Ibu hamil 'tularkan' kebiasaan makan junk food pada bayi
Merdeka.com - Ibu yang sering mengonsumsi makanan kaya lemak dan gula selama kehamilan secara tak langsung telah memprogram janin dalam kandungan mereka untuk menyukai junk food ketika mereka lahir, ungkap penelitian di University of Adelaide.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr Bex Muhlhausler dari FOODplus Research Centre ini menemukan bahwa kebiasaan makan junk food atau makanan yang kaya lemak dan gula semasa hamil bisa ditularkan oleh ibu pada anak yang dikandungnya. Ini adalah penelitian pertama yang melihat efek konsumsi junk food oleh ibu hamil selama masa kehamilan terhadap janin yang mereka kandung.
Berdasarkan Muhlhausler dan koleganya, tubuh menghasilkan opioid sebagai bentuk penghargaan terhadap lemak dan gula yang pada akhirnya akan merangsang produksi dopamin. Dopamin dikaitkan dengan perasaan senang pada manusia. Ibu yang banyak mengonsumsi lemak, gula, dan junk food semasa hamil menurunkan sensitivitas opioid pada anaknya. Dengan demikian anak akan mengonsumsi lebih banyak lemak dan gula untuk merasa puas dan mendapatkan perasaan senang yang sama.
-
Kenapa junk food buruk untuk pertumbuhan anak? Anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan nutrisi yang cukup untuk mendukung perkembangannya. Bila ia sering makan junk food, kebutuhan gizinya tak terpenuhi sehingga otaknya tidak berkembang.
-
Mengapa junk food berbahaya untuk anak? Anak-anak adalah masa pertumbuhan yang membutuhkan asupan nutrisi yang seimbang dan berkualitas. Namun, banyak anak-anak yang lebih menyukai junk food, yaitu makanan yang rendah nutrisi, tetapi tinggi lemak, gula, dan garam.
-
Apa itu junk food? Junk food merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menyebut makanan dan minuman olahan, seperti makanan cepat saji, makanan ringan, soda, permen, atau kue kering.
-
Kenapa anak jadi gemuk? Lebih lanjut, Klara menyampaikan bahwa sebagian besar kasus obesitas pada anak saat ini disebabkan oleh faktor gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat, bukan faktor genetik. Anak-anak cenderung mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalori tetapi rendah nutrisi. Ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik akibat penggunaan gawai yang berlebihan, risiko obesitas semakin meningkat.
-
Apa saja dampak buruk junk food? Mengonsumsi makanan junk food atau makanan cepat saji secara berlebihan bisa menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa dampak buruk yang perlu Anda waspadai: Obesitas, Diabetes melitus tipe 2, Penyakit jantung koroner, Stroke, Kanker.
-
Apa saja bahaya makan junk food? Konsumsi junk food secara berlebihan telah dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis yang tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup, tetapi juga dapat mempersingkat usia.
"Cara yang sama juga terjadi ketika seseorang mengonsumsi obat-obatan. Semakin banyak obat yang dikonsumsi, semakin turun pula sensitivitas opioid, sehingga mereka akan mengonsumsi semakin banyak obat untuk merasa terpuaskan," ungkap Dr Muhlhausler, seperti dilansir oleh Red Orbit (02/05).
Ibu yang mengonsumsi banyak junk food semasa hamil telah mengajarkan bayi yang mereka kandung untuk makan jun food, dan secara tak langsung menurunkan kebiasaan makan junk food pada anaknya kelak.
Meski begitu Muhlhausler menyatakan bahwa efek ini bisa diperkecil dengan diet yang sehat ketika anak masih bayi. Iu harus sangat mengawasi makanan yang dikonsumsi oleh anak mereka untuk menghindari efek kebiasaan makan junk food yang dilakukannya selama hamil. Anak-anak yang telah memiliki program untuk menyukai junk food sejak dalam kandungan akan lebih sulit mengendalikan diri mereka untuk menjaga berat badan atau memakan makanan yang sehat. (mdk/kun)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Junk food adalah jenis makanan yang memiliki kandungan gizi yang rendah. Kandungannya yang tinggi gula dan garam dapat menimbulkan masalah pada kesehatan anak.
Baca SelengkapnyaContoh yang baik dari ibu bisa menjadi panutan dari anak dalam mengonsumsi gula dan makanan sehat lainnya.
Baca SelengkapnyaOrang tua diminta hati-hati memberikan makanan pada anaknya.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos tentang ngidam yang tidak memiliki penjelasan ilmiah.
Baca SelengkapnyaPola asuh yang diterapkan oleh orang tua bisa mempengaruhi kebiasaan makan anak, termasuk mendorong anak untuk memilih-milih makanan.
Baca SelengkapnyaBeberapa jenis makanan dan pola makan tertentu dapat memengaruhi laju pertumbuhan dan kesehatan tulang.
Baca SelengkapnyaMenyusui adalah momen indah bagi seorang ibu, namun terkadang tantangan muncul dalam bentuk pembatasan makanan yang harus dihadapi.
Baca SelengkapnyaTerdapat berbagai mitos makanan ibu hamil yang sering disalahpahami karena tidak memiliki dasar yang jelas.
Baca SelengkapnyaBeberapa makanan meningkatkan risiko obesitas pada anak.
Baca SelengkapnyaBeberapa jenis makanan yang mungkin tampak tidak berbahaya bagi anak-anak, sebenarnya dapat memiliki efek merugikan pada perkembangan otak mereka.
Baca SelengkapnyaKebiasaan makan anak yang sehat bisa sangat bergantung pada orangtua sebagai contoh yang baik.
Baca SelengkapnyaMenjaga berat badan ideal tidak hanya melibatkan pola makan sehat dan olahraga, tetapi juga menghindari kebiasaan sepele yang dapat membuat berat badan naik.
Baca Selengkapnya