Sidang Isbat Idul Adha, Berikut Sejarah Singkat dan Tahap Pelaksanaannya
Melalui sidang isbat, Kemenag menetapkan 1 Zulhijah 1444 Hijriyah jatuh pada hari Selasa, 20 Juni 2023.

Sidang isbat Idul Adha adalah proses menentukan atau menetapkan awal bulan Zulhijah dalam kalender Hijriyah.

Sidang Isbat Idul Adha, Berikut Sejarah Singkat dan Tahap Pelaksanaannya
Kementerian Agama menetapkan 1 Zulhijah 1444 Hijriyah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023.
Dengan ditetapkannya awal Zulhijah ini, Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), isbat mempunyai arti penentuan dan penetapan. Sidang isbat Idul Adha adalah proses menentukan atau menetapkan awal bulan Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
Sidang isbat dilakukan dengan merujuk pada hasil rukyatul hilal, di mana pelaksanaannya berada pada titik di seluruh Indonesia. Sidang isbat diikuti oleh Majelis Ulama Indonesia, perwakilan DPR, ormas Islam, dan duta besar dari negara-negara di luar negeri. Setelah melalui tahapan sidang isbat, nantinya Kementerian Agama akan mengumumkan hasil sidang melalui siarang langsung televisi atau media lainnya. Dengan begitu, umat Muslim akan mengetahui kapan jatuhnya awal bulan Zulhijah dan Hari Raya Idul Adha.

Sejarah Singkat Sidang Isbat
Sidang isbat di Indonesia sendiri pertama kali dilaksanakan pada tahun 1950-an. Dahulu, sidang isbat dilaksanakan dengan penuh keterbatasan.
Seiring berjalannya waktu, pemerintah melakukan penyempurnaan dalam pelaksanaan dan membentuk badan khusus di bawah Kemenag dengan tugas melaksanakan sidang isbat. Pada tahun 1972, dibentuk sebuah badan yang kini kita kenal sebagai Badan Hisab Rukyat (BHR). Di dalam badan tersebut, ada para ahli, ulama, ahli astronomi, yang bertugas memberikan informasi, memberikan data Menteri Agama tentang awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Selain itu, BHR juga bertugas untuk melakukan pengkajian, penelitian, serta pengembangan yang berkaitan dengan hisab rukyat dan pelaksanaan ibadah lainnya. Seperti arah kiblat, awal bulan, awal salat, waktu gerhana matahari dan bulan. Pada masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (2004-2014), BHR menambah anggota kepakaran dari bidang astronomi. Hal ini bertujuan agar nantinya keputusan yang dihasilkan tidak hanya diterima secara agama tetapi juga ilmiah.

Tahap Pelaksanaan Sidang Isbat Idul Adha
Dalam pelaksanaannya, sidang isbat bersifat musyawarah. Artinya, penetapan hasil sidang ini merupakan kesepakatan antara masing-masing ormas Islam diwakili oleh utusannya.
Nantinya, pemerintah akan memfasilitasi dengan mengumpulkan para tokoh dan ulama untuk membicarakan kapan Idul Adha ditetapkan. Setelah diambil satu kesepakatan dari sidang ini, Menteri akan mengumumkannya. Kendati demikian, hasil sidang isbat tidak sepenuhnya mengikat atau semuanya diserahkan kepada keyakinan masyarakat. Berikut beberapa tahap pelaksanaan sidang isbat Idul Adha: • Pemaparan posisi hilal Idul Adha • Pelaksanaan sidang isbat • Telekonferensi pers hasil sidang isbat

Penetapan Idul Adha 2023
Kemenag menetapkan 1 Zulhijah 1444 Hijriyah jatuh pada hari Selasa, 20 Juni 2023. Dengan ditetapkan awal Zulhijah ini, Hari Raya Idul Adha 1444 jatuh pada hari Kamis, 29 Juni 2023.
Dikutip dari laman kemenag.go.id, sidang isbat menyepakati keputusan tersebut karena beberapa hal. Pertama, mendengar laporan Direktur Urusan Agama Islam (Urais) bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia sudah berada di atas ufuk, namun masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat yang ditetapkan MABIMS. Kedua, Kemenag telah melaksanakan pemantauan atau rukyatul hilal pada 99 titik di Indonesia. Setelah melaksanakan beberapa tahap pelaksanaan, Kemenag menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 29 Juni 2023.