Kenali 4 Gaya Belajar Anak, Orangtua Perlu Tahu untuk Bantu Maksimalkan Perkembangannya
Gaya belajar anak sangat menentukan bagaimana mereka bisa menyerap informasi secara maksimal.
Masing-masing anak memiliki gaya belajar yang khas dan perlu dipahami serta dimaksimalkan anak.
Kenali 4 Gaya Belajar Anak, Orangtua Perlu Tahu untuk Bantu Maksimalkan Perkembangannya
Banyak orangtua yang merasa kesulitan dalam mengajari anak untuk belajar dengan fokus. Kondisi ini biasanya bisa terjadi akibat orangtua yang tidak memahami gaya belajar yang tepat pada anak.
-
Bagaimana orangtua bisa mengenali gaya belajar anak? Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda, seperti auditori, visual, dan kinestetik. Orang tua perlu mengenali gaya belajar anak dan menyusun metode pembelajaran yang sesuai.
-
Apa yang harus orang tua lakukan saat anak belajar? Temani Anak Belajar Menemani anak ketika belajar dan duduk bersama mereka merupakan cara yang bisa Anda lakukan. Walau begitu, hindari penggunaan smartphone atau laptop, Anda bisa membaca buku sambil menemani anak belajar.
-
Apa saja cara belajar yang menyenangkan buat anak? Dilansir dari laman fimela.com Selasa (14/11) berikut cara belajar yang menyenangkan buat anak yang efektif, dijamin bikin anak bertambah antusias belajarnya.
-
Bagaimana cara belajar yang menyenangkan buat anak? Cara ini tidak hanya membuat anak belajar lebih banyak dan mengembangkan keterampilan non-kognitifnya, tetapi juga dapat memotivasinya untuk belajar. Menggunakan basis permainan juga bisa membuat anak semangat belajar dan dapat memotivasi anak untuk mau terlibat dalam proses belajar dan meningkatkan rasa ingin tahunya.
-
Bagaimana orang tua bisa bantu anak belajar? Buat Anak Lebih Terlibat Melibatkan anak pada saat membeli kebutuhan belajar sehari-hari yang berhubungan dengan belajar bisa membantu. Hal ini membuat anak lebih terlibat dan tertarik untuk belajar.
-
Apa yang perlu dilakukan orang tua agar anak semangat belajar? Tips tingkatkan semangat belajar anak yang ampuh pertama adalah membuat suasana membaca yang menyenangkan. Bagi sebagian besar kalian mungkin sering kali mendengar bahwa membaca adalah kunci sukses kehidupan. Pada anak, membaca mampu menjadi kunci keberhasilan dalam belajar. Dengan membaca, anak menjadi memiliki kosa kata yang lebih beragam. Selain itu, membaca juga akan membantu otak untuk belajar bagaimana cara memproses konsep serta komunikasi formal.
Cara terbaik untuk mengenal gaya belajar individu anak adalah dengan mengamati bagaimana mereka belajar dan apa yang mereka lakukan dalam waktu senggang mereka.
Gaya belajar mengacu pada cara anak memproses dan menyimpan informasi baru dengan baik. Dilansir dari Parents, Theresa Bertuzzi, pakar pendidikan dasar dan usia dini menjelaskan bahwa "gaya belajar berkaitan dengan indera kita dan cara kita berinteraksi dengan materi untuk memahami dan menyimpan informasi."
Ada empat gaya belajar utama yang perlu kita kenal, yaitu auditori, kinestetik, taktil, dan visual. Mengetahui mana gaya belajar yang tepat bagi anak bisa sangat membantu memaksimalkan perkembangannya.
Gaya Belajar Auditori
Anak-anak dengan gaya belajar auditori lebih mudah memahami melalui pendengaran dan mendengarkan.
Anak dengan gaya belajar ini cenderung mampu mengikuti petunjuk lisan dengan mudah dan menikmati mendengarkan cerita yang dibacakan. Saat membaca sendiri, mereka mungkin akan lebih suka membacakan kata-kata dengan keras.
Pembelajar auditori mungkin akan mendapat manfaat dari:
- Diskusi aktif tentang apa yang sedang mereka pelajari
- Mendengarkan penjelasan secara lisan
- Membaca dan mengulang informasi dengan suara keras
- Menggunakan teknik mengingat dengan mengaitkan informasi dengan lagu atau irama
- Melibatkan anak dalam cerita atau dialog
Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik melibatkan tindakan dan gerakan. Anak-anak dengan gaya ini akan lebih baik memahami dengan melakukan sesuatu.
Anak dengan gaya belajar ini menggunakan semua indera mereka—penglihatan, sentuhan, rasa, bau, dan pendengaran—dan cenderung aktif bergerak atau terlibat dalam pengalaman berbasis tangan. Jika anak Anda suka olahraga atau tarian dan mampu mengulangi gerakan tubuh dengan mudah, mungkin gaya belajar kinestetiklah yang mereka miliki.
Pembelajar kinestetik mungkin akan mendapat manfaat dari:
- Aktivitas berbasis tangan seperti eksperimen atau kerajinan
- Permainan bergerak atau bermain peran yang melibatkan gerakan fisik
- Belajar melalui praktik langsung atau eksplorasi
- Menggunakan gerakan fisik saat belajar atau mengingat informasi
Gaya Belajar Taktil
Anak-anak dengan gaya belajar taktil cenderung lebih baik memahami melalui sentuhan dan memanipulasi benda dan materi. Mereka perlu menyentuh untuk benar-benar memahami.
Anak dengan gaya belajar ini lebih suka bergerak-gerakkan benda atau menggambarkannya untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik. Anak-anak ini cenderung kesulitan saat harus mendengarkan petunjuk di sekolah jika tidak ada benda yang dapat mereka pegang.
Pembelajar taktil mungkin akan mendapat manfaat dari:
- Aktivitas seni atau kerajinan yang melibatkan sentuhan dan manipulasi benda
- Eksperimen ilmiah yang melibatkan penggunaan benda-benda fisik
- Menggunakan materi berbasis tangan seperti alat hitung atau manipulatif matematika
Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual melibatkan melihat dan membaca. Instruksi tertulis atau gambar visual dapat membantu mereka memahami.
Video instruksi juga sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan gaya ini, dan mereka mungkin akan lebih mudah melupakan petunjuk lisan jika tidak ada petunjuk visual. Anak-anak dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan spasial yang kuat dan cenderung pandai memvisualisasikan informasi atau konsep.
Pembelajar visual mungkin akan mendapat manfaat dari:
- Menggunakan buku teks yang berisi gambar dan diagram yang jelas
- Menonton video atau presentasi visual sebagai bagian dari pembelajaran
- Membuat catatan dengan cara menggarisbawahi, memberi warna, atau membuat peta pikiran
- Menggunakan gambar atau diagram untuk membantu memvisualisasikan informasi
Mengidentifikasi Gaya Belajar Anak
Observasi adalah kunci untuk mengenali gaya belajar yang cocok untuk anak Anda. Perhatikan bagaimana mereka bermain dan berinteraksi dengan dunia sekitar. Amati mereka ketika memiliki waktu luang dan memutuskan apa yang ingin mereka lakukan serta bagaimana mereka melakukannya.
Hal ini juga bermanfaat untuk mengamati kelemahan yang mungkin dimiliki anak Anda. Mengetahui di mana mereka tertinggal dalam perkembangan atau jenis tugas yang sulit bagi mereka dapat membantu Anda mengenali gaya belajar yang paling sesuai.Sebagai contoh, jika anak Anda mengalami kesulitan mengikuti petunjuk lisan, kemungkinan ia adalah pembelajar visual. Sedangkan jika anak Anda sulit untuk duduk diam di kelas, gaya belajar kinestetik mungkin lebih cocok untuknya.
Mendukung Gaya Belajar Anak Anda
Mengetahui gaya belajar yang paling cocok untuk anak Anda adalah langkah pertama dalam mendukung proses belajarnya.
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendukung keberhasilan akademis anak Anda berdasarkan gaya belajar mereka. Dalam mengenali gaya belajar anak Anda dan mendukung proses pembelajarannya, ada beberapa hal yang perlu Anda ingat:
Gaya belajar tidak bersifat eksklusif
Anak Anda mungkin memiliki lebih dari satu gaya belajar yang berlaku bagi mereka. Misalnya, anak bisa memiliki gaya belajar utama dan juga gaya belajar yang kurang kuat.
Gaya belajar anak dapat berubah seiring waktu
Anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan awal cenderung memiliki gaya belajar taktil, karena mereka lebih fokus pada pengembangan keterampilan motorik kasar dan halus. Namun, seiring bertambahnya usia, anak mungkin akan mengembangkan preferensi terhadap gaya belajar yang berbeda.
Tetaplah memberikan variasi dalam pembelajaran anak
Walaupun gaya belajar utama anak sudah dikenali, penting bagi mereka untuk tetap terpapar dengan berbagai metode pembelajaran. Setiap anak unik, dan variasi pembelajaran akan membantu mengembangkan keterampilan yang lebih holistik.
Libatkan anak dalam proses identifikasi gaya belajar
Diskusikan dengan anak tentang bagaimana mereka merasa paling nyaman dalam belajar dan apa yang membantu mereka memahami informasi dengan lebih baik. Hal ini akan membantu anak merasa terlibat dan memiliki kontrol atas proses pembelajarannya.