Sir Alex Ferguson Ungkap Pemain Paling Malas saat Latihan di MU, Namun Tetap Jadi Legenda
Sir Alex Ferguson menyebutkan pemain yang menunjukkan performa paling buruk selama sesi latihan saat melatih Manchester United.

Selama 26 tahun, Sir Alex Ferguson memimpin Manchester United dengan metode yang tegas namun lembut. Disiplin yang ketat dan ambisi yang tak pernah padam membentuk sebuah era keemasan yang sulit ditandingi dalam sejarah sepak bola Inggris. Tanpa semangat kompetitif yang luar biasa, trofi yang ia peroleh mungkin hanya akan menjadi sekadar kenangan yang terbuang.
Namun, Fergie menjadikan gelar-gelar tersebut sebagai koleksi pribadinya -- 13 gelar Premier League, dua trofi Liga Champions, dan lima Piala FA adalah bukti nyata dari kesuksesannya. Ferguson mengatur permainan sepak bola Inggris layaknya seorang maestro di Theatre of Dreams. Namun, setelah ia meninggalkan klub pada tahun 2013, pesona tersebut seolah menghilang.
Selama 12 tahun terakhir, sepuluh manajer dan berbagai pergantian pemain tidak mampu mengembalikan kejayaan Manchester United. Tidak ada satu pun penerus yang berhasil menanamkan disiplin, inspirasi, dan ketahanan seperti yang dilakukan oleh Ferguson. Mungkin inilah kunci kesuksesannya -- perpaduan yang mematikan antara ketakutan, rasa hormat, dan standar yang kokoh.
Di bawah kepemimpinannya, bahkan para bintang besar seperti Cristiano Ronaldo dan Eric Cantona mau memberikan segalanya demi menghindari kemarahan legendarisnya. Namun, di antara banyak pemain yang pernah dilatihnya, ada satu yang dianggap sebagai yang paling tidak berprestasi selama latihan.
Pemimpin yang memiliki ketegasan

Sejak mulai menjabat sebagai manajer Manchester United pada tahun 1986 hingga pensiun 12 tahun yang lalu, Sir Alex Ferguson telah menjadi sosok yang sangat berpengaruh di Old Trafford. Semua orang, mulai dari pemain hingga wasit dan manajer lawan, merasakan ketegasan yang ia miliki. Bahkan para legenda klub seperti David Beckham dan Ryan Giggs tidak terhindar dari "hairdryer treatment"-nya ketika mereka tampil di bawah ekspektasi.
Metafora ini sangat tepat menggambarkan bagaimana Ferguson bisa meledak dalam kemarahan di ruang ganti setelah penampilan yang kurang memuaskan. Saat ia marah, suaranya membahana dengan kekuatan yang mirip dengan suara hairdryer yang dinyalakan pada pengaturan maksimal.
Pemain dengan performa terburuk saat latihan

Dalam sebuah pertemuan yang penuh kehangatan bersama para pemain muda akademi Manchester United, Ferguson mengingat kembali salah satu prinsip pentingnya: setiap pemain yang menunjukkan kemalasan saat berlatih tidak hanya akan mendapatkan peringatan, tetapi juga bisa diusir dari tim. Meskipun demikian, secara mengejutkan, pemain yang memiliki performa latihan paling buruk yang pernah ia latih berhasil menjalani karir yang panjang selama 11 tahun di MU dan berhasil meraih 14 trofi.
Ketika ditanya mengenai siapa pemain "terbaik" dalam sesi latihan, Ferguson menjawab: "Anda tahu, di pramusim, pemain dengan performa latihan terburuk, tanpa ragu, adalah Brian McClair. Dia selalu tertinggal, tapi saat bermain di hari Sabtu, dia akan berlari sepanjang hari! Ini bukan rahasia, setiap pemain yang ingin menjadi hebat harus menjaga diri, berkorban, dan terus berlatih," ungkap Sir Alex. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun latihan adalah bagian penting dari pengembangan seorang pemain, ada juga aspek lain yang dapat menentukan kesuksesan mereka di lapangan.
Perjalanan karier Brian McClair di Manchester United

Meskipun dikenal sebagai pemain yang kurang antusias dalam berlatih, McClair justru menunjukkan performa yang mengesankan saat tim memerlukannya. Dengan pergerakan yang cerdas, penyelesaian yang tajam, serta kemampuan untuk berkontribusi baik di lini tengah maupun serangan, ia menjadi sosok yang sangat penting dalam tim asuhan Ferguson di awal kepemimpinannya.
Bagi para penggemar Manchester United di tahun 1990-an, McClair memiliki dua sisi: sebagai penyerang yang tajam dan sebagai gelandang yang pekerja keras. Ia memainkan peran yang sangat vital dalam kesuksesan Setan Merah, turut membantu tim meraih empat gelar Premier League dan dua Piala FA. Bahkan, Ferguson pernah menyatakan bahwa ia adalah salah satu dari tiga pemain yang paling underrated yang pernah dilatihnya.
Secara keseluruhan, pria yang dijuluki "Choccy" karena namanya yang mirip dengan kue cokelat, telah tampil sebanyak 466 kali untuk MU, mencetak 121 gol, dan memberikan 16 assist. Ia juga dua kali dianugerahi penghargaan Sir Matt Busby Player of the Year. Meskipun tidak bersinar dalam latihan, McClair memastikan bahwa ia meninggalkan Old Trafford pada tahun 1998 sebagai salah satu legenda sejati klub.
Sumber: Give Me Sport