Profil
Semen Bosowa
Bosowa merupakan perusahaan perdagangan yang didirikan oleh H.M. Aksa Mahmud pada tanggal 22 Februari 1973. Pada awal berdirinya perusahaan ini bernama CV Moneter yang terletak di Makassar, Sulawesi Selatan. Dengan visi Menjadi pemain utama ekonomi nasional yang didukung oleh tenaga kerja yang prima, produk berkualitas, pelayanan terbaik, dan sistem yang terintegrasi, perusahaan ini melakukan perluasan industri yang dibagi dalam beberapa unit bisnis, yakni otomotif, semen, logistik & transportasi, pertambangan, properti, jasa keuangan, infrastruktur, energi,media, dan multi bisnis.
Salah satu unit bisnis Bosowa adalah PT Semen Bosowa Maros. Unit ini merupakan salah satu unit usaha andalan yang dimiliki oleh Bosowa Grup. Produksi unit ini meliputi proses penggunaan bahan baku, proses produksi semen hingga proses pengiriman kepada konsumen. Setiap tahapan proses dilakukan secara profesional dengan bantuan para tenaga ahli di bidangnya. Dengan itu Semen Bosowa telah berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001 dan 14001.
Unit usaha Semen Bosowa sendiri terbagi menjadi dua perusahaan yakni PT Semen Bosowa Maros dan PT Semen Bosowa Indonesia. Kedua perusahaan cabang ini memiliki tugas masing-masing dalam mengelola bisnis semen. Di antaranya PT Semen Bosowa Maros memproduksi semen secara full integrated dengan total produksi sebesar 2 juta ton klinker semen per tahun dan 2,4 juta ton semen per tahun. Pabrik semen ini berpusat di Maros, Sulawesi Selatan.
Sedangkan PT Semen Bosowa Indonesia memproduksi semen secara semi integrated (grinding). Pabrik ini mampu menghasilkan semen sebesar 1,2 juta ton per tahun. Selain itu, Semen Bosowa juga membangun beberapa pabrik semen di beberapa tempat lainnya, seperti Baru (Sulawesi Selatan), Ciwandan (Banten), Banyuwangi (Jawa Timur), Rembang (Jawa Tengah), dan Sorong (Papua Barat).
Dalam perkembangannya, Semen Bosowa juga ikut andil dalam dunia pesepakbolaan Indonesia. Salah satunya dengan menjadi sponsor utama bagi klub sepakbola asal Makassar yakni PSM Makassar pada musim 2013 ini.
Semen Bosowa sempat menemui sedikit kendala pada awal tahun 2013 ini. Perusahaan mengalami kemunduran saat cuaca ekstrem melanda Indonesia. Hal ini terjadi lantaran distribusi bahan baku yang terhambat karena kapal pengangkut bahan baku terhenti di pelabuhan. Dengan terjadinya ini, membuat produksi semen anjlok hingga mencapai 20%. Penyebab lain adalah belum diselesaikannya tender proyek penambahan kapasitas di beberapa pabrik.
Selain itu pabrik semen ini selalu melakukan kegiatan-kegiatan guna mendukung Pemerintahan, salah satu yang baru saja diluncurkan pada bulan Februari 2013 adalah pengoperasian Batching Plant atau mesin pembuat beton untuk men-suplai kebutuhan semen bagi pembangunan Bandara Samarinda Baru (BSB).
Riset dan analisa oleh Tryning Rahayu Setya W.