Saran Media Vietnam ke Timnas Indonesia, Fokus Juara Piala AFF Bukan Tampil di Piala Dunia
Salah satu media di Vietnam menulis ulasan yang mengandung sindiran terhadap Timnas Indonesia.
Performa Timnas Indonesia dalam putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 terus menjadi perhatian dunia. Skuad Garuda berhasil memberikan kejutan dalam persaingan di Grup C yang cukup ketat. Sebagai satu-satunya wakil dari Asia Tenggara, mereka memulai kompetisi dengan hasil imbang 1-1 melawan Arab Saudi pada 5 September 2024. Selanjutnya, Australia pun tidak mampu meraih kemenangan, dengan pertandingan berakhir 0-0 pada 10 September 2024.
Pertandingan kontroversial terjadi ketika Timnas Indonesia ditahan imbang 2-2 oleh Bahrain, yang diduga dibantu oleh keputusan wasit pada 10 Oktober 2024. Harapan untuk meraih kemenangan muncul saat melawan China, tetapi sayangnya mereka harus menerima kekalahan 1-2 pada 15 Oktober 2024. Media asal Vietnam, Bongda24h, menyoroti bahwa Timnas Indonesia meraih tiga poin dari hasil tiga kali imbang dalam empat laga di Grup C. Timnas Indonesia disebut mengalami tekanan psikologis setelah kekalahan pertama mereka di grup tersebut.
"Indonesia mengawali tiga laga pertama dengan tiga kali seri melawan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain. Melihat prestasi di atas, suporter Garuda berhak berharap masa depan cerah bagi tim tuan rumah dalam perjalanan menuju Piala Dunia 2026," tulis Bongda24h.
"Namun, kekalahan terbaru melawan China di laga keempat memberikan pukulan psikologis yang cukup berat bagi Asnawi Mangkualam dan rekan-rekannya," imbuhnya.
Dengan hasil tersebut, Timnas Indonesia perlu segera bangkit dan memperbaiki performa agar bisa bersaing lebih baik di sisa pertandingan kualifikasi. Dukungan dari suporter sangat diharapkan untuk memberikan motivasi tambahan bagi para pemain.
Memiliki Kemiripan
Bongda24h melakukan perbandingan antara pengalaman Timnas Indonesia dan Timnas Vietnam. Persaingan di Grup C kali ini memiliki kemiripan dengan yang dialami Vietnam pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022. Pada saat itu, Vietnam berada di Grup B yang terdiri dari lima tim, termasuk Jepang, Australia, Arab Saudi, dan China. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa Vietnam menghadapi Oman, sementara Timnas Indonesia kini harus berhadapan dengan Bahrain.
Vietnam, yang berhasil melaju ke putaran ketiga, harus menghadapi tim-tim yang kuat. Mereka tidak mampu mengatasi kualitas permainan lawan-lawan di Grup B. Di bawah kepemimpinan Park Hang-seo, Vietnam selalu kebobolan dalam pertandingan di grup tersebut. Tim-tim seperti Jepang, Australia, Arab Saudi, China, dan Oman secara bergantian mengalahkan Vietnam. Bahkan, Australia, Arab Saudi, dan Oman berhasil mengalahkan mereka dua kali. Akibatnya, Vietnam terpaksa menempati posisi juru kunci di Grup B dengan hanya mengumpulkan empat poin.
Dalam sepuluh pertandingan, mereka mencetak delapan gol, namun kebobolan sebanyak 19 gol. Empat poin tersebut diperoleh dari satu kemenangan, satu hasil imbang, dan delapan kekalahan. Vietnam meraih kemenangan 3-1 melawan China dan berhasil menahan imbang Jepang dengan skor 1-1, tetapi hasil tersebut tidak cukup untuk membawa mereka lolos ke Piala Dunia 2022.
Berkonsentrasi di Piala AFF
Menurut Bongda24h, Timnas Indonesia sebaiknya lebih berkonsentrasi pada Piala AFF 2024 yang akan berlangsung dari 8 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Pernyataan ini mengandung sindiran, mengingat Skuad Garuda belum pernah meraih gelar juara dalam turnamen tersebut.
"Ingat, Timnas Indonesia belum pernah menjuarai Piala AFF sejak turnamen ini dimulai pada 1996, dengan enam kali kekalahan di final, termasuk empat kali melawan Thailand, satu kali melawan Singapura, dan satu kali melawan Malaysia," tulis Bongda24h.
"Dengan bekal pemain naturalisasi berkualitas, PSSI dapat sepenuhnya menyalurkan ambisi untuk meraih gelar Piala AFF dibandingkan hanya berkonsentrasi pada babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026," imbuhnya.
Meskipun Piala AFF tidak termasuk dalam sistem FIFA, sehingga kemungkinan besar Indonesia tidak akan memiliki pemain yang bermain di Eropa, jika berhasil mencapai semifinal, para pemain naturalisasi dapat kembali memperkuat tim saat turnamen Eropa memasuki libur musim dingin.
"Dengan ambisi yang diusung oleh Presiden PSSI, Erick Thohir, Indonesia dapat memiliki kekuatan yang solid untuk bersaing merebut gelar juara turnamen regional," katanya.
Pernyataan ini sejalan dengan fakta mengenai prestasi tim-tim Asia Tenggara. Vietnam telah menjadi juara dua kali, yaitu pada tahun 2008 dan 2018, sementara Thailand masih memegang rekor sebagai tim terbaik dengan tujuh kali menjuarai Piala AFF. Di sisi lain, Timnas Indonesia telah enam kali mencapai final namun selalu gagal meraih kemenangan. Pada Piala AFF 2024, Timnas Indonesia tergabung dalam Grup B dan akan bersaing dengan Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos. Dengan melihat jadwal turnamen dan tingkat persaingan di fase grup, diharapkan edisi kali ini dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk meraih trofi pertamanya.
Sumber: Bongda24h