Kenali Sejumlah Kondisi Reproduksi yang Membuat Wanita Takut Memeriksakan Diri ke Dokter
Masalah haid yang tak lancar harus segera diperiksakan ke dokter. Walau begitu, ada sejumlah kondisi yang membuat mereka takut melakukannya.
Haid atau menstruasi adalah siklus bulanan pada wanita yang ditandai dengan peluruhan lapisan dinding rahim yang menyebabkan keluarnya darah melalui vagina. Pada umumnya, siklus ini berlangsung secara teratur. Namun, ketika menstruasi tidak lancar, penting bagi wanita untuk memeriksakan diri ke dokter.
Sayangnya, banyak perempuan merasa takut atau enggan untuk melakukannya. Terdapat beberapa alasan yang mendasari ketakutan ini, yang perlu kita pahami lebih lanjut.
-
Apa saja penyakit pada sistem reproduksi wanita? Penyakit pada sistem reproduksi manusia bisa menyerang pria maupun wanita, dan bisa berdampak pada kesehatan dan kesuburan mereka. Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita 1. VaginitisVaginitis adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita dengan kondisi vagina yang mengalami infeksi. Infeksi ini disebabkan oleh beberapa jenis mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan parasit.
-
Apa penyebab nyeri haid? Tahukah kalian, nyeri haid dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Seperti misalnya meningkatnya zat prostaglandin dalam tubuh maupun adanya kontraksi otot pada rahim.
-
Siapa yang sering mengalami nyeri haid? Sebagian besar wanita mungkin mengalami keluhan nyeri haid atau menstruasi setiap bulan.
-
Kenapa nyeri haid bisa mengganggu aktivitas? Alhasil para wanita merasa begitu terganggu dalam menjalani aktivitasnya.
-
Apa saja penyebab haid tidak lancar? Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengalami haid tidak teratur.
-
Mengapa telat haid bisa mengkhawatirkan? Telat haid bisa menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan sebab berhubungan dengan beberapa gangguan kesehatan.
Alasan Utama Wanita Takut Memeriksakan Diri
Dr. Upik Anggraheni, seorang spesialis obstetri dan ginekologi, mengungkapkan dua alasan besar yang membuat wanita takut memeriksakan diri ke dokter ketika haid mereka tidak lancar.
"Selain faktor biaya, banyak pasien yang takut kalau haid tidak lancar itu dioperasi, harus dikasih tindakan ini dan itu," ujarnya. Padahal, pengobatan untuk mengatasi haid tidak lancar tidak selalu memerlukan operasi.
Saat seorang pasien datang dengan keluhan haid tidak lancar, dokter akan mencari tahu faktor risiko apa saja yang mungkin menjadi penyebabnya. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) biasanya dilakukan untuk membantu diagnosis. Jika diperlukan, pasien akan mendapatkan terapi dengan obat, yang umumnya berupa obat hormonal. Namun, terapi ini tidak selalu digunakan tergantung pada kondisi pasien.
Kekhawatiran Ibu terhadap Anak yang Mengalami Haid Tidak Lancar
Upik juga menjelaskan bahwa sering kali para ibu khawatir jika terapi hormonal akan membuat rahim anak mereka kering.
"Harus dijelaskan ke ibu bahwa terapi hormonal bukan untuk membuat rahim kering tapi agar haid teratur atau regulasi," katanya.
Menurutnya, menstruasi yang tidak teratur adalah hal yang wajar terjadi pada anak-anak pada tahun-tahun awal setelah menarche (menstruasi pertama).
Kondisi Menstruasi yang Memerlukan Pemeriksaan Medis
Ada beberapa kondisi menstruasi lain yang memerlukan pemeriksaan medis segera. Upik mengingatkan bahwa menstruasi normalnya berlangsung 2-9 hari, dan siklus dari haid ke haid berikutnya berkisar antara 24-34 hari. Secara prinsip, seorang perempuan seharusnya mengalami menstruasi sekitar 8 kali per tahun. Namun, ada kondisi-kondisi tertentu yang sebaiknya diperiksakan ke dokter, seperti:
- Haid yang terlalu banyak atau terlalu sering.
- Pertumbuhan jerawat dan bulu badan yang lebih banyak dari biasanya, yang dapat dicurigai sebagai hiperandrogenisme yang mungkin saja disebabkan oleh sindrom ovarium polikistik (PCOS).
- Nyeri haid yang sangat hebat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Perubahan warna darah menstruasi yang berbeda dari biasanya.
Pubertas Prekoks dan Amenore
Upik juga menjelaskan tentang pubertas prekoks, yaitu perkembangan ciri-ciri seks sekunder yang terjadi sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan. "Bila mengalami ini juga harus ke dokter," saran Upik. Selain itu, jika seorang anak sudah mencapai usia 14 tahun tetapi belum mengalami menstruasi, hal ini juga perlu diperiksakan ke dokter. Amenore atau tidak menstruasi pada usia yang seharusnya bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis.
Pentingnya Konsultasi dengan Dokter
Menunda atau menghindari pemeriksaan medis karena takut akan tindakan yang mungkin diambil hanya akan memperburuk kondisi. Konsultasi dengan dokter memungkinkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai dengan kondisi individu. Pemeriksaan rutin dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengelola masalah menstruasi dan reproduksi dengan lebih baik, sehingga wanita dapat menjalani hidup dengan lebih sehat dan nyaman.
Dengan memahami dan mengenali kondisi-kondisi ini, diharapkan wanita dapat lebih berani dan percaya diri untuk memeriksakan diri ke dokter ketika mengalami masalah menstruasi. Tidak hanya untuk kesehatan fisik, tetapi juga untuk kesejahteraan mental mereka.