Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terus Regenerasi, Anak Muda Tapanuli Selatan Semangat Jadi Penenun Kain Ulos

Terus Regenerasi, Anak Muda Tapanuli Selatan Semangat Jadi Penenun Kain Ulos Semangat Kaum Muda Menjadi Penenun Kain Ulos Tapanuli Selatan. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Sumatra Utara terkenal dengan kerajinan khasnya yang ikonik yaitu Kain Ulos. Beragam motifnya terlihat sangat cantik dan elegan ketika digunakan. Tak hanya itu, beberapa jenis Kain Ulos juga memiliki makna filosofis dan biasa digunakan saat acara adat Suku Batak.

Di balik indahnya Kain Ulos, terdapat para pengrajin Tenun atau penenun yang setiap pengerjaannya masih menggunakan metode tradisional dipadu dengan keterampilan tangan manusia. Di Tapanuli Selatan tepatnya Sipirok, terdapat penenun Kain Ulos yang sudah menjadi pekerjaan utama bagi masyarakat setempat.

Tak hanya itu, para penenun ini tak hanya dari kalangan ibu-ibu saja, melainkan sudah merambah ke anak-anak muda setempat. Ya, di Tapanuli Selatan para penenun Ulos sudah banyak dikerjakan oleh anak muda. Bahkan, menjadi penenun Ulos sudah menjadi salah satu mata pencaharian mereka.

Penasaran dengan semangat para kaum muda menjadi penenun Kain Ulos Tapanuli Selatan? Simak rangkumannya berikut ini.

Belajar Sejak Dibangku Sekolah

semangat kaum muda menjadi penenun kain ulos tapanuli selatan

Yurni, salah satu pengrajin tenun Ulos yang masih berusia 24 tahun (Dok: Youtube/Info Sumut) ©2023 Merdeka.com

Para penenun muda di Sipirok ini menjadi bagian dari salah satu regenerasi dan menjadi penerus produk kerajinan Ulos agar terus lestari dan bisa bertahan meskipun termakan oleh zaman.

Melansir dari kanal Youtube Info Sumut, rata-rata para penenun yang ada di Sipirok dilakukan oleh anak-anak muda. Salah satunya bernama Yurni, seorang perempuan berusia 24 tahun yang sudah menggeluti penenun sejak di bangku SMA.

Keahliannya sekarang tidak diragukan lagi, Yurni sudah bisa menenun kain Ulos hanya dalam waktu 2 hari saja tergantung motif dan bahannya.

"....biasanya (mengerjakan) dua hari. Belajarnya dari Sipirok pak. Mulainya sejak tamat SMA Pak," kata Yurni saat diwawancara.

Banyak Penenun Muda

semangat kaum muda menjadi penenun kain ulos tapanuli selatan

Salah satu pemilik usaha Kain Ulos, Ali Nafiah Sitompul bersama Istrinya Mariam Simatupang (Dok: Youtube/Info Sumut) ©2023 Merdeka.com

Di tempat Yurni yang berada di Kampung Silangge rupanya para penenun muda sudah bukan pemandangan yang asing bagi masyarakat. Di sini, banyak sekali para penenun muda dan konsisten melahirkan para penenun berusia muda.

Pemilik usaha Kain Ulos, Ali Nafiah Sitompul dan Mariam Simatupang pun mengakui jika para penenun Ulos saat ini sudah dikerjakan oleh anak-anak muda, termasuk di tempat usahanya.

Sang pemilik usaha ulos yang merupakan pasangan suami istri itu sudah mulai belajar menenun sejak tahun 1995.

"Saya belajar dari Silangge pada tahun 1995. Umurnya masih 22 tahun," kata Mariam.

Sudah Diwariskan Turun Temurun

semangat kaum muda menjadi penenun kain ulos tapanuli selatan

Youtube/Info Sumut ©2023 Merdeka.com

Proses regenerasi para penenun Kain Ulos tak ada hentinya. Pasalnya, anak dari pemilik usaha Kain Ulos pun telah menjadi penerus dan pewaris kerajinan tangan tersebut. Tak tanggung-tanggung, Ali Nafiah pun juga memberikan ilmu-ilmunya mengenai Ulos kepada anaknya.

Berkat ketekunan belajar sejak di bangku Sekolah Dasar, anak perempuan Ali Nafiah kini sudah bisa menjadi instruktur penenun Ulos di manapun dia berada.

Sang ibu, Mariah Simatupang merasa anaknya memiliki keinginan dan tekad yang kuat untuk melanjutkan usaha milik orang tuanya tersebut.

Konsisten Regenerasi

semangat kaum muda menjadi penenun kain ulos tapanuli selatan

Youtube/Info Sumut ©2023 Merdeka.com

Pihak Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Tapanuli Selatan terus melakukan upaya regenerasi terhadap para penenun Ulos agar terus hidup. Banyak program pelatihan dan pembinaan kepada pengrajin Ulos.

Dalam penyelenggaraan pelatihan, tak sedikit para peserta yang mengikuti program dari Dekranasda tersebut dihadiri oleh anak-anak muda setempat.

Selain peran dari pemerintah, kisah para penenun muda di Tapanuli Selatan ini sekiranya bisa menjadi inspirasi bagi kaum muda lainnya untuk mengenal budaya daerahnya, melestarikan dan pastinya juga turut berpartisipasi dalam proses pembuatan setiap kerajinan setempat. (mdk/adj)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP