Kisah Dokter Yanti, Belasan Tahun Jadi 'Pahlawan' Bagi Satwa Liar di Hutan Sumatra
Merdeka.com - Kisah inspiratif datang dari seorang dokter hewan bernama Erni Suyanti, yang disebut sebagai 'pahlawan' atau 'penyelamat' satwa liar yang hidup di hutan Sumatra.
Dokter yang akrab disapa Yanti ini sudah belasan tahun mengabdikan dirinya untuk merawat hewan-hewan yang dilindungi yang kerap menjadi incaran pemburu liar. Mulai dari Harimau Sumatra, Gajah Sumatra, Macan Dahan hingga Beruang Madu.
Setiap kali ada hewan tersebut yang terluka akibat perburuan liar, Yanti adalah garda terdepan yang akan merawat hewan-hewan tersebut.
-
Hewan endemik apa yang ada di Sumatra? Harimau Sumatra adalah subspesies harimau Asia yang hanya ditemukan di Sumatra, sebuah provinsi di barat daya Indonesia.
-
Siapa yang mengembangkan ekornya di hutan Blora? Saat kanal YouTube Rendian77 merekam satwa itu, tampak merak jantan sedang mengembangkan ekornya, merayu merak betina yang berada di dekatnya.
-
Apa yang dilakukan dokter hewan pada singa? Prosedur ini berlangsung di Centro Integral de Medicina y Bienestar Animal (CIMBA), yang merupakan fasilitas baru yang dibuka untuk umum pada bulan Juli tahun ini. Singa tersebut, dibius untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama prosedur perawatan gigi menyeluruh dari tim medis berpengalaman.
-
Siapa yang menemukan hewan ini? Pada tahun 2020, ilmuwan menemukan parasit mirip ubur-ubur yang tidak memiliki genom mitokondria, organisme multiseluler pertama yang pernah ditemukan dengan ketiadaan genom tersebut.
-
Siapa yang tinggal di tengah hutan? Pak Kasimin mengungkapkan jika ia tinggal di sana sejak tahun 1991. Ia tinggal di tempat itu karena rumah tersebut sudah warisan orang tua.
-
Kapan hewan ini hidup? Ilmuwan menemukan fosil hewan paling awal yang hidup di Bumi berusia 555 juta tahun di pedalaman Australia Selatan, di Taman Nasional Nilpena Ediacara.
Meski nyawa yang menjadi taruhannya, Ia tak pernah ragu untuk melakukan operasi lapangan bersama tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) milik Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
Melansir dari Liputan6.com, berikut kisah Yanti selengkapnya.
Pekerjaan yang Tak Mudah
Yanti bercerita, pertama kali Ia merupakan perantau yang hidup di Pulau Sumatra seorang diri, tanpa sanak keluarga dan tinggal di lingkungan yang benar-benar baru.
Di tahun 2004-2005, Ia hanya mendapatkan gaji sebesar Rp150-Rp300 ribu per bulan untuk melakoni pekerjaannya itu.
Meski begitu, Ia terus menjalani pekerjaannya yang tidak mudah, selalu keluar masuk hutan dengan kondisi lapangan yang berat. Ia pun selalu menjadi satu-satunya perempuan dalam tim yang menangani hewan-hewan buas untuk diselamatkan.
Banyak Selamatkan Satwa Terancam Punah
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Hingga saat ini, Yanti sudah banyak menyelamatkan satwa yang terancam punah seperti Gajah Sumatra, beruang madu, macan dahan, tapir, rusa, orangutan, buaya muara dan berbagai jenis burung dan primata.Ia juga banyak berkontribusi dalam penyelesaian konflik antara masyarakat dengan harimau di wilayah Sumatra bagian selatan, yakni Bengkulu, Lampung, Sumatra Selatan, Jambi dan Sumatra Barat.
Pengabdian 17 Tahun
Bagi Yanti, bisa bekerja untuk menyelamatkan satwa liar di habitat alam merupakan suatu anugerah dan kebahagiaan tersendiri.Saat itu, Ia ingin membuktikan bahwa profesi dokter bukan semata-mata karena uang, namun Ia lebih ingin mengabdikan profesinya untuk membantu penyelamatan satwa liar yang nyaris punah.Ditambah lagi, saat itu di Sumatra belum memiliki tenaga dokter dan fasilitas penunjang yang kurang memadai. Ia pun berhasil membuktikan dedikasinya yang sudah 17 tahun bekerja merawat satwa-satwa tersebut.
Pengalaman Tak Terlupakan
Ada satu pengalaman yang tidak bisa Yanti lupakan selama mengabdikan dirinya bekerja di konservasi. Saat itu, Ia terjun ke lapangan untuk mengecek kondisi seekor Harimau Sumatra yang terluka karena terkena jerat pemburu.Namun saat berada di titik koordinat, Harimau itu sudah berhasil lepas dari jerat dan tidak ada di lokasi. Ia pun harus mencari Harimau yang terluka tersebut.Dengan bertaruh nyawa, Yanti memimpin tim untuk mencari Harimau tersebut hanya dengan berbekal instingnya. Namun akhirnya Harimau tersebut berhasil ditemukan dan dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdakwa Nyoman Sukena terancam 5 tahun pidana dan sidang untuk perkara ini sudah digelar pada 29 Agustus lalu
Baca SelengkapnyaDua Orang Utan Sumatra yang berhasil diselamatkan dari perdagangan ilegal telah mengikuti sekolah hutan agar siap hidup dan dilepaskan ke alam liar.
Baca SelengkapnyaViral wanita punya ratusan kucing di rumah. Ini sosok di baliknya.
Baca SelengkapnyaAksi dokter gadungan bernama Susanto ini diketahui telah terjadi selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tubuh Panji Petualang mengalami penurunan berat badan lantaran sakit Diabetes yang diidapnya pada pertengahan 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKebiasan I Ketut Widianta ini sudah dijalani sejak tahun 2000.
Baca SelengkapnyaPolisi sebut Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali, tidak pernah menahan terdakwa Sukena.
Baca SelengkapnyaKorban kini masih menjalani perawatan medis di RSUD Indrasari.
Baca SelengkapnyaAndi Rabiah atau yang dikenal dengan sebutan Suster Apung setia naik kapal kecil keliling pulau terpencil demi obati orang.
Baca SelengkapnyaDokter gadungan bernama Ingwy Tirto Banyu alias Sunaryanto (39) sudah cukup banyak menangani pasien sejak buka praktik lima tahun silam .
Baca SelengkapnyaSubaru melakukan kegiatan CSR untuk meningkatkan kesejahteraan hewan peliharaan.
Baca Selengkapnya