Ini Penyebab Mengapa Beberapa Orang Lebih Mudah Digigit Nyamuk Dibanding Orang Lainnya
Beberapa orang cenderung lebih mudah dan lebih sering digigit nyamuk dibanding yang lainnya. Ini penjelasannya.
Beberapa orang cenderung lebih mudah dan lebih sering digigit nyamuk dibanding yang lainnya. Ini penjelasannya.
-
Siapa yang lebih rentan digigit nyamuk? Ahli entomologi asal University of Florida, Dr Jonathan Day, menyebutkan jika orang dengan golongan darah O lebih rentan digigit nyamuk.
-
Apa saja penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk? Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk merupakan masalah kesehatan serius yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun. Nyamuk adalah faktor utama berbagai penyakit menular seperti malaria, demam berdarah, Zika, dan chikungunya.
-
Kenapa gigitan nyamuk berbahaya? Gigitan nyamuk bukan hanya menyebabkan rasa gatal dan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat menjadi pintu masuk bagi berbagai penyakit serius.
-
Dimana gigitan nyamuk paling sering terjadi? Gigitan nyamuk sering kali menjadi masalah yang mengganggu saat bepergian, terutama ke daerah-daerah dengan iklim tropis atau subtropis.
-
Kenapa nyamuk berbahaya? Nyamuk merupakan ancaman paling mematikan bagi manusia, dengan perkiraan kematian akibat penyakit yang ditularkan oleh nyamuk mencapai 2,7 juta per tahun.
-
Apa saja penyebab nyamuk banyak di rumah? Dari genangan air yang terlupakan hingga tumpukan barang yang tidak terpakai, nyamuk menemukan cara untuk berkembang biak dan bertahan hidup di lingkungan yang paling tidak kita duga.
Ini Penyebab Mengapa Beberapa Orang Lebih Mudah Digigit Nyamuk Dibanding Orang Lainnya
Apakah Anda pernah merasa lebih sering dan lebih mudah digigit nyamuk dibanding orang lain? Kondisi ini ternyata dialami juga oleg banyak orang dan hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah.
Dilansir dari Huffington Post, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kondisi ini adalah golongan darah. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Medical Entomology menemukan bahwa nyamuk lebih sering hinggap pada orang dengan golongan darah O hampir dua kali lebih sering dibandingkan dengan mereka yang memiliki golongan darah A.
Para peneliti mencatat bahwa hal ini berkaitan dengan sekresi yang kita hasilkan, yang memberi petunjuk kepada nyamuk mengenai jenis darah seseorang. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami preferensi nyamuk terhadap golongan darah tertentu.
Jonathan F. Day, seorang profesor entomologi di University of Florida, mengatakan bahwa nyamuk memang menangkap beberapa isyarat yang kita berikan, yang membuat mereka lebih cenderung mendarat pada orang tertentu.
"Isyarat-isyarat ini memberi tahu mereka bahwa mereka sedang menuju sumber darah," kata Day.
"Mungkin CO2 adalah yang paling penting. Jumlah CO2 yang Anda hasilkan, seperti orang dengan tingkat metabolisme tinggi, meningkatkan jumlah karbon dioksida yang Anda keluarkan. Semakin banyak Anda mengeluarkan, semakin menarik Anda bagi arthropoda ini."
Selain CO2, nyamuk juga merespon isyarat sekunder lainnya. Asam laktat, misalnya, yang dilepaskan melalui kulit saat kita berolahraga, dapat menjadi sinyal bagi nyamuk bahwa kita adalah target.
"Mungkin CO2 adalah yang paling penting. Jumlah CO2 yang Anda hasilkan, seperti orang dengan tingkat metabolisme tinggi, meningkatkan jumlah karbon dioksida yang Anda keluarkan. Semakin banyak Anda mengeluarkan, semakin menarik Anda bagi arthropoda ini."
Selain CO2, nyamuk juga merespon isyarat sekunder lainnya. Asam laktat, misalnya, yang dilepaskan melalui kulit saat kita berolahraga, dapat menjadi sinyal bagi nyamuk bahwa kita adalah target.
"Asam laktat adalah salah satu isyarat sekunder," jelas Day.
"Nyamuk memiliki penglihatan yang sangat baik, tetapi mereka terbang dekat dengan tanah untuk menghindari angin. Mereka mampu membedakan Anda dengan latar belakang cakrawala, sehingga pakaian Anda berperan penting. Jika Anda mengenakan pakaian gelap, Anda akan lebih menarik bagi nyamuk karena Anda akan terlihat lebih kontras dengan latar belakang," sambungnya.
Nyamuk juga menggunakan isyarat taktil setelah mereka mendarat pada kulit Anda. "Panas tubuh adalah isyarat taktil yang sangat penting," kata Day.
Faktor gaya hidup atau kesehatan lainnya juga berpengaruh. Melissa Piliang, seorang dokter kulit di Cleveland Clinic, menyatakan bahwa suhu tubuh yang lebih tinggi, aktivitas fisik yang intens, atau konsumsi alkohol dapat membuat seseorang lebih menarik bagi nyamuk.
"Jika suhu tubuh Anda lebih tinggi, Anda sering berolahraga, atau jika Anda minum alkohol, Anda lebih menarik bagi nyamuk," kata Piliang.
"Kehamilan atau kelebihan berat badan juga meningkatkan tingkat metabolisme."
Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi satu kaleng bir lebih berisiko menarik nyamuk dibandingkan dengan mereka yang tidak.
"Jika Anda telah bergerak sepanjang hari melakukan pekerjaan di halaman dan kemudian berhenti sekitar senja dan minum bir di teras, Anda pasti berisiko digigit nyamuk," tambah Piliang.
Meskipun Anda mungkin lebih rentan terhadap gigitan nyamuk, bukan berarti gigitan tersebut tidak dapat dihindari. Salah satu cara terbaik untuk menghindari gigitan adalah menghindari waktu puncak aktivitas nyamuk.
Jika Anda mengadakan acara malam hari, coba untuk menutupi sebanyak mungkin kulit Anda, terutama di area atau waktu nyamuk paling aktif. Penggunaan obat nyamuk semprot serta lilin yang berkandungan minyak citronella bisa mencegah munculnya masalah ini.