Profil
Soedijarto
Soedijarto, guru besar Universitas Negeri Jakarta, telah mendedikasikan kehidupannya untuk kemajuan pendidikan Indonesia. Saat berumur 26 tahun, beliau dan beberapa orang pemuda menghadap Presiden Soekarno pada 30 Desember 1962 untuk menyampaikan argumen tentang pentingnya pendidikan guru setara universitas. Beberapa bulan kemudian, Presiden Soekarno mengeluarkan surat keputusan mengenai berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Setahun kemudian, Soedijarto diangkat menjadi Kepala Biro Urusan IKIP Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan. Di tahun-tahun berikutnya, ia pun terus aktif dalam dunia pendidikan dan banyak menduduki jabatan-jabatan penting baik di dalam instansi maupun organisasi yang memiliki keterkaitan dengan bidang pendidikan.
Selain itu, pria yang menjadi penasehat PGRI dari tahun 2003 hingga kini ini pernah menjadi delegasi Indonesia dalam berbagai forum internasional. Ia pernah memimpin delegasi Indonesia dalam "World Assembly of International Council on Education for Teaching", UNESCO di Paris (Juli 1992), menjadi Anggota Delegasi RI dalam E-9 Ministerial Meeting dan KTT E-9, New Delhi tahun 1993, terpilih sebagai Wakil Ketua Delegasi RI dalam "International Conference on Education" di Jenewa (1994), serta mewakili Indonesia dalam "Educational Commision on Asia-Pacific Oceania" di Bangkok (1996). Ia juga sempat menjadi Ketua Delegasi RI dalam Konferensi "International Conference on Adult Education V" di Hamburg, Republik Federal Jerman (1997), menjadi anggota Delegasi RI dalam UNESCO General Conference di Paris (Oktober 1997), menjadi Pembicara Kunci (Keynote Speaker) pada "The 23th ASAHIL General Conference and Seminar on Role of Universities and Community Development" di Brunei Darussalam tahun 1998, memimpin Delegasi Badan Pekerja MPR RI dalam kunjungan Studi Banding ke Yunani dan Jerman (Juni 2000), dan masih banyak lagi.
Mantan anggota MPR RI periode 1999-2004 ini juga menjabat sebagai ketua umum Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) yang didirikan pada 17 Mei 1960 di Jakarta selama dua periode, yaitu periode 1999-2009 dan 2009-2014. Di bawah kepemimpinannya, ISPI berkembang dan aktif dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Dalam sejarah Indonesia, saat ia menjadi anggota MPR (1999-2004), ia berhasil memasukkan keputusan politis 20 persen dari APBN untuk anggaran pendidikan.
Soedijarto dikenal banyak menghasilkan karya tulis. Bukunya yang berjudul “Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita” banyak menginspirasi para praktisi pendidikan tanah air. Dalam buku tersebut, terdapat banyak bahasan mengenai pengalaman Soedijarto dalam menggeluti pengembangan pendidikan dan melakukan perbandingan dengan negara maju. Ada pula pembahasan tentang pembangunan sekolah sebagai pusat pembudayaan sistem kurikulum, tuntutan dunia yang mengglobal, kontroversi ujian nasional, hingga profesionalisme guru yang harus dibangun secara konsisten.
Riset dan analisis oleh: Meidita Kusuma Wardhani