Intip Kegiatan Narapidana Lapas Sijunjung Sulap Limbah Kayu Jadi Benda Bernilai Ekonomi, Bikin Jam hingga Almari Estetik
Para narapidana ini siap membuktikan dirinya telah berubah dan siap bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya
Berada di rumah tahanan tidak membuat para narapidana di Lapas Sijunjung Sumatera Barat berdiam diri meratapi nasib buruk. Mereka pun tidak berhenti berkreasi, salah satunya menyulap limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi.
Beberapa narapidana tampak sibuk memilah-milah bahan dari papan kayu yang sudah tidak digunakan. Ada juga yang sudah memulai proses pembuatan kaligrafi.
-
Bagaimana cara membuat kerajinan dari limbah kayu jati? Eko mengatakan, pengerjaan kerajinan itu biasanya dilakukan atas permintaan pembeli. Tahapan pembuatannya pun cukup panjang, mulai dari mencari contohnya di Google, pembuatan sasis atau rangka, penghalusan kayu, pembuatan bagian interior, dan lain sebagainya.
-
Di mana kerajinan limbah kayu jati dibuat? Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Siapa yang mengajarkan kerajinan limbah kayu jati? Kemampuan itu diwariskan oleh ayahnya, Widodo Harto Sudarmo.
-
Apa yang dibuat oleh warga binaan Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Bagaimana narapidana di Lapas belajar memasak? Salah seorang warga binaan yang menjadi tukang masak di Rutan Kelas IIB Garut, Ahmad (37) mengatakan bahwa sebelum resmi menjadi tukang masak ia mendapat pelatihan khusus dalam memasak. Hal yang sama juga didapatkan warga binaan lainnya yang bertugas di dapur.
-
Kenapa kerajinan limbah kayu jati diminati? Hasil kerajinan limbah kayu itu berhasil dilirik pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Limbah-limbah kayu yang diperoleh dari tempat penggergajian kayu itu dimanfaatkan para narapidana Lapas Sijunjung untuk membuat kaligrafi, jam dinding, hingga almari kayu.
Mahir Bertukang
Sofianto, seorang warga binaan Lapas Kelas II Kabupaten Sijunjung mengatakan, pelatihan mengubah limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi sangat bermanfaat bagi kehidupannya. Sebelum mendapatkan pelatihan di lapas, ia sama sekali tidak mengetahui perihal pertukangan.
Bapak satu anak ini pun mengaku menyesal karena dulu perbuatannya sering meresahkan masyarakat. Kini, ia bertekad akan menjadi orang baik dan bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.
Ia juga berencana tetap berkreasi mengubah limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi. Mengingat di sekitar rumahnya banyak tempat penggergajian kayu.
“Kayu ini tidak dibeli tapi diminta (dari tempat penggergajian kayu). Jujur ini pengalaman yang tidak terlupakan. Harapan saya setelah keluar bisa jadi warga yang berguna bagi masyarakat lain,” ujar Sofianto dengan mata berkaca-kaca, dikutip dari YouTube Liputan6.
Kalapas Muaro Sijunjung Ahmad Junaidi menjelaskan, pihaknya terus berupaya memberikan berbagai pelatihan kepada para warga binaan.
Pelatihan itu ditindaklanjuti dengan produksi aneka barang bernilai ekonomi. Hasil penjualan barang-barang karya warga binaan selanjutnya diserahkan kepada anak istri saat mereka membesuk.
Ubah Limbah Kayu Jadi Cuan
Umumnya masyarakat memanfaatkan limbah kayu sebatas sebagai bahan baku bakar untuk mengolah makanan atau hanya dibakar begitu saja sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Padahal, limbah kayu dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai guna.
Mengutip ejournal.unisnu.ac.id, limbah kayu dapat dimanfaatkan menjadi aneka kerajinan tangan seperti gantungan kunci dan aneka kerajinan lainnya.
Pengolahan limbah kayu menjadi kerajinan tangan \memiliki beberapa manfaat, antara lain adalah:
- menjadi bisnis sampingan yang menambah penghasilan
- mengurangi tumpukan sampah di lingkungan
- mengasah kreativitas
- mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembakaran kayu