Profil
Sumarjati Arjoso
Dr Sumarjati Arjoso, SKM merupakan alumni dari dua lembaga pendidikan yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, pada waktu yang bersamaan kedua Fakultas yang telah membesarkannya ini memberikan penghargaan. Karena Sumarjati dinilai telah mengukir prestasi gemilang dalam mengharumkan kedua lembaga pendidikan ini.
Nama Sumarjati Arjoso bukan orang baru di kalangan pers, terutama di tahun 1980-1990-an. Dalam keseharian tugas rutinnya, ia senantiasa berhubungan dengan berbagai media.
Bahkan di usia mudanya tokoh ini sudah menjadi pemakalah/pembicara berbagai seminar antara lain di kegiatan Seminar Memberitakan Pembangunan yang diselenggarakan Yayasan Pembina Pers Indonesia (YPPI) bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Press Foundation of Asia awal tahun 80-an, di Cipayung Jawa Barat, diikuti delegasi berbagai media di Indonesia.
Ia memulai karirnya dari bawah. Mulai dari dokter Puskesmas inilah karirnya terus terbina. Jabatan awal yang dipegangnya adalah Kepala Seksi PKM Dinas Kesehatan DKI tahun 1977.
Kemudian dipercaya sebagai Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Departemen Kesehatan RI tahun 1984 dan diangkat menjadi Kepala Pusat Latihan Penyakit Menular tahun 1995.
Pada tahun 2001, ia mendapat kepercayaan menjadi eselon I sebagai Direktur Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial Depsos RI. Ini merupakan lonjakan karir yang sangat drastis.
Karirnya terus menanjak, pada tahun 2003 tepatnya pada tanggal 5 Maret 2003, ia dipercaya menjadi Kepala Litbangkes. Pada tahun yang sama bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 Nopember 2003, Dr Sumarjati Aryoso SKM diangkat menjadi Kepala BKKBN.
Dilihat dari pergantian kepemimpinan di lingkungan BKKBN, isteri dari Amin Arjoso SH (kakak kelasnya ketika kuliah di UGM, mantan Ketua Komisi II DPR bidang hukum periode 1999-2004) ini, merupakan Kepala BKKBN ke enam sejak program KB dicanangkan menjadi program nasional tahun 1970 lalu.
Sumarjati pernah menduduki jabatan strategis di lingkungan Departemen Kesehatan, Departemen Sosial dan BKKBN mengungkapkan, sebagai pejabat di manapun ditempatkan selalu terdapat tantangan tugas berat maupun ringan.
Namun tantangan ini harus kita jadikan peluang untuk lebih maju, dalam artian memajukan bidang yang digeluti dan memajukan diri sendiri.
Riset dan Analisa oleh Nur Laila