Terus Regenerasi, Anak Muda Tapanuli Selatan Semangat Jadi Penenun Kain Ulos
Merdeka.com - Sumatra Utara terkenal dengan kerajinan khasnya yang ikonik yaitu Kain Ulos. Beragam motifnya terlihat sangat cantik dan elegan ketika digunakan. Tak hanya itu, beberapa jenis Kain Ulos juga memiliki makna filosofis dan biasa digunakan saat acara adat Suku Batak.
Di balik indahnya Kain Ulos, terdapat para pengrajin Tenun atau penenun yang setiap pengerjaannya masih menggunakan metode tradisional dipadu dengan keterampilan tangan manusia. Di Tapanuli Selatan tepatnya Sipirok, terdapat penenun Kain Ulos yang sudah menjadi pekerjaan utama bagi masyarakat setempat.
Tak hanya itu, para penenun ini tak hanya dari kalangan ibu-ibu saja, melainkan sudah merambah ke anak-anak muda setempat. Ya, di Tapanuli Selatan para penenun Ulos sudah banyak dikerjakan oleh anak muda. Bahkan, menjadi penenun Ulos sudah menjadi salah satu mata pencaharian mereka.
-
Apa makna kain Ulos bagi orang Batak? Kain tenun Ulos menjadi sebuah simbol kerajinan tradisional dari Suku Batak yang sarat makna dan fungsional.
-
Apa makna kain Ulos bagi Suku Batak? Kain Ulos adalah kain khas kebanggaan suku Batak. Biasanya, suku Batak mengenakan ulos pada acara-acara kebesaran adat Batak.
-
Dari mana asal motif tenun Siak? Corak dari Alam Tenun Siak diadaptasi atau bersumber dari alam, seperti flora, fauna, dan juga benda-benda angkasa.
-
Kenapa kerajinan simpul populer? Kerajinan makrame juga sudah lama dikenal di Indonesia. Makrame sebenarnya tergolong pada teknik kerajinan tangan klasik.
-
Kenapa kain Ulap Doyo populer? Kain tenun Ulap Doyo sudah sangat populer sejak lama. Kain ini memiliki berbagai macam motif dan corak yang begitu khas.
-
Apa keunikan Batik Tulis Kebon Indah? Batik khas Ngembel, Desa Kebon, Kecamatan Bayat, Klaten, terpantau unik dan berbeda dari yang lain.Setiap helai batiknya menggunakan warna alami dari tumbuhan, dengan motif yang juga dekat dengan lingkungan yakni aneka ragam hayati.
Penasaran dengan semangat para kaum muda menjadi penenun Kain Ulos Tapanuli Selatan? Simak rangkumannya berikut ini.
Belajar Sejak Dibangku Sekolah
Yurni, salah satu pengrajin tenun Ulos yang masih berusia 24 tahun (Dok: Youtube/Info Sumut) ©2023 Merdeka.com
Para penenun muda di Sipirok ini menjadi bagian dari salah satu regenerasi dan menjadi penerus produk kerajinan Ulos agar terus lestari dan bisa bertahan meskipun termakan oleh zaman.
Melansir dari kanal Youtube Info Sumut, rata-rata para penenun yang ada di Sipirok dilakukan oleh anak-anak muda. Salah satunya bernama Yurni, seorang perempuan berusia 24 tahun yang sudah menggeluti penenun sejak di bangku SMA.
Keahliannya sekarang tidak diragukan lagi, Yurni sudah bisa menenun kain Ulos hanya dalam waktu 2 hari saja tergantung motif dan bahannya.
"....biasanya (mengerjakan) dua hari. Belajarnya dari Sipirok pak. Mulainya sejak tamat SMA Pak," kata Yurni saat diwawancara.
Banyak Penenun Muda
Salah satu pemilik usaha Kain Ulos, Ali Nafiah Sitompul bersama Istrinya Mariam Simatupang (Dok: Youtube/Info Sumut) ©2023 Merdeka.com
Di tempat Yurni yang berada di Kampung Silangge rupanya para penenun muda sudah bukan pemandangan yang asing bagi masyarakat. Di sini, banyak sekali para penenun muda dan konsisten melahirkan para penenun berusia muda.
Pemilik usaha Kain Ulos, Ali Nafiah Sitompul dan Mariam Simatupang pun mengakui jika para penenun Ulos saat ini sudah dikerjakan oleh anak-anak muda, termasuk di tempat usahanya.
Sang pemilik usaha ulos yang merupakan pasangan suami istri itu sudah mulai belajar menenun sejak tahun 1995.
"Saya belajar dari Silangge pada tahun 1995. Umurnya masih 22 tahun," kata Mariam.
Sudah Diwariskan Turun Temurun
Youtube/Info Sumut ©2023 Merdeka.com
Proses regenerasi para penenun Kain Ulos tak ada hentinya. Pasalnya, anak dari pemilik usaha Kain Ulos pun telah menjadi penerus dan pewaris kerajinan tangan tersebut. Tak tanggung-tanggung, Ali Nafiah pun juga memberikan ilmu-ilmunya mengenai Ulos kepada anaknya.
Berkat ketekunan belajar sejak di bangku Sekolah Dasar, anak perempuan Ali Nafiah kini sudah bisa menjadi instruktur penenun Ulos di manapun dia berada.
Sang ibu, Mariah Simatupang merasa anaknya memiliki keinginan dan tekad yang kuat untuk melanjutkan usaha milik orang tuanya tersebut.
Konsisten Regenerasi
Youtube/Info Sumut ©2023 Merdeka.com
Pihak Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Tapanuli Selatan terus melakukan upaya regenerasi terhadap para penenun Ulos agar terus hidup. Banyak program pelatihan dan pembinaan kepada pengrajin Ulos.
Dalam penyelenggaraan pelatihan, tak sedikit para peserta yang mengikuti program dari Dekranasda tersebut dihadiri oleh anak-anak muda setempat.
Selain peran dari pemerintah, kisah para penenun muda di Tapanuli Selatan ini sekiranya bisa menjadi inspirasi bagi kaum muda lainnya untuk mengenal budaya daerahnya, melestarikan dan pastinya juga turut berpartisipasi dalam proses pembuatan setiap kerajinan setempat. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.
Baca SelengkapnyaDalam seni ini, benang yang digunakan untuk membuat pakaian berasal dari serat daun nanas.
Baca SelengkapnyaPara perempuan turut mewariskan keahliannya itu ke generasi selanjutnya agar kerajinan tangan ini tidak punah dimakan zaman modern.
Baca SelengkapnyaKearifan lokal yang satu ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 atau bertepatan dengan masa Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMemperingati Hari Batik Nasional, ini empat motif batik yang populer di Pulau Sumatra.
Baca SelengkapnyaSiami membuat kain tenun secara turun temurun. Ia belajar dari ibunya yang juga seorang penenun tradisional
Baca SelengkapnyaMasyarakat Batak menganggap kain tenun ulos sebagai lambang dari ikatan kasih sayang hingga kedudukan.
Baca SelengkapnyaKain ini menjadi bahan pakaian kebesaran Muntok dan juga menggambarkan status sosial.
Baca SelengkapnyaTari Kain, kesenian tradisional yang mirip dengan gerakan-gerakan silat dan dimainkan oleh kaum pria di Pesisir Selatan.
Baca SelengkapnyaDengan adanyan bantuan permodalan dari BRI, industri kain tradisional khas Klaten bisa terus lestari.
Baca SelengkapnyaAda perabot rumah tangga sampai produk fashion berbahan anyaman yang mendunia.
Baca SelengkapnyaPembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel
Baca Selengkapnya