Profil
Slamet Riyanto
Slamet Riyanto merupakan seorang guru bahasa Inggris sekaligus penulis dongeng-dongeng bahasa Inggris yang ia sadur dari cerita rakyat Indonesia. Ada sekitar 40 karya saduran miliknya yang telah dicetak dalam seri buku cerita dongeng berbahasa Inggris yang ditujukan untuk pelajar. Ia berpendapat, nilai-nilai budaya dan pesan moral dalam dongeng rakyat Nusantara dapat memperkuat karakter para pelajar.
Ide menuliskan dongeng-dongeng Nusantara ke dalam bahasa Inggris mulanya timbul karena keprihatinan Slamet terhadap kondisi generasi muda sekarang yang terkesan asing dan tak lagi mengenal budayanya sendiri. Menurutnya, hal ini terjadi karena tak ada orang yang mengenalkan nilai-nilai budaya Indonesia kepada mereka. Maka dari itu, ia pun kemudian mengangkat cerita rakyat Nusantara yang sarat akan petuah, kebijaksanaan, dan kesederhanaan ke dalam cerita bahasa Inggris yang utamanya ditujukan untuk pelajar. Selain itu, kesulitan yang ia hadapi dalam mencari bahan ajar yang bernapaskan budaya Indonesia untuk murid-muridnya menjadikan guru bahasa Inggris SMAN 2 Wonosari ini bertekad membuat sendiri bahan penunjang pelajaran yang dekat dengan budaya Indonesia. Di tahun 1997, ia pun mulai menuliskan dongeng-dongeng Nusantara dalam bahasa Inggris di sela-sela tugasnya sebagai seorang guru.
Pada tahun 1999, Slamet dan murid-muridnya diundang untuk turut serta dalam Konvensi Kreativitas Guru Nasional di ITB yang terselenggara atas kerja sama ITB, Univeritas Negeri Jogjakarta, dan Globetre Foundation Swedia. Seorang dirjen dari Depdiknas rupanya terkesan akan penampilan kelompok Slamet yang berasal dari sekolah terpencil, tetapi prestasi murid-muridnya tak kalah dengan para pelajar di kota. Tanpa ia duga, bantuan pengembangan pendidikan kemudian mengalir ke sekolah tempat ia mengajar itu. Sejak saat itulah motivasi pria kelahiran 16 Oktober 1965 ini untuk mengajar dan menulis semakin terpacu. Sampai saat ini, ia telah menulis lebih dari 78 buku berbahasa Inggris, termasuk serial dongeng bagi para siswa. Buku seri dongeng karyanya ia tulis menggunakan pola kalimat dan struktur sederhana supaya siswa-siswa SD dan SMA yang menjadi sasaran utamanya dapat memahaminya dengan mudah.
Riset dan analisis oleh: Meidita Kusuma Wardhani