5 Penyebab Rematik Kambuh, Waspadai Makanan yang Memicunya
Rematik adalah kondisi peradangan sendi yang bisa menyebabkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak, terutama saat gejalanya kambuh.
Rematik adalah kondisi peradangan sendi yang bisa menyebabkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak, terutama saat gejalanya kambuh. Bagi penderita rematik, kekambuhan bisa terjadi kapan saja, terutama ketika dipicu oleh faktor-faktor seperti perubahan cuaca, stres, atau aktivitas fisik yang berlebihan.
Saat rematik kambuh, sendi yang terpengaruh sering kali terasa sangat nyeri dan sulit digerakkan, sehingga memengaruhi aktivitas harian dan kualitas hidup penderita. Mengatasi rematik yang kambuh membutuhkan kombinasi antara perawatan medis dan perubahan gaya hidup.
-
Apa aja penyebab rematik? Orang dapat terkena rematik karena berbagai faktor yang berperan dalam perkembangan penyakit ini. Berikut beberapa penyebab umum rematik: 1. Faktor genetik Faktor keturunan dapat memainkan peran penting dalam risiko seseorang terkena rematik.
-
Kenapa rematik terjadi? Rematik merupakan penyakit yang terjadi akibat peradangan pada sendi, dan faktor-faktor seperti genetik, usia, dan kebiasaan hidup yang tidak sehat cenderung menjadi penyebabnya.
-
Apa itu rematik? Rematik, atau yang dikenal dengan rheumatoid arthritis (RA), adalah penyakit autoimun yang menyerang sendi tubuh.
-
Gimana rematik bisa muncul karena faktor lingkungan? Paparan terhadap lingkungan tertentu juga dapat memengaruhi kemungkinan seseorang terkena rematik. Misalnya, paparan terhadap bahan kimia tertentu seperti asap rokok, polusi udara, atau zat kimia berbahaya dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan memicu peradangan pada sendi.
-
Bagaimana rematik bisa menyebabkan kerusakan sendi? Seiring waktu, rematik dapat menyebabkan persendian berubah bentuk dan bergeser dari tempatnya.
-
Siapa yang rentan terkena rematik? Jika ada anggota keluarga dekat yang memiliki riwayat penyakit rematik, risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit tersebut lebih tinggi.
Penggunaan obat antiinflamasi, istirahat yang cukup, serta pola makan anti-peradangan dapat membantu meredakan gejala. Selain itu, terapi fisik dan manajemen stres juga penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap stabil. Berikut beberapa penyebab rematik kambuh dan cara mengatasinya:
Penyebab Rematik Kambuh
Rematik adalah kondisi peradangan yang menyerang sendi, sering kali menyebabkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak. Bagi penderita rematik, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kambuhnya gejala. Berikut adalah lima penyebab rematik kambuh:
1.Perubahan Cuaca
Perubahan suhu, terutama saat cuaca dingin atau lembab, sering kali memicu kambuhnya gejala rematik. Penurunan suhu menyebabkan sendi menjadi kaku dan memperparah peradangan. Penderita rematik sering kali merasakan gejala lebih parah saat musim hujan atau ketika suhu turun drastis.
2.Stres
Stres emosional atau mental dapat memicu kambuhnya rematik. Stres menyebabkan peningkatan hormon kortisol, yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan peradangan dalam tubuh. Akibatnya, gejala rematik seperti nyeri dan kaku sendi bisa muncul kembali atau memburuk.
3.Aktivitas Fisik yang Berlebihan
Meskipun aktivitas fisik ringan baik untuk penderita rematik, aktivitas yang terlalu berat atau gerakan yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan pada sendi dan memicu kekambuhan. Olahraga atau pekerjaan yang memaksa sendi untuk bekerja lebih keras bisa memperparah kondisi peradangan.
4.Infeksi
Infeksi dalam tubuh, seperti flu atau infeksi saluran pernapasan, dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi aktif dan memperburuk kondisi autoimun seperti rematik. Saat tubuh berusaha melawan infeksi, peradangan pada sendi juga bisa meningkat, memicu kambuhnya gejala.
5.Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat
Makanan yang tinggi gula, lemak jenuh, dan produk olahan dapat memperburuk peradangan dalam tubuh, yang menyebabkan rematik kambuh. Beberapa makanan seperti daging merah, produk susu tinggi lemak, atau makanan yang mengandung purin juga dapat memicu kekambuhan pada penderita rematik.
Mengadopsi pola makan sehat dengan mengonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, dan makanan antiinflamasi dapat membantu mengurangi gejala. Menjaga gaya hidup sehat, menghindari stres, dan memperhatikan perubahan tubuh dapat membantu mencegah kekambuhan rematik.
Makanan Penyebab Rematik
Beberapa jenis makanan diketahui dapat memperburuk gejala rematik karena sifatnya yang meningkatkan peradangan atau menyebabkan penumpukan zat-zat tertentu dalam tubuh, seperti purin dan lemak jenuh. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang dapat memicu atau memperburuk rematik:
1.Gluten
Makanan penyebab rematik yang ketiga yakni gluten. Gluten, protein yang ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum, gandum hitam, dan jelai, dapat menyebabkan peradangan pada beberapa orang.
Dokter percaya bahwa efeknya bisa lebih besar pada orang dengan gangguan autoimun seperti penyakit celiac atau rheumatoid arthritis. "Jika gluten menyebabkan suar, menghindari makanan ini adalah pilihan terbaik," kata Domingues.
2.Daging Merah
Makanan penyebab rematik yang keempat adalah daging merah. Banyak potongan daging merah mengandung lemak jenuh tingkat tinggi, yang dapat memperburuk peradangan dan juga berkontribusi terhadap obesitas.
Daging merah juga mengandung asam lemak omega-6, yang dapat menyebabkan peradangan jika Anda menngonsumsinya terlalu banyak. Beberapa orang dengan rematik telah melaporkan bahwa gejala mereka membaik ketika mereka menghilangkan asupan daging merah.
3.Makanan Tinggi Purin
Makanan yang mengandung purin tinggi, seperti daging merah, hati, ginjal, jeroan, kerang, dan ikan berlemak seperti sarden dan makarel, dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Pada penderita rematik tertentu, terutama rematik gout (asam urat), kelebihan asam urat ini bisa mengendap di sendi dan menyebabkan rasa nyeri yang hebat.
4.Makanan Olahan
Makanan olahan yang tinggi gula, lemak jenuh, dan garam, seperti makanan cepat saji, snack kemasan, dan makanan beku, dapat memicu peradangan dalam tubuh. Kandungan bahan tambahan seperti pengawet dan pemanis buatan juga berpotensi meningkatkan risiko kambuhnya rematik.
5.Produk Susu Tinggi Lemak
Produk susu seperti keju, krim, dan mentega yang tinggi lemak jenuh dapat memicu peradangan dalam tubuh. Meski tidak semua penderita rematik mengalami masalah dengan produk susu, bagi sebagian orang, lemak jenuh dalam produk ini bisa memperburuk gejala peradangan.
Cara Mengatasi Rematik
Mengatasi rematik yang kambuh memerlukan pendekatan yang holistik, termasuk perawatan medis, perubahan gaya hidup, dan penggunaan teknik manajemen nyeri. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi rematik yang kambuh:
1.Konsumsi Obat Anti-Peradangan
Saat rematik kambuh, dokter biasanya merekomendasikan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau naproksen untuk mengurangi nyeri dan peradangan pada sendi. Dalam kasus yang lebih parah, obat kortikosteroid atau obat yang menekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan) mungkin juga diperlukan. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan resep yang sesuai.
2.Kompres Dingin dan Hangat
Penggunaan kompres dingin pada sendi yang meradang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan nyeri. Sebaliknya, kompres hangat dapat membantu melemaskan otot-otot yang kaku dan meningkatkan aliran darah ke area yang sakit. Kombinasi kompres dingin dan hangat bisa menjadi metode efektif untuk mengurangi gejala rematik yang kambuh.
3.Istirahat dan Hindari Aktivitas Berat
Saat rematik kambuh, penting untuk memberikan waktu istirahat yang cukup bagi sendi yang terkena. Hindari aktivitas fisik yang berat atau berlebihan yang dapat memperburuk peradangan. Istirahat yang cukup juga memungkinkan tubuh untuk pulih lebih cepat dari peradangan.
4.Pola Makan Anti-Peradangan
Mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti sayuran hijau, buah-buahan, ikan berlemak (omega-3), kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Sebaliknya, hindari makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam, yang dapat memperburuk peradangan.
5.Terapi Fisik
Fisioterapi atau terapi fisik sangat bermanfaat untuk mengatasi rematik yang kambuh. Fisioterapis dapat membantu dengan memberikan latihan ringan yang membantu menjaga fleksibilitas dan kekuatan otot tanpa membebani sendi yang sakit. Terapi ini dapat mencegah kaku sendi dan meningkatkan mobilitas jangka panjang.
6.Mengelola Stres
Stres dapat memperburuk gejala rematik. Praktik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu mengelola stres dan mengurangi kekambuhan rematik. Menjaga kesehatan mental sangat penting untuk meminimalkan dampak kambuhnya rematik.
Dengan kombinasi perawatan medis, perubahan gaya hidup, dan manajemen stres, rematik yang kambuh dapat dikelola dengan baik, sehingga kualitas hidup penderita bisa tetap terjaga.