3,242 g
- Lemak tak Jenuh Ganda : 4,417 g
- Lemak tak Jenuh Tunggal : 8,357 g
- Kolestrol : 57 mg
- Protein : 23,06 g
- Karbohidrat : 11,9 g
- Serat : 1,6 g
- Gula : 9,67 g
- Sodium : 71 mg
- Kalium : 526 mg
Rincian Kalori dan Nutrisi dalam Seporsi Pecel Lele
- Energi
Berdasarkan data dari Fatsecret, ukuran porsi satu porsi Pecel Lele adalah 150 gram, yang menyediakan energi sebesar 1220 kJ atau setara dengan 292 kkal. Jumlah energi ini menunjukkan bahwa pecel lele dapat menjadi sumber kalori yang baik bagi tubuh. Kandungan energi ini berasal dari komponen utama makanan tersebut, yaitu ikan lele yang kaya akan protein dan lemak, serta sambal yang dapat mengandung karbohidrat dan lemak dari bahan-bahan seperti cabai dan minyak.
-
Bagaimana cara mengolah ikan lele agar sehat? Saat mengolah ikan lele, hindari menggorengnya dan pilih cara pengolahan yang lebih sehat seperti merebus, mengukus, atau memanggang.
-
Bagaimana cara menghitung kalori? Untuk menghitung kebutuhan kalori yang lebih spesifik, Anda bisa menggunakan Rumus Harris-Benedict yang dihitung berdasarkan usia, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan. Berikut adalah rumusnya: Untuk laki-laki:(88,4+13,4×berat dalam kilogram)+(4,8×tinggi dalam sentimeter)−(5,68×usia dalam tahun)Untuk wanita:(447,6+9,25×berat dalam kilogram)+(3,10×tinggi dalam sentimeter)−(4,33×usia dalam tahun) Hasil perhitungan BMR ini kemudian dikalikan dengan angka aktivitas harian rata-rata orang tersebut untuk mendapatkan jumlah kalori yang disarankan.Angka untuk mengkalikan hasil BMR bisa berkisar antara 1,2–1,9 tergantung dari seberapa tinggi aktivitas harian seseorang. Semakin jarang orang tersebut melakukan aktivitas fisik, semakin rendah pula angka aktivitas hariannya.
-
Apa itu Pecel Semanggi? Pecel Semanggi khas Kota Surabaya. Sejarah Pecel Semanggi berasal dari Desa Kendung, Kecamatan Benowo, wilayah Surabaya barat. Menu ini tercipta dari kebiasaan warga memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk dimasak menjadi Semanggi Suroboyo.
-
Bagaimana manfaat ikan lele untuk anak? Selain itu, kalsium dan vitamin D yang terkandung di dalamnya berfungsi untuk memelihara kekuatan dan kesehatan tulang pada anak-anak. Tidak hanya itu, vitamin B12 yang terdapat dalam ikan ini juga membantu dalam pembentukan sel darah merah, menjaga kesehatan saraf, dan proses sintesis DNA pada anak.
-
Apa manfaat tepung pada lele? Lapisan tepung menjaga daging ikan tetap utuh, membuat hasil gorengan lebih krispi, dan mencegah minyak meletup saat proses memasak.
-
Bagaimana nasi pecel itu disajikan? Tak hanya porsinya yang sedikit, lauk berupa tempe goreng dan ntho-ntho juga dibuat dalam bentuk mini. Hal ini menegaskan bahwa nasi pecel yang dijual di sini memang porsinya kecil.
- Lemak
Dalam setiap porsi pecel lele terdapat kandungan lemak total sebesar 17,22 gram, dengan 3,24 gram di antaranya merupakan lemak jenuh. Lemak jenuh, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, sehingga penting untuk membatasi asupannya dalam diet sehari-hari (World Health Organization, 2018).
Di sisi lain, pecel lele juga mengandung lemak tak jenuh, baik lemak tak jenuh ganda (4,41 gram) maupun lemak tak jenuh tunggal (8,36 gram). Jenis lemak ini bermanfaat bagi kesehatan tubuh karena dapat membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) (Mozaffarian et al., 2010). Penggunaan minyak sehat saat menggoreng lele, seperti minyak zaitun, juga dapat meningkatkan manfaat kesehatan dari hidangan ini.
- Kolestrol
Kandungan kolestrol dalam seporsi pecel lele mencapai 57 mg per porsi. Kolesterol adalah senyawa lipid yang penting bagi tubuh, tetapi asupannya harus diperhatikan, terutama bagi individu yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit kardiovaskular. Konsumsi kolesterol yang berlebihan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah, yang berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan stroke (Rizal et al., 2020). Namun, perlu dicatat bahwa kolesterol yang terkandung dalam makanan juga dapat dipengaruhi oleh metode pengolahan dan bahan pelengkap yang digunakan. Ikan lele, meskipun mengandung kolesterol, juga kaya akan protein dan asam lemak omega-3, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung. Dengan demikian, meskipun pecel lele mengandung kolesterol, makanan ini tetap dapat dijadikan bagian dari diet seimbang asalkan dikontrol dengan bijak.
- Protein dan Karbohidrat
Menurut data dari Fatsecret, dalam satu porsi pecel lele seberat 150 gram, terkandung protein sebesar 23,06 gram. Protein merupakan salah satu nutrisi penting yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan sebagai sumber energi. Menurut penelitian oleh Devries dan Rasmussen (2018), asupan protein yang cukup penting untuk mendukung kesehatan otot dan metabolisme. Selain itu, protein juga berkontribusi dalam produksi enzim dan hormon yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang optimal (Phillips, 2012).
Selain protein, pecel lele juga mengandung karbohidrat sebanyak 11,9 gram. Karbohidrat ini berasal dari komponen pendukung dalam hidangan, seperti nasi dan berbagai sayuran yang biasanya disajikan bersamaan. Karbohidrat berperan penting sebagai sumber energi utama bagi tubuh, terutama bagi atlet atau individu yang aktif (Kemenkes RI, 2019). Selain itu, asupan karbohidrat yang tepat dapat mendukung fungsi metabolisme dan kesehatan secara keseluruhan.
- Serat dan Gula
Serat makanan merupakan komponen penting dalam diet, berperan dalam menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko berbagai penyakit. Menurut penelitian oleh Slavin (2013), serat memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan pergerakan usus, mengurangi risiko penyakit jantung, dan membantu dalam pengaturan gula darah. Selain itu, dalam jurnal yang ditulis oleh Anderson et al. (2009), disarankan agar asupan serat harian mencapai 25-30 gram, tergantung pada usia dan jenis kelamin. Meskipun 1,6 mg serat per porsi pecel lele mungkin terbilang rendah jika dibandingkan dengan kebutuhan harian, hidangan ini dapat menjadi bagian dari pola makan seimbang, jika ditambahkan sayuran segar seperti kangkung, tauge, atau kol, sebagai lalapan.
Kandungan gula dalam pecel lele mencapai 9,67 gram. Meskipun jumlah tersebut terbilang relatif rendah, penting untuk memahami kontribusi gula dalam pola makan sehari-hari. Gula dalam hidangan ini dapat berasal dari beberapa sumber, termasuk sambal dan bumbu lainnya yang digunakan dalam penyajiannya. Asupan gula yang berlebihan mempunyai dampak negatif pada kesehatan, seperti meningkatkan risiko penyakit metabolik dan gangguan kesehatan lainnya (Wang et al., 2020). World Health Organization merekomendasikan agar asupan gula tambahan tidak lebih dari 10% dari total kalori harian (World Health Organization, 2015).
- Sodium
Sodium dalam pecel lele sebesar 71 mg cukup rendah, yang merupakan jumlah tepat untuk mencegah hipertensi. Sodium adalah mineral penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh serta fungsi otot dan saraf. Namun, perlu diingat bahwa makanan yang dikonsumsi bersamaan dengan pecel lele, seperti sambal dan nasi, dapat menambah asupan sodium secara signifikan. Meskipun sodium dibutuhkan oleh tubuh, konsumsi berlebih dapat menimbulkan risiko terhadap kesehatan, seperti meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, penting untuk membatasi penggunaan garam dan bahan pengawet lainnya saat menyajikan hidangan ini.
- Kalium
Pecel lele juga mengandung kalium yang cukup tinggi, mencapai 526 mg. Kalium adalah mineral penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit, fungsi otot, dan tekanan darah (Kirkland et al., 2019). Konsumsi kalium yang cukup dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Asupan kalium yang cukup dapat membantu menurunkan risiko hipertensi dan stroke, seperti yang diungkapkan oleh Ranjan et al. (2019), yang menunjukkan bahwa diet tinggi kalium dapat mengurangi tekanan darah pada orang dewasa.
Menjaga Konsumsi Pecel Lele dalam Batas Sehat
Meskipun pecel lele menawarkan berbagai manfaat nutrisi, penting untuk mengonsumsinya dalam batas yang wajar. Mengingat kandungan kalori yang cukup tinggi, sebaiknya porsi disesuaikan dengan kebutuhan energi individu. Bagi mereka yang memiliki gaya hidup aktif, pecel lele bisa menjadi pilihan yang baik sebagai sumber protein dan energi, namun bagi mereka yang memiliki masalah berat badan atau kesehatan tertentu, disarankan untuk mengurangi porsi atau mengganti dengan alternatif yang lebih sehat.
Selain itu, memperhatikan cara memasak dan bahan yang digunakan juga akan berpengaruh pada kualitas nutrisi. Menggoreng lele dengan minyak yang lebih sehat dan menggunakan bahan-bahan segar dapat membantu meningkatkan nilai gizi dari hidangan ini. Kombinasi dengan sayuran kaya serat dan menghindari sambal yang terlalu pedas atau manis juga dapat membantu menjaga keseimbangan gizi dalam konsumsi pecel lele.
Pecel lele merupakan hidangan yang kaya akan nutrisi, menyediakan berbagai komponen penting seperti protein, lemak sehat, dan kalium, yang berkontribusi pada kesehatan jantung dan keseimbangan energi. Penting untuk mengingat bahwa porsi yang tepat dan pemilihan bahan yang berkualitas dapat memaksimalkan manfaat kesehatan dari hidangan ini. Dengan memperhatikan cara penyajian dan mengombinasikannya dengan sayuran segar, pecel lele bisa menjadi pilihan hidangan yang sehat dan bergizi, untuk mendukung kesehatan jangka panjang.