3 Hal yang Bakal Membuat Jepang dan Arab Saudi Was-was saat Berhadapan Timnas Indonesia November Nanti
Timnas Indonesia tidak merasa gentar menghadapi dua negara kuat di Asia, yaitu Jepang dan Arab Saudi.
Timnas Indonesia tidak merasa gentar menghadapi dua tim kuat Asia, Jepang dan Arab Saudi. Para pemain, termasuk Jay Idzes, bertekad untuk berjuang hingga titik darah penghabisan demi meraih peluang ke fase berikutnya. Pertandingan melawan Jepang akan dilaksanakan terlebih dahulu pada 15 November di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, diikuti dengan laga melawan Arab Saudi empat hari setelahnya di lokasi yang sama. Pada matchday 5 dan 6 Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Timnas Indonesia tidak punya pilihan lain selain meraih poin, yang telah ditekankan berulang kali oleh pelatih kepala, Shin Tae-yong.
Secara peringkat dan prestasi, Jepang dan Arab Saudi memang jauh lebih unggul dibandingkan Indonesia, karena kedua negara tersebut telah beberapa kali tampil di putaran final Piala Dunia.
"Kita harus bisa mendapatkan poin," ungkap Shin Tae-yong, yang juga menyatakan bahwa ia terus melakukan evaluasi setelah kekalahan 1-2 dari Timnas China.
"Persiapan harus lebih baik," tegas pelatih asal Korea Selatan itu, yang sempat menuai kritik akibat perubahan susunan pemain dalam laga kontra China, termasuk penunjukan Asnawi Mangkualam sebagai starter dan kapten tim menggantikan Jay Idzes.
Jepang dan Arab Saudi Perlu Waspada
Timnas Indonesia saat ini mengumpulkan tiga poin dan memerlukan tambahan angka yang signifikan untuk bisa naik dari posisi kelima di klasemen Grup C. Di puncak klasemen, Jepang masih memimpin dengan 10 poin, sementara Arab Saudi berada di posisi ketiga dengan total lima poin.
Selain harapan dari pelatih Shin Tae-yong dan semangat juang yang ditunjukkan oleh Jay Idzes dan rekan-rekannya, terdapat setidaknya tiga faktor tambahan yang bisa membuat Jepang dan Arab Saudi merasa tertekan saat menghadapi Indonesia. Apakah Anda tidak percaya? Mari kita telusuri fakta-fakta tersebut lebih lanjut.
Cuaca dan Iklim
Jepang dan Arab Saudi memiliki iklim panas yang mirip dengan Indonesia. Namun, cuaca di Indonesia, terutama di Jakarta, cenderung tidak menentu dan bisa berubah secara drastis. "Tak menutup kemungkinan, kontra Jepang maupun Arab Saudi yang rencananya akan dihelat pada malam hari pukul 19.00 WIB, Stadio Utama Gelora Bung Karno Jakarta bakal diguyur hujan deras." Jika hujan benar-benar terjadi, hal ini bisa menjadi keuntungan bagi pemain Indonesia yang sudah terbiasa dengan kondisi cuaca dingin dan hujan.
Kesejukan yang dihasilkan oleh hujan juga dapat meningkatkan semangat ribuan pendukung tuan rumah. Dengan dukungan yang kuat, semangat Jay Idzes dan rekan-rekannya akan semakin terpompa untuk menghadapi Jepang dan Arab Saudi. Kondisi ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi tim Indonesia untuk meraih kemenangan di laga tersebut.
Suporter
Tanpa diragukan lagi, dukungan ribuan penggemar setia tuan rumah pasti akan memberikan tekanan tersendiri bagi para pemain Jepang dan Arab Saudi. Sudah berapa kali tim tamu mengalami kekalahan atau pulang dengan tangan kosong dari Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta? Sebagai contoh, Australia hampir mengalami kekalahan sebelum akhirnya hanya mampu bermain imbang 0-0 pada matchday kedua beberapa waktu lalu. Tekanan dari para pendukung Skuad Garuda benar-benar membuat Australia seolah kehilangan semangat dan energi.
Jepang dan Arab Saudi pun tidak akan bisa bermain leluasa dan menampilkan performa terbaik mereka. Hal ini disebabkan oleh kehadiran para penggemar setia Skuad Garuda yang siap menjadi pemain ke-12 bagi tim asuhan STY. Dengan atmosfer yang begitu mendukung, tentu saja kehadiran para loyalis ini akan sangat berpengaruh pada permainan kedua tim tamu. Mereka harus mampu menghadapi tekanan tersebut jika ingin meraih hasil positif dalam pertandingan ini.
Kevin Diks serta Jens Raven
Menjamu Jepang dan Arab Saudi, Timnas Indonesia dipastikan akan melakukan perubahan pada susunan pemain inti. Di antara nama-nama yang berpotensi masuk ke dalam skuad adalah Kevin Diks dan Jens Raven. Kevin Diks, seorang bek yang menjadi andalan klub besar Denmark, F.C. Kobenhavn, saat ini sedang dalam proses naturalisasi. PSSI berharap agar pemain berusia 28 tahun tersebut segera mendapatkan KTP Indonesia sehingga bisa tampil dalam pertandingan melawan Jepang dan Arab Saudi.
Selain itu, Jens Raven, yang merupakan striker muda dari Timnas Indonesia U-20, juga memiliki peluang untuk dipanggil sebagai alternatif di lini depan. Raven, yang kini bermain untuk Dordrecht U-21 di Belanda, menunjukkan performa gemilang dalam ajang Piala AFF U-19 2024 serta kualifikasi Piala Asia U-20 2024. Dengan kondisi dua penyerang utama STY, Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick, yang masih kesulitan mencetak gol, memberikan kesempatan kepada Jens Raven untuk unjuk kemampuan di lapangan bisa menjadi pilihan yang tepat.