Terbesar di Asia Tenggara, Intip Fakta PLTS Terapung Cirata yang Jadi Sorotan
PLTS ini baru saja diresmikan langsung oleh presiden Jokowi dan menjadi PLTS terbesar se Asia Tenggara.
PLTS ini baru saja diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi dan menjadi PLTS terbesar di Asia Tenggara.
Terbesar di Asia Tenggara, Intip Fakta PLTS Terapung Cirata yang Jadi Sorotan
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung atau Floating Solar PV Cirata kini menjadi sorotan. Pasalnya, PLTS yang diresmikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (9/11) ini diketahui akan menjadi PLTS terapung terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Kehadiran PLTS Terapung ini tentu berdampak positif bagi Indonesia. Terutama dalam aspek iklim investasinya, mengingat sejumlah perusahaan nasional maupun asing turut memberikan kontribusi dalam proyek pembangunan ini.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa fakta seputar PLTS Terapung Cirata.
Seperti inilah penampakan PLTS Terapung Cirata. Seperti diketahui, PLTS yang berlokasi di tiga tempat yakni Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp) dengan luas 200 hektare. PLTS ini disahkan menjadi PLTS terbesar di Asia Tenggara.
Proyek Patungan dari Tiga Perusahan
Proyek PLTS Terapung Cirata ini dikembangkan secara patungan oleh anak perusahaan nasional, yakni PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI) dan anak usaha Mubadala Investment Company, Masdar yang merupakan perusahaan energi baru dan terbarukan (EBT) berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Diketahui, PLTS ini terdiri dari 13 pulau dengan lebih dari 340 ribu panel surya yang dapat menghasilkan listrik untuk disalurkan ke lebih dari 50 ribu rumah. Ribuan tenaga kerja dan UMKM lokal pun ikut menjadi bagian dari pembangunan proyek ini.
Darmawan Prasodjo selaku Direktur Utama PLN mengatakan jika PLN telah merencanakan pembangunan PLTS sejak 2021. Ia menjelaskan bahwa PLTS Terapung Cirata merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memasok energi bersih untuk sistem kelistrikan wilayah Jawa Bali.
"PLTS Terapung Cirata menjadi etalase kerja sama global mewujudkan penurunan emisi dalam percepatan transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060," jelasnya, mengutip ebtke.esdm.go.id.
Kemudian, tarif PLTS Terapung Cirata sangat kompetitif dan akan meningkatkan kemandirian melalui pemanfaatan energi dari sumber daya alam lokal. Nilai investasi PLTS Cirata ditaksir mencapai Rp1,6 triliun. Adapun investasi yang akan masuk ke Kabupaten Purwakarta sebesar Rp1,12 triliun.
Selain itu, proyek PLTS ini juga akan memberikan kontribusi penambahan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebagai wujud komitmen dan kepedulian negara terhadap lingkungan serta keberlanjutan.