Sadari Pentingnya Waktu Bermain antara Anak dan Orangtua

Merdeka.com - Waktu yang dihabiskan oleh orangtua bersama dengan anak mereka merupakan hal penting dalam tumbuh kembang. Hal ini sangat penting untuk dilakukan bersama terutama terkait waktu bermain.
Psikolog anak dan keluarga dari Universitas Indonesia, Vera Itabiliana, S.Psi. mengungkap bahwa orangtua penting memiliki waktu bermain bersama anak. Hal ini salah satunya bermanfaat untuk tumbuh kembangnya mentalitas anak.
“Lewat bermain dengan orangtua, anak yang sulit mengkomunikasikan pikirannya, bingung dengan apa yang sedang terjadi dan bagaimana ia harus bersikap, akan merasa dimengerti dan dibantu," kata Vera beberapa waktu dilansir dari Antara.
Kesehatan mental sangat berpengaruh untuk menjadi dasar dari karakter seseorang dalam menjalani hidup, menghadapi tantangan, dan membentuk kepribadian. Ketika anak memiliki mental yang bermasalah, muncul sejumlah perilaku negatif seperti agresif, menarik diri, hiperaktif, merasa tidak aman, tegang, mengucilkan diri, sulit fokus, dan masih banyak ciri yang lain.
Orangtua diharap peka terhadap munculnya ciri-ciri masalah tersebut. Selain meminta bantuan ke profesional, orang tua juga bisa mengambil peran, salah satunya dengan bermain bersama anak.
Manfaat Bermain bersama Anak
Pada saat bermain bersama anak, orangtua juga bisa mengevaluasi cara bersikap dan mengasuh buah hati. Kepercayaan dan keterikatan antara orangtua dan anak juga bisa semakin meningkat dengan kegiatan bersama ini.
Pada saat bermain dengan anak. Vera menyarankan agar orangtua tidak membagi perhatian mereka. Orangtua diminta untuk bisa hadir secara utuh pada hubungan mereka dengan anak.
"Melakukan kontak mata dengan mereka itu juga perlu. Kita tak berbicara tentang kuantitas, ya, melainkan lebih ke kualitas. Sekitar 15-30 menit saja sudah cukup, tapi akan lebih baik apabila dilaksanakan secara reguler dan rutin,” pesan Vera.
Terkait tipe permainan yang tepat untuk anak, ada beragam seperti mendongeng dan bercerita, bidang seni musik, drama, boneka, tarian dan gerakan, atau masih banyak pilihan yang lain.
“Dongeng, misalnya, itu bisa bantu mengembangkan aspek moral dan spiritual anak. Kemudian, seni, sesuatu yang bisa melatih kreativitas pada anak, seperti drama, misalnya," tutur Vera.
Kehadiran musik juga bisa membuat anak lebih berani dalam mengekspresikan diri secara positif. Sejumlah model permainan tersebut bisa membantu stimulasi otak anak agar bekerja lebih aktif.
“Melalui permainan-permainan seperti itu, anak dapat mendapatkan informasi lewat metafora, sesuatu yang bisa diterapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari. Umumnya, metafora bisa disampaikan dalam cerita, dongeng, drama, musik, dan sebagainya," tandas Vera.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya