Sembelit Masih Terjadi Walau Sudah Konsumsi Buah dan Sayur, Asupan Cairan Bisa Jadi Cara Mengatasinya
Meskipun sudah cukup mengonsumsi sayur dan buah, kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan kesulitan saat buang air besar.

Sembelit atau kesulitan buang air besar (BAB) dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas sehari-hari. Mungkin Anda sudah berusaha mengonsumsi banyak buah dan sayur yang dikenal baik untuk pencernaan, namun masih mengalami kesulitan dalam BAB. Hal ini bisa terjadi karena meskipun sudah cukup mengonsumsi sayur dan buah, asupan cairan Anda mungkin masih kurang. Akibatnya, Anda mengalami sulit BAB.
"Banyak yang mengeluh sudah makan sayur dan buah tetapi tetap susah buang air besar (BAB). Selain serat, penting juga untuk memperhatikan kecukupan cairan," ungkap Hersiani Tandi, ahli gizi dari Rumah Sakit Samarinda Medika Citra (RS SMC).
Ketika Anda sudah mengonsumsi serat, namun asupan cairan tidak mencukupi, maka serat tersebut tidak dapat berfungsi secara optimal dalam membantu melancarkan pencernaan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa Anda minum cukup air putih. "Anjuran konsumsi buah dan sayur minimal lima porsi per hari. Satu porsi buah atau sayur setara dengan 100 gram," imbuhnya, mengutip dari ANTARA. Hersiani juga menekankan bahwa pada lansia, terdapat kecenderungan lebih besar untuk mengalami sembelit. Dengan demikian, perhatian terhadap kecukupan serat dan cairan menjadi sangat penting.
Lansia Gampang Gemuk, Emang Iya?
Hersiani juga menggarisbawahi masalah berat badan yang sering dikeluhkan oleh lansia, meskipun mereka sudah mengonsumsi makanan dalam porsi kecil, tetap saja mengalami kenaikan berat badan. Ia menjelaskan bahwa berat badan adalah hasil akumulasi dari asupan kalori yang diterima selama bertahun-tahun. "Ibarat menabung, asupan kalori yang berlebih di masa lalu akan berpengaruh pada kondisi tubuh saat ini," jelasnya.
Menurunkan Berat Badan di Usia Lanjut
Menurunkan berat badan pada usia lanjut memang memerlukan usaha yang lebih. Selain pentingnya mengatur pola makan dengan cara mengurangi kalori yang masuk, lansia juga harus tetap aktif bergerak. Aktivitas fisik seperti olahraga berperan dalam meningkatkan metabolisme tubuh serta membakar kalori yang ada. Hersiani juga menekankan bahwa kondisi kesehatan individu perlu diperhatikan. Lansia yang memiliki penyakit penyerta mungkin akan mengalami kesulitan saat mengonsumsi makanan dengan kalori rendah serta melakukan olahraga. "Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan program penurunan berat badan yang aman dan efektif," katanya.