Istidraj Adalah Kenikmatan sebagai Ujian dari Allah SWT, Berikut Ciri-ciri dan Penjelasannya
Istidraj adalah hukuman dari Allah SWT agar orang tersebut terjerumus dalam kesesatan.

Istidraj adalah hukuman dari Allah SWT agar orang tersebut terjerumus dalam kesesatan.

Istidraj Adalah Kenikmatan sebagai Ujian dari Allah SWT, Berikut Ciri-ciri dan Penjelasannya
Istidraj adalah merujuk pada kenikmatan yang diberikan Allah SWT sebagai ujian untuk seorang hamba.
Istidraj adalah ujian yang diberikan Allah SWT kepada seorang yang durhaka atau jarang mengingat-Nya.
Arti istidraj penting dipahami setiap Muslim. Sebab, ini bisa menjadi pembelajaran bagi setiap Muslim bahwa sebuah kenikmatan bisa saja karena ujian dari Allah.
Maka dari itu, sudah seharusnya setiap Muslim mengetahui ciri-ciri istidraj.
Berikut pengertian istidraj dan ciri-cirinya yang merdeka.com lansir dari Liputan6.com dan sumber lainnya:
Pengertian Istidraj
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istidraj adalah hal atau keadaan luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada orang kafir sebagai ujian sehingga mereka takabur dan lupa diri kepada Tuhan, seperti Karun dan Firuan.
Dalam bahasa Arab, istidraj yaitu “daraja” yang memiliki arti naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya.
Tetapi, istidraj mempunyai makna azab berwujud kenikmatan. Ketika seorang Muslim banyak melakukan maksiat dan jarang beribadah, tetapi hidupnya terus dilimpahi kenikmatan, ini menjadi tanda istidraj dari Allah SWT.
Istidraj adalah nikmat dari Allah SWT kepada orang-orang yang membangkang atau jauh terhadap-Nya.
Istidraj adalah hukuman dari Allah SWT agar orang tersebut terjerumus dalam kesesatan. Mengingat ini adalah hal negatif, tentu harus dihindari oleh umat Muslim.

Ciri-ciri Istidraj
Istidraj adalah seseorang yang diberikan nikmat tetapi diarahkan menuju kebinasaan oleh Allah SWT. Adapun ciri-ciri istidraj yang perlu diketahui umat Islam adalah sebagai berikut:
1. Merasa begitu tenang dan tentram meski tidak pernah menjalankan ibadah dan melakukan maksiat.
2. Pekerjaan dan rezeki di dunia berjalan lancar meskipun tidak pernah bersyukur kepada Allah SWT.
3. Merasa segala kenikmatan yang didapatkan di dunia semata karena usaha sendiri tanpa campur tangan Allah SWT.
4. Jarang terkena penyakit meski sering melakukan perbuatan maksiat dan lalai beribadah.
5. Jarang ditimpa musibah meskipun tidak pernah mengingat Allah SWT.
Dalil tentang Istidraj
Sebagaimana kita tahu, seseorang yang terus diberi kenikmatan padahal tidak pernah mengingat Allah SWT, bisa menjadi pertanda istidraj. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa ayat di dalam Alquran:
"Dan (juga) kaum 'Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam." (Surat Al Ankabut: 38)
"Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa semakin bertambah, dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan.” (Surat Ali Imran ayat 178)
"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) bagi mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa." (Surat Al An'am ayat 44)