Program Makan Bergizi Gratis Juga Bisa Dinikamati Anak dengan Disabilitas Walau Tak BErsekolah Formal
Di tengah intensitas simulasi MBG, Dinas Sosial Kabupaten Bogor mengingatkan pentingnya memberikan perhatian khusus kepada anak-anak penyandang disabilitas.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat ini sedang dalam tahap simulasi di berbagai daerah, dengan fokus utama pada anak-anak sekolah. Di tengah pelaksanaan simulasi MBG, Dinas Sosial Kabupaten Bogor mengingatkan agar perhatian juga diberikan kepada anak-anak dengan disabilitas. Dinas Sosial Kabupaten Bogor mencatat bahwa banyak anak dengan disabilitas seringkali terabaikan oleh negara.
Hal ini tidak hanya terlihat dari ketidaksetaraan dalam akses pendidikan dan hak sosial, tetapi juga dalam pemenuhan kebutuhan makanan bergizi. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Farid Maruf, mengungkapkan bahwa pemerintah melalui berbagai institusi dan lembaga saat ini aktif dalam simulasi pembagian makanan bergizi gratis kepada anak-anak di jenjang SD hingga SMA. Namun, perhatian terhadap anak berkebutuhan khusus yang juga memerlukan perhatian yang sama sering kali terlewatkan.
-
Bagaimana program makan gratis untuk anak SD dijalankan? 'Kecerdasan itu tergantung pada makanan maka lantas makan itu daripada anak-anak SD itu perlu kita perhatikan. Pemerintah telah mengambil keputusan agar supaya anak-anak SD diberikan makan dengan gizi yang baik satu minggu tiga kali, kalau tidak salah. Dan pelaksanaannya dilakukan oleh guru, kepala sekolah, dan PKK maupun LKD,' ujar Soeharto dalam sebuah video yang viral di media sosial.
-
Mengapa Banyuwangi membuat sekolah inklusif untuk para penyandang disabilitas? Bupati Ipuk Fiestiandani menjelaskan sejak 2013 Banyuwangi telah mewujudkan sekolah inklusi yang ramah bagi para penyandang disabilitas.
-
Siapa yang memberikan makan gratis? Wapres Gibran hadir untuk menyaksikan langsung program uji coba Makan Bergizi Gratis (MGB).
-
Bagaimana Kemensos tangani disabilitas anak? 'Saya melihat beberapa kasus di sentra atau balai. Menurut saya masih kurang bagaimana menangani dan membimbing anak disabilitas. Salah jika kita memvonis tuna netra hanya bisa diberikan pelatihan musik.'
-
Di mana festival seni untuk anak berkebutuhan khusus? Di GOR Satria Banyumas, ratusan anak berkebutuhan khusus dari Kabupaten Banyumas dan Cilacap mengikuti lomba karya seni.
-
Bagaimana Kedai Kopi Berbagi berdayakan disabilitas? 'Kopi Berbagi itu mempunyai misi yaitu untuk berbagi kepada sesama. Salah satunya dengan kawan-kawan disabilitas yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Kami ajak bergabung untuk terlibat dalam pembuatan kopi, memasak, dan lainnya,' kata Dike.
Farid menekankan pentingnya memastikan bahwa anak berkebutuhan khusus (ABK) yang tidak terdaftar di sekolah formal juga mendapatkan manfaat dari program makanan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. "Pemerintah yang saat ini sedang bersiap-siap meluncurkan Makan Bergizi Gratis, kami ingatkan jangan di sekolah formal (saja), tapi juga menyasar ABK, seperti di panti asuhan, SLB dan lainnya," kata Farid saat Coaching Clinic Taman Asa-Sinergi Penanganan ABK Terintegrasi di Cibinong, Bogor, Kamis (14/11/2024) mengutip News Liputan6.com. Dengan demikian, diharapkan semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, dapat menikmati manfaat dari program ini.
Di Kabupaten Bogor, jumlah anak berkebutuhan khusus tercatat mencapai 1.960 orang berdasarkan data dari Dinas Sosial, dengan usia antara 0 hingga 17 tahun. Sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga tidak mampu, sehingga memerlukan intervensi dari pemerintah, terutama dalam program Makan Bergizi Gratis. "Jika Makan Bergizi Gratis hanya menyasar sekolah formal, kami khawatir tidak ada yang memerhatikan gizi anak ABK," ucap Farid. Ia mengungkapkan harapannya agar usulan pemberian makan bergizi gratis untuk sekolah non formal dapat diterima oleh pemerintah pusat.
Farid menekankan pentingnya perhatian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, agar mereka mendapatkan perlakuan yang setara dengan anak-anak di sekolah formal. "Ya mudah-mudahan mendapat respons sehingga anak-anak berkebutuhan khusus ini mendapat perlakuan yang sama seperti anak-anak di sekolah formal," harapnya. Dengan adanya program ini, diharapkan kualitas gizi yang diterima oleh anak-anak berkebutuhan khusus dapat meningkat, sehingga mendukung perkembangan mereka secara optimal.
Harapan Orangtua
Rinda Handayani, salah satu orangtua dari anak disabilitas, mengungkapkan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan asupan gizi yang seimbang untuk mendukung pertumbuhan mereka. "Jadi harusnya juga program makan bergizi gratis menyasar ABK. Semoga saja tidak dilupakan," ujarnya.
Acara Coaching Clinic Taman Asa-Sinergi Penanganan ABK Terintegrasi diadakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bogor bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH). Coaching Clinic Taman Asa berfungsi sebagai wadah untuk pelayanan dan penanganan anak berkebutuhan khusus secara terintegrasi, mencakup berbagai aspek seperti anak, orangtua, lingkungan, sekolah, dan kesehatan. Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak berkebutuhan khusus dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam keluarga, sekolah, serta lingkungan sekitar mereka.