Menganalisis Faktor Penyebab Kekalahan Persebaya dari Dewa United: Apa yang Salah?
Kekalahan Persebaya Surabaya dari Dewa United dengan skor 0-2 disebabkan oleh beberapa faktor yang mengganggu performa tim.

Pertandingan antara Persebaya Surabaya dan Dewa United di pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 berakhir dengan kekalahan menyakitkan bagi tim asal Kota Pahlawan. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, pada Jumat (21/2/2025), Persebaya harus menyerah dengan skor 0-2. Hasil ini semakin memperburuk posisi Persebaya yang kini hanya mampu meraih satu kemenangan dari lima laga terakhir.
Pelatih Persebaya, Paul Munster, mengungkapkan kekecewaannya setelah pertandingan. Ia menilai bahwa timnya gagal memanfaatkan peluang yang ada, meskipun menciptakan beberapa kesempatan di babak kedua. Munster menyebutkan bahwa kekalahan ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari dalam tim maupun dari penampilan Dewa United yang sangat efektif.Kekalahan ini menjadi momentum yang kurang menguntungkan bagi Persebaya, terutama setelah mereka berhasil meraih kemenangan sebelumnya.
Kini, tim yang memiliki sejarah panjang di Liga Indonesia ini harus berbenah agar tidak terjebak dalam tren negatif. Mari kita telusuri lebih dalam faktor-faktor yang menyebabkan kekalahan Persebaya dari Dewa United.
Kelemahan di Lini Depan Persebaya
Salah satu faktor utama yang menyebabkan kekalahan Persebaya adalah kelemahan di lini depan. Paul Munster menyoroti bahwa timnya kesulitan untuk menembus pertahanan Dewa United dan gagal mencetak gol. Meskipun Persebaya menciptakan beberapa peluang di babak kedua, mereka tidak mampu memanfaatkan kesempatan tersebut.
Munster secara khusus mengungkapkan bahwa timnya kekurangan sosok 'goal killer' atau striker tajam yang dapat mengubah jalannya pertandingan dengan satu atau dua peluang emas.Dalam hal ini, meskipun Rashid telah mencetak enam gol, Persebaya tetap membutuhkan pemain dengan kemampuan finishing yang lebih mumpuni. Absennya Malik Risaldi karena cedera semakin memperburuk situasi di lini depan, sehingga Persebaya kehilangan daya gedor yang signifikan.
Kualitas Permainan di Sepertiga Akhir Lapangan
Selain kelemahan di lini depan, kualitas permainan di sepertiga akhir lapangan menjadi sorotan penting. Munster menekankan bahwa masalah ini tidak hanya terjadi pada striker, tetapi juga pada penyelesaian akhir secara keseluruhan, termasuk umpan-umpan dan kerjasama tim di area penalti lawan.
Ketidakmampuan tim untuk menyusun serangan yang efektif menyebabkan mereka kesulitan untuk menciptakan peluang yang berbahaya.Permainan Dewa United yang efektif juga berkontribusi pada kesulitan Persebaya. Dewa United tampil dominan, terutama di babak pertama, dengan mencetak dua gol cepat. Umpan-umpan pendek dan akurat yang diperagakan oleh pemain Dewa United membuat Persebaya tidak dapat mengembangkan permainan mereka dengan baik.
Absennya Pemain Inti dan Dampaknya
Absennya dua pemain inti, Malik Risaldi dan Kadek Raditya, akibat cedera juga memberikan dampak yang signifikan bagi Persebaya. Kehilangan kedua pemain ini tentu mempengaruhi kekuatan dan strategi tim. Kadek, sebagai bek, dan Malik, sebagai winger, memiliki peran penting dalam susunan tim.
Dengan tidak adanya kedua pemain kunci ini, Munster harus mencari solusi alternatif untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan. Meskipun Mohammed Rashid kembali setelah menjalani hukuman akumulasi kartu, ketidakhadiran Kadek dan Malik menjadi pukulan berat bagi tim. Hal ini menunjukkan pentingnya kedalaman skuad dalam menghadapi kompetisi yang ketat.
Kesimpulan
Kekalahan Persebaya Surabaya dari Dewa United dengan skor 0-2 merupakan hasil dari kombinasi faktor internal dan eksternal. Kelemahan di lini depan, kurangnya kualitas di sepertiga akhir lapangan, serta absennya pemain inti menjadi penyebab utama kegagalan tim.
Di sisi lain, permainan efektif Dewa United menunjukkan bahwa mereka mampu memanfaatkan peluang dengan baik. Munster dan timnya kini harus berbenah dan mencari solusi untuk menghadapi laga-laga selanjutnya agar tidak terjebak dalam tren negatif.