Radang Usus Buntu, Kenali Penyebab dan Metode Pengobatannya yang Minim Risiko
Kenali gejalanya dan temukan metode penanganan radang usus buntu yang tepat.
Pernah merasakan gejala nyeri perut terutama di sebelah kanan bawah yang diikuti dengan rasa mual, muntah, demam, hingga nafsu makan berkurang? Eits, bisa jadi kondisi tersebut adalah tanda kalau kamu sedang mengalami radang usus buntu, lho!
Menurut penjelasan dr. Hendry Susanto, Sp.B, spesialis bedah umum dari RS EMC Pulomas & RS EMC Pekayon, kondisi ini adalah peradangan yang timbul di area apendiks atau usus buntu yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. For your information, radang usus buntu menempati posisi sebagai salah satu penyakit bedah terbanyak di dunia yang memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi seperti usus buntu yang pecah (perforasi).
Menurut sebuah penelitian di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada tahun 2006, disebutkan bahwa radang usus buntu menjadi penyebab keempat terbanyak rawat inap yang disebabkan oleh keluhan gastrointestinal selama periode 2003-2007. Kondisi ini bisa dialami pada siapa saja, mulai usia 5-45 tahun, dan dapat terjadi di semua usia.
-
Bagaimana mengatasi radang usus? Jika Anda mencurigai bahwa anak Anda menderita radang usus, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter anak.
-
Dimana radang usus bisa terjadi? Radang usus adalah kondisi peradangan yang terjadi pada lapisan usus anak-anak.
-
Gimana cara cegah usus buntu di anak? Untuk mencegah usus buntu pada anak, ada beberapa langkah yang bisa diambil:Konsumsi Makanan Berserat: Serat membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan usus. Anak-anak disarankan untuk mengonsumsi cukup serat dari sayuran, buah-buahan, gandum utuh, oatmeal, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
-
Apa itu radang usus pada anak? Radang usus adalah kondisi peradangan yang terjadi pada lapisan usus anak-anak.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala.
-
Kenapa radang usus di Sumut perlu diperhatikan? Radang usus pada anak merupakan masalah kesehatan yang serius karena dapat mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Cari Tahu Penyebab dan Gejala Radang Usus Buntu
Ketika saluran usus buntu mengalami sumbatan, kondisi ini rentan membuat bakteri berkumpul dan menyebabkan peradangan. Nantinya, usus buntu yang meradang bisa menjadi pecah (perforasi).Beberapa gejala umum yang bisa jadi tanda seseorang mengalami radang usus buntu antara lain keluhan gangguan gastrointestinal seperti nyeri perut terutama di kanan bawah, mual, muntah, nafsu makan menurun hingga demam. Jika dialami oleh anak kecil, gejalanya bisa jadi kurang jelas karena mereka sulit menentukan lokasi nyeri perut yang dialami.
Dalam kasus radang usus buntu yang sudah lama (kronik), gejala nyeri perut yang muncul bisa hilang timbul, dan seiring berjalannya waktu bisa mengalami perburukan. Kondisi yang memburuk biasanya ditandai dengan nyeri perut kanan bawah yang bertambah hebat, bahkan bisa terjadi di seluruh perut yang disertai demam tinggi. Gejala tersebut biasanya terjadi pada radang usus buntu yang sudah pecah (perforasi).
Waspada Bahaya Radang Usus Buntu yang Tidak Ditangani Segera
Nyeri perut dan gejala lain yang menandakan peradangan usus buntu sebaiknya jangan disepelekan. Jika tidak segera ditangani, komplikasi radang usus buntu yang pecah (perforasi) bisa menyebabkan peritonitis.
Kondisi tersebut ditandai dengan nyeri di seluruh perut, sepsis atau infeksi yang menyebar di seluruh tubuh, hingga kematian. Faktanya, pesulap terkenal dunia yaitu Harry Houdini meninggal karena radang usus buntu yang pecah (perforasi) di tahun 1926 silam.
Laparoskopi, Metode Penanganan Usus Buntu yang Minim Risiko
Seiring zaman yang semakin berkembang, teknologi kedokteran pun semakin maju sehingga kasus kematian akibat usus buntu bisa ditekan. Bahkan, kemajuan teknologi memungkinkan tindakan operasi usus buntu yang nyaman, minimal nyeri, dan hasil kosmetik yang luar biasa karena bekas operasi yang minimal.
Hal ini mulai berkembang sejak penemuan lensa dan fiber optic, di mana ilmu kedokteran juga meningkat terutama ilmu bedah. Dengan mengandalkan kamera (laparoskopi), tindakan pengangkatan usus buntu bisa dilakukan dengan luka operasi minimal seukuran lubang kunci, sehingga nyeri pasca operasi lebih minim dan pasien pun dapat pulih lebih cepat.
Dengan perkembangan teknologi terkini yang semakin berorientasi pada pasien, ahli bedah mengembangkan alat untuk melakukan tindakan operasi laparoskopi, pengangkatan usus buntu melalui satu lubang seukuran lubang kunci melalui pusar. Hasilnya tak hanya kondisi pasca operasi yang minim nyeri, tapi juga proses pemulihan yang lebih cepat. Bahkan, luka sebesar lubang operasi ini cukup tersembunyi di pusar sehingga tidak terlihat. Tentunya hal ini memuaskan dari sisi pasien, terutama anak-anak dan perempuan.
Namun, perlu diperhatikan setelah melalui prosedur laparoskopi, sebaiknya pasien tidak melakukan aktivitas berat seperti gym atau angkat-angkat berat setidaknya hingga 14 hari ke depan pasca operasi.
See, kemajuan teknologi memberikan banyak manfaat dalam dunia kedokteran, termasuk operasi laparoskopi untuk menangani radang usus buntu. Bagi yang mengalami gejala mirip dengan tanda usus buntu, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri langsung ke dokter ahli seperti dr. Hendry Susanto, Sp.B, spesialis bedah umum dari RS EMC Pulomas & RS EMC Pekayon. Jangan ditunda-tunda supaya kamu bisa mendapatkan penanganan yang tepat! Salam sehat selalu, ya!