4 Pemain Andalan yang Mengubah PSIM Menjadi Tim Kuat di Liga 2 hingga Keluar Sebagai Juara
Kumpulan pemain kunci berhasil meningkatkan performa PSIM di Liga 2 musim ini, sehingga tim tersebut berhasil meraih kemenangan.

Penyelenggaraan Pegadaian Liga 2 untuk musim 2024/2025 telah selesai dilaksanakan. Gelar juara pada kompetisi sepak bola Indonesia yang berada di level kedua ini berhasil diraih oleh PSIM Yogyakarta. Tim yang dikenal dengan nama Laskar Mataram tersebut berhasil mengklaim trofi juara setelah mengalahkan Bhayangkara FC dalam pertandingan final. Mereka mencatatkan kemenangan dengan skor 2-1 di Stadion Manahan, yang terletak di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (26-2-2025) sore WIB. Di bawah arahan pelatih Erwan Hendarwanto, tim ini menunjukkan performa yang sangat mengesankan sepanjang musim ini.
Kemenangan ini juga menandai keberhasilan mereka untuk promosi ke Liga 1 pada musim depan, yang sekaligus mengakhiri penantian panjang klub berlogo Tugu Pal Putih selama 18 tahun. Keberhasilan PSIM di Pegadaian Liga 2 kali ini tidak lepas dari berbagai faktor pendukung. Selain kontribusi signifikan dari pelatih Erwan Hendarwanto, kesuksesan Laskar Mataram juga didukung oleh sejumlah pemain kunci yang berperan penting dalam perjalanan mereka. Siapa saja pemain-pemain tersebut? Berikut Bola.com menyajikan empat di antaranya.
Rafinha
Rafinha layak untuk dimasukkan dalam daftar ini. Keberhasilan PSIM Yogyakarta dalam meraih gelar juara Pegadaian Liga 2 2024/2025 tidak terlepas dari kontribusi signifikan yang diberikan oleh penyerang asal Brasil ini. Mantan striker PSCS Cilacap tersebut berhasil mencetak 20 gol dari 22 pertandingan yang dilakoninya. PSIM Yogyakarta memang sangat bergantung pada Rafinha untuk menciptakan peluang di lini serang. Dapat dikatakan bahwa pemain yang memiliki tinggi 170 cm ini merupakan pembelian paling sukses bagi Laskar Mataram di musim ini.
Performa gemilang yang ditunjukkan oleh Rafinha membuatnya dianugerahi gelar sebagai pemain terbaik Pegadaian Liga 2 2024/2025. Namun, sayangnya, ia tidak berhasil meraih gelar pencetak gol terbanyak karena kalah selisih satu gol dari Ramai Rumakiek, pemain dari Persipura Jayapura. Meskipun demikian, kontribusi Rafinha tetap sangat berarti bagi timnya, dan prestasinya patut diacungi jempol. Dengan segala pencapaian tersebut, tidak heran jika namanya menjadi sorotan di kompetisi ini.
Yusaku Yamadera
Selanjutnya, kita beralih kepada Yusaku Yamadera. Dengan kemampuan luar biasa dalam menjaga lini belakang, PSIM berhasil memiliki pertahanan yang sangat kokoh. Bek yang berasal dari Jepang ini menunjukkan performa yang sangat baik dan menjadi pemain yang tidak tergantikan selama musim ini.
Selain kemampuannya dalam bertahan, Yusaku Yamadera juga sering terlibat dalam serangan. Dalam 23 pertandingan yang telah dijalani, bek berusia 27 tahun ini berhasil mencatatkan tiga assist. Bersama dengan rekan-rekannya, Lucky Octavianto, Sunni Hizbullah, dan Rio Hardiawan, mereka membentuk pertahanan PSIM yang sulit ditembus oleh lawan. Berkat penampilan gemilang mereka, PSIM tercatat sebagai tim dengan jumlah kebobolan yang sangat minim, hanya 12 gol, di ajang Pegadaian Liga 2 2024/2025.
Harlan Suardi

Harlan Suardi menunjukkan performa yang sangat mengesankan saat menjaga gawang Laskar Mataram. Dengan total 22 penampilan, posisinya di tim hampir tidak tergantikan. Kiper berusia 26 tahun ini hanya tidak bermain satu kali, yaitu saat timnya mengalami kekalahan 1-3 dari Persipa Pati pada babak pendahuluan yang berlangsung pada tanggal 26 September 2024. Sebelumnya, ia merupakan pemain yang pernah membela FC Bekasi City dan Persis Solo, dan saat ini ia berhasil mencatat statistik yang sangat mengesankan di musim ini.
Secara keseluruhan, Harlan Suardi berhasil mencatat 15 clean sheet dan hanya kebobolan sembilan gol. Ini menunjukkan betapa solidnya performanya di bawah mistar gawang. Dengan kontribusi yang luar biasa ini, Harlan telah menjadi salah satu kiper yang paling diperhitungkan di liga. Ketangguhannya dalam menghadapi berbagai serangan lawan membuatnya mendapatkan pengakuan dari para penggemar dan pelatih. Harlan Suardi memang layak mendapatkan apresiasi atas penampilannya yang konsisten dan mengesankan sepanjang musim ini.
Arlyansyah Abdulmanan
Salah satu pemain yang menarik perhatian dalam skuad PSIM Yogyakarta adalah Arlyansyah Abdulmanan. Dia bergabung pada awal musim ini dan langsung menjadi andalan di bawah arahan pelatih Seto Nurdiyantoro dan Erwan Hendarwanto. Sebagai winger yang dipinjam dari Persija Jakarta, Arly termasuk salah satu pemain yang beruntung dengan adanya regulasi pemain U-21. Dengan usia yang baru menginjak 19 tahun, ia telah tampil dalam 12 pertandingan dan berhasil mencetak empat gol serta memberikan dua assist.
Secara keseluruhan, Arlyansyah Abdulmanan mencatatkan waktu bermain selama 833 menit di lapangan. Penampilannya yang mengesankan sepanjang musim menjadikannya sosok yang sangat penting dalam keberhasilan Laskar Mataram untuk promosi ke Liga 1 di musim depan. Dengan kontribusi yang signifikan, Arly menunjukkan bahwa dia adalah aset berharga bagi tim dan masa depan sepak bola Indonesia.