Cara Mengatur Kadar Gula Darah dengan Jahe
Mengonsumsi jahe secara teratur setiap hari dapat menurunkan kadar gula darah serta memberikan manfaat kesehatan yang lainnya.
Jahe adalah tanaman herbal yang berasal dari kawasan Asia Tenggara dan sering dimanfaatkan dalam masakan serta pengobatan tradisional di seluruh dunia. Tanaman ini kaya akan senyawa alami yang dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Salah satu cara untuk menikmati manfaat jahe adalah dengan mengolahnya menjadi minuman jahe.
Seperti halnya herbal lainnya, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi khasiat jahe dan air jahe bagi kesehatan. Meskipun demikian, terdapat beberapa penelitian terbatas yang menunjukkan potensi manfaat dari konsumsi air jahe. Dikutip dari Healthline, berikut penjelasannya.
-
Mengapa jahe baik untuk mengontrol gula darah? Penelitian menunjukkan bahwa 'konsumsi jahe secara rutin tidak hanya membantu mengatur gula darah, tetapi juga memberikan banyak manfaat kesehatan lainnya.' Jahe mengandung senyawa bioaktif yang berperan penting dalam meningkatkan sensitivitas insulin serta mengurangi peradangan, yang sering kali menjadi faktor penyebab tingginya kadar gula darah.
-
Bagaimana Citizen6 turunkan gula darah nasi? 'Dengan membuang air tajin maka akan mengurangi kadar gula dalam nasi,' jelasnya.
-
Apa yang bisa dilakukan Jahe untuk kolesterol? Jahe terkenal karena kemampuannya dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta trigliserida, sekaligus berperan dalam meningkatkan kolesterol baik (HDL).
-
Kenapa jahe bisa turunkan darah tinggi? Ini bertindak sebagai penghambat saluran kalsium dan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) alami, yang keduanya membantu mengurangi tekanan darah.
-
Bagaimana jahe bisa bantu turunkan kolesterol? Dalam tinjauan sistematis dan meta-analisis yang dilakukan pada tahun 2018, peneliti mengevaluasi 12 uji coba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jahe dengan dosis rendah, yaitu kurang dari 2 gram per hari, dapat memberikan efek positif dalam menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL.
-
Bagaimana jahe membantu menurunkan kolesterol? Selain itu, jahe juga diyakini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan metabolisme tubuh.
Dengan segudang manfaat yang ditawarkan, tidak mengherankan jika jahe semakin diminati sebagai bagian dari pola makan sehat. Mari kita eksplorasi lebih lanjut tentang manfaat jahe serta cara terbaik untuk mengonsumsinya setiap hari agar dapat memberikan efek positif bagi kesehatan.
Memiliki Karakter Antiinflamasi
Jahe dikenal memiliki kemampuan antiinflamasi yang efektif dalam mencegah serta mengobati peradangan di dalam tubuh. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 mengungkapkan bahwa jahe yang dikonsumsi baik secara oral maupun dioleskan dapat mengurangi peradangan yang terjadi akibat nyeri otot yang tertunda.
Selain itu, penelitian lain yang juga dilakukan pada tahun yang sama menunjukkan bahwa beberapa senyawa yang terdapat dalam jahe mampu meredakan gejala dari berbagai kondisi peradangan, termasuk radang sendi. Ini menegaskan bahwa jahe dapat menjadi alternatif alami dalam mengatasi peradangan yang muncul pada berbagai masalah kesehatan.
Mengandung Zat Antioksidan
Memilih makanan dan minuman yang kaya akan antioksidan, seperti air jahe, dapat berkontribusi dalam mencegah serta mengatasi efek buruk dari spesies oksigen reaktif. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 mengungkapkan bahwa sejumlah penelitian klinis telah menemukan khasiat antioksidan yang terkandung dalam jahe.
Ulasan tersebut menyoroti bahwa konsumsi jahe bisa menjadi terapi tambahan untuk berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, penyakit ginjal kronis, dan penyakit kardiovaskular. Dengan adanya antioksidan dalam jahe, sel-sel tubuh dapat terlindungi dari kerusakan, sehingga mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Mengatur Tekanan Darah
Menurut sebuah tinjauan penelitian yang dilakukan pada tahun 2019, konsumsi jahe dapat berkontribusi pada penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik. Dengan menjaga tekanan darah dalam batas normal, risiko terkena penyakit kardiovaskular dan komplikasi kesehatan lainnya dapat diminimalkan.
Tinjauan ini juga menekankan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami hubungan antara konsumsi jahe dan dampaknya terhadap tekanan darah dalam tubuh. Namun, hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa jahe memiliki potensi sebagai alternatif pengobatan alami untuk hipertensi.
Mengatur Tingkat Gula Darah
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa jahe memiliki kemampuan untuk meningkatkan kadar gula darah puasa pada penderita diabetes. Temuan ini, bersama dengan beberapa penelitian lainnya, menunjukkan bahwa jahe dapat berkontribusi dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh diabetes kronis.
Namun, penelitian berbeda yang dilaksanakan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa konsumsi jahe tidak memberikan perubahan signifikan terhadap kadar gula darah puasa. Meskipun demikian, jahe terbukti mampu meningkatkan hemoglobin terglikasi (HbA1c) dari nilai awal, yang merupakan aspek penting dalam pengelolaan kondisi diabetes.
Mengurangi Kadar Kolesterol
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 mengungkapkan bahwa jahe memiliki kemampuan untuk membantu tubuh dalam mengatur triasilgliserol serta kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL). Selain itu, diketahui bahwa mengonsumsi jahe dalam jumlah yang tidak melebihi 2 gram sehari dapat berkontribusi dalam penurunan kolesterol total dan triasilgliserol.
Dengan menurunkan kadar kolesterol, risiko penyakit kardiovaskular dapat diminimalkan, sehingga kesehatan jantung pun dapat terjaga dengan baik. Oleh karena itu, jahe bisa menjadi tambahan yang bermanfaat dalam pola makan untuk mengelola kadar kolesterol dan mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan.
Bisakah jahe dikonsumsi oleh semua orang?
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat tertentu.
Bagaimana cara terbaik untuk mengonsumsi jahe?
Jahe bisa dikonsumsi dalam bentuk teh, smoothies, atau sebagai bumbu dalam masakan sehari-hari.