Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Jadi Faktor Pemecatan Shin Tae-yong?
Timnas Indonesia mengalami kegagalan di Piala AFF 2024 setelah tidak berhasil melanjutkan ke fase berikutnya.
Timnas Indonesia mengalami kegagalan besar di Piala AFF 2024. Skuad Garuda hanya berhasil meraih satu kemenangan dari empat pertandingan, sehingga gagal melaju ke fase selanjutnya. Pertanyaan pun muncul, apakah kegagalan ini menjadi alasan utama di balik pemecatan Shin Tae-yong?
Pada hari Senin, 6 Januari 2025, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengumumkan kabar mengejutkan dalam konferensi pers resmi. Dalam pernyataannya, ET mengonfirmasi pemecatan Shin Tae-yong. Spekulasi mengenai pemecatan STY sebenarnya sudah beredar sejak Minggu, 5 Januari 2025. Kini, hal tersebut telah dipastikan dan kerja sama dengan Coach Shin berakhir.
"Apa yang kita lakukan hari ini tidak lain untuk kebaikan tim nasional," ungkap Erick Thohir.
Apakah dampak kegagalan di Piala AFF?
Dalam konferensi pers yang berlangsung, Erick Thohir mengungkapkan bahwa keputusan untuk memecat sudah dibahas sejak beberapa bulan sebelumnya, tepatnya pada awal Oktober 2024, sebelum pertandingan melawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, muncul pertanyaan mengenai apakah kegagalan di Piala AFF 2024 berkontribusi pada keputusan pemecatan STY, mengingat bahwa tim yang diturunkan dalam turnamen tersebut bukanlah yang terbaik. Selain itu, Piala AFF juga bukan merupakan agenda resmi FIFA.
Ketika ditanya mengenai dampak dari kegagalan di Piala AFF, Erick Thohir memberikan jawaban yang bersifat diplomatis, tanpa secara jelas mengiyakan atau membantah.
"Semua pertandingan yang kita ikuti pasti ada evaluasinya," ungkap Etho mengenai faktor yang berkaitan dengan kegagalan di Piala AFF 2024.
Persiapkan diri untuk Piala Dunia 2026
Erick Thohir menegaskan bahwa pemecatan STY dianggap sebagai langkah yang positif oleh PSSI untuk kemajuan Timnas Indonesia. PSSI menetapkan target untuk lolos ke Piala Dunia 2026 yang harus diwujudkan.
"Mempekerjakan pelatih baru adalah salah satu cara kami untuk mencapai Piala Dunia. Semua kandidat yang kami wawancarai di Eropa sepakat dengan target kami. Mereka menunjukkan keseriusan untuk menjadi bagian dari warisan kita sebagai sebuah negara," jelas Etho.
"Mengenai pergantian pelatih, sebenarnya kami telah membahasnya sejak beberapa bulan lalu. Namun, saya percaya saat ini adalah waktu yang lebih tepat karena kita masih memiliki 2,5 bulan untuk persiapan dan ada empat pertandingan tersisa."