Timnas Indonesia Rasa Belanda, Apakah Bakal Sukses Seperti Tim Oranye?
Apakah Timnas Indonesia dapat langsung lolos ke Piala Dunia 2026?

PSSI kembali menunjuk pelatih asal Belanda, Gerald Vanenburg, untuk menangani Timnas Indonesia U-23. Di usia 60 tahun, Gerald juga akan berperan sebagai asisten pelatih bagi Patrick Kluivert. Kehadirannya menambah kental nuansa Belanda di Skuad Garuda yang tengah berupaya mengukir prestasi di pentas sepak bola dunia.
Dengan rekam jejak yang mengesankan, Gerald Vanenburg dikenal sebagai mantan pemain yang memperkuat klub-klub besar seperti Ajax dan PSV, yang telah mengangkat namanya ke puncak karier. Bersama kedua klub tersebut, ia berhasil meraih banyak trofi di Eredivisie, liga tertinggi Belanda.
Selain itu, Gerald juga memiliki peran penting dalam kesuksesan Timnas Belanda saat menjuarai Piala Eropa 1988. Ia menjadi bagian dari starting XI yang diandalkan oleh pelatih Rinus Michels, berkolaborasi dengan sejumlah legenda De Oranje, termasuk Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten.
Gerland Vanenburg

Dengan kehadiran Gerald Vanenburg mendampingi Patrick Kluivert, serta penunjukan Denny Landzaat dan Alex Pastoor sebagai asisten pelatih, pertanyaan yang muncul adalah apakah Timnas Indonesia dapat lolos langsung ke Piala Dunia 2026.
Ini bukanlah hal yang mudah untuk dijawab. Namun, yang jelas, Patrick Kluivert merasa gembira dengan kehadiran Gerald Vanenburg. Menurutnya, Vanenburg tidak hanya memiliki pengalaman yang luas baik sebagai pemain maupun pelatih, tetapi juga memiliki visi yang sejalan.
"Berkolaborasi dengan rekan yang berpikiran sama seperti Gerald Vanenburg sangat penting untuk mencapai visi bersama," ungkap Patrick Kluivert.
Sebelum bergabung dengan Timnas Indonesia, Gerald Vanenburg memiliki pengalaman melatih di beberapa klub, seperti PSV Youth, 1860 Munich, dan FC Eindhoven. Misi yang diemban Patrick Kluivert bersama trio asisten pelatih asal Belanda ini jelas bukanlah tugas yang ringan, mengingat dua laga berat sudah menanti.
Pada tanggal 20 Maret, Jay Idzes dan rekan-rekannya akan menghadapi Australia dalam laga lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Lima hari setelah itu, mereka akan menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
PSSI menargetkan kemenangan dalam kedua pertandingan tersebut, karena tambahan enam poin akan membuka peluang besar untuk lolos ke fase berikutnya, terutama jika mereka bisa mengalahkan China pada 5 Juni mendatang.
Kejadian Ketika Belanda Mengalami Nasib Buruk
Indonesia saat ini berada di posisi ketiga Grup C dengan perolehan enam poin. Untuk dapat mengejar posisi runner-up, tim ini membutuhkan tambahan poin yang signifikan. Dalam upaya mencapai target ambisius tersebut, PSSI sedang mempercepat proses naturalisasi bagi dua calon pemain, yaitu Ole Romeny dan Jairo Riedewald. Diharapkan, kedua pemain tersebut dapat memiliki KTP Indonesia sebelum Timnas Indonesia berangkat ke Australia.
Mengenai pertanyaan tentang keberhasilan tim yang saat ini didominasi oleh pemain dengan 'warna' Belanda, jawabannya bisa bervariasi. Rakyat Indonesia tentunya berharap yang terbaik untuk tim kesayangan mereka, terutama karena impian untuk tampil di kompetisi FIFA yang bergengsi kini semakin dekat.
Namun, jika melihat ke belakang, terdapat beberapa momen penting di mana Belanda tidak mendapatkan keberuntungan meskipun harapan mereka sangat tinggi. Apa saja momen-momen tersebut?
Piala Dunia 1974
Setelah lama tidak berpartisipasi di Piala Dunia, Timnas Belanda kembali tampil pada edisi 1974. Ini merupakan penampilan ketiga mereka setelah Piala Dunia 1934 dan 1938. Turnamen kali ini diselenggarakan di Jerman Barat, di mana Belanda hadir dengan skuad terbaik, termasuk 'Sang Pangeran' Johan Cruyff dan pelatih legendaris Rinus Michels. Johan Cruyff dan rekan-rekannya menunjukkan performa yang sangat mengesankan dan menawan. Di babak final, mereka harus menghadapi tuan rumah, Jerman Barat. Tim Belanda jelas lebih diunggulkan, tidak hanya karena memiliki pemain berkualitas di setiap posisi, tetapi juga karena mereka mengusung gaya permainan revolusioner yang dikenal sebagai Total Football.
Namun, apa yang terjadi selanjutnya sangat menyedihkan bagi mereka. Belanda harus menerima kenyataan pahit dengan kalah 1-2 dari Jerman, meskipun mereka sempat memimpin lebih dulu berkat gol cepat dari Johannes Neeskens hanya dua menit setelah pertandingan dimulai. Hingga saat ini, nasib buruk seolah terus menghantui Timnas Belanda. Meskipun dikenal sebagai salah satu negara yang tak henti-hentinya melahirkan bakat-bakat muda, Belanda hingga kini belum pernah meraih gelar juara Piala Dunia.
Louis van Gaal

Manchester United memiliki harapan yang tinggi terhadap Louis van Gaal setelah mereka memecat David Moyes dari posisi pelatih. Louis van Gaal menjabat sebagai pelatih Setan Merah selama dua tahun, dari 2014 hingga 2016, dengan target untuk mengembalikan kejayaan Premier League seperti yang pernah dicapai oleh Sir Alex Ferguson. Namun, selama dua musim kepemimpinannya, ia tidak berhasil memenuhi ekspektasi tersebut dan akhirnya dipecat pada Mei 2016.
Sebenarnya, Louis van Gaal telah melakukan berbagai upaya untuk meraih gelar Premier League, salah satunya dengan mendatangkan mantan anak buahnya di Timnas Belanda, seperti Memphis Depay dan Daley Blind. Dengan harga yang cukup tinggi, ia berharap kedua pemain tersebut dapat meningkatkan performa tim. Sayangnya, meskipun memiliki kedua pemain yang tampil cemerlang di Piala Dunia 2014, Louis van Gaal hanya mampu memberikan satu trofi untuk Manchester United, yaitu FA Cup.