7 Hal sehari-hari yang ternyata radioaktif, sudah tahu?
Merdeka.com - Jika kita berbicara tentang zat radioaktif, tentu kita langsung mengasosiasikannya dengan nuklir, Hal ini karena berbagai bahan radioaktif yang kita kenal seperti uranium dan plutonium merupakan bahan baku nuklir dan berbahaya bagi manusia. Radiasi dari bahan tersebut bisa berbahaya karena sebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
Namun berbagai barang yang ada di sekitar kita, terutama makanan yang sering kita jumpai di pasar atau supermarket, ternyata juga ada yang bisa memancarkan radiasi. Benar, banyak sekali benda di sekitar kita yang mengandung zat radioaktif.
Bahkan tanpa kita sadari, semua makanan juga mengandung zat radioaktif semua makanan itu mengandung karbon yang secara alami terdiri dari gabungan isotop. Meski demikian, semua itu dengan kadar yang sama sekali tak berbahaya.
-
Apa saja makanan yang mengandung agen karsinogenik? Wiji juga menekankan untuk menghindari konsumsi agen karsinogenik, seperti alkohol, ikan asin, makanan mengandung aflatoksin, makanan berpengawet tinggi, dan makanan berkalori tinggi.
-
Makanan apa yang memicu kanker? Makanan yang kita konsumsi setiap hari tidak hanya memberikan energi dan nutrisi, tetapi juga dapat memicu atau memperburuk kondisi kanker.
-
Apa jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker? Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Advances in Nutrition pada tahun 2021, yang meninjau 210 studi mengenai 13 jenis makanan dan kaitannya dengan risiko kanker, menunjukkan bahwa terdapat dua jenis makanan yang memiliki korelasi kuat dengan peningkatan risiko kanker payudara.
-
Makanan apa yang bisa meningkatkan risiko kanker? Makanan seperti daging merah, mentega, gorengan, jeroan, dan kuning telur yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker.
-
Makanan apa yang berbahaya untuk kesehatan? Konsumsi makanan olahan berlebih di era sekarang seperti sudah menjadi hal yang umum dilakukan.Makanan olahan juga sering dijadikan pengganti lauk pauk untuk makan sehari-hari.Padahal, makanan olahan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu berbagai macam penyakit. Termasuk penyakit kronis yang membahayakan nyawa.
-
Apa saja zat kimia berbahaya di makanan gosong? Dua senyawa utama yang sering dikaitkan dengan makanan gosong adalah: Akrilamida: Senyawa ini terbentuk dari reaksi antara gula dan asam amino pada makanan bertepung, seperti kentang dan biji-bijian, ketika dimasak pada suhu tinggi. Akrilamida telah diidentifikasi oleh Food and Drug Administration (FDA) sebagai zat yang mungkin bersifat karsinogenik pada manusia. Heterocyclic Amines (HCA) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH): Senyawa ini terbentuk ketika daging, seperti sapi, ayam, atau kambing, dimasak pada suhu tinggi. HCA terbentuk dari reaksi antara asam amino, glukosa, dan kreatin dalam daging, sementara PAH terbentuk ketika lemak dari daging terkena api langsung.
Apa saja? Mari kita simak ulasannya.
Kotoran kucing
Di samping berbagai kelucuan dan rasa menyenangkan yang kita dapat ketika memelihara kucing, ternyata ada aspek radioaktif di dalamnya. Tepatnya, ketika kucing rumahan buang air.
Jika Anda berpikir ini soal kotoran kucing, tunggu dulu. Karena sebenarnya kotoran kucing hanya jorok saja, namun tak mengandung radioaktif. Namun salah satu jenis pasir kucing yang paling umum digunakan karena menyerap kotoran dan urin kucing dengan sempurna, yakni bentonit, ternyata mengandung uranium dan torium alami.
Tak berbahaya memang, namun berkat ribuan ton sampah kucing per tahunnya, kotoran anjing dan juga kucing merupakan salah satu penyumbang emisi gas yang cukup besar ke udara Bumi kita.
Pisang
Pisang adalah salah satu dari beberapa tanaman yang ternyata memproduksi radiasi dengan kuantitas sangat kecil. Salah satu tumbuhan lain yang menghasilkan radiasi serupa adalah Kacang Brazil. Bedanya, jika kacang Brazil adalah hasil dari pohon yang menyerap radiasi tanah, pisang mendapatkan radiasi ini dari gen mereka.
Meski demikian, Anda harus mengonsumsi 5 juta buah pisang agar cukup bagi radiasi pisang dapat berdampak pada Anda.
Rokok
Tak perlu diragukan lagi soal betapa berbahayanya rokok. Namun hal ini diperburuk pula dengan fakta bahwa rokok mengandung bahan radioaktif.
Berbagai materi radioaktif ini muncul di daun tembakau ketika proses produksi rokok, dan dilepaskan ke udara bebas ketika rokok dinyalakan dan asapnya dihirup dan dilepas ke udara.
Berbagai bahan radioaktif ini adalah polonium-210 serta timbal-210. Khusus polonium-210, ini adalah isotop radioaktif yang terkenal karena jadi salah satu bahan racun yan digunakan untuk membunuh agen rahasia Rusia, Alexander Litvinenko.
Meski demikian, kandungan radioaktif ini tak signifikan jika dibandingkan dengan racun rokok lainnya. Namun bahan kimian ini dapat terakumulasi secara signifikan di organ perokok menengah atau berat dan mempermudah perkembangan kanker.
Cover majalah yang mengkilap
Sebagian besar majalah memilih bagian covernya dicetak di kertas mengkilap. Alasan yang masuk akal karena kertas mengkilat jauh lebih menarik ketimbang yang biasa saja.
Namun, senada dengan apa yang terjadi di daftar sebelumnya, kertas tersebut mengandung bahan radioaktif. Hal ini dikarenakan untuk membuat kertas menjadi 'glossy,' sebuah kertas haruslah dilapisi oleh kaolin yang merupakan sejenis tanah liat putih. Bahan ini mengandung unsur radioaktif alami seperti uranium dan torium, sama dengan yang ada di pasir kucing.
Selai kacang
Orang Indonesia memang tak seberapa suka roti dengan selai kacang untuk sarapan. Namun jika Anda adalah salah satu yang memfavoritkannya, tentu Anda tak tahu kalo selai gurih tersebut bahkan bisa memancarkan radiasi.Â
Selai kacang dapat memancarkan radiasi hingga 0.12 pCi/g. Radiasi itu dihasilkan oleh isotop radioaktif potasium-40, radium-226, dan radium-228. Sat radioaktif ini tidak berbahaya bagi tubuh dan biasanya akan berhenti memancarkan radiasi lemahnya kurang dari 10 tahun.
Radium sendiri ditemukan oleh ilmuwan wanita terkenal Marie Curie dan suaminya Pierre Curie di tahun 1898. Berkat penemuan itu, namanya juga dipakai sebagai bagian satuan radiasi 'Curie' (Ci).
Daging merah
Daging merah, bahan utama untuk membuat steak yang nikmat, ternyata mengandung bahan radioaktif. Mengandung potasium-40, daging sapi bisa mengeluarkan radiasi hingga 3000 pCi di tiap kilogramnya.
Isotop ini bahkan mempunyai umur yang sangat lama, mencapai 1,2 miliar tahun lebih.
Meski demikian, bukan berarti radiasi daging merah membuat bahan makanan ini berbahaya. Justru, kandungan lemak adalah yang paling berbahaya dari daging merah. Di samping itu semua, daging merah adalah sumber protein dan zat besi yang baik untuk tubuh.
Garam
Garam yang selalu jadi andalan kita untuk mengangkat rasa masakan, ternyata juga tergolong radioaktif meski tak berbahaya.Â
Garam merupakan isotop radioaktif karena mengandung potasium klorida. Bahkan, garam bisa memancarkan radiasi yang sama dengan daging merah
Uniknya, garam sodium yang dari segi rasa tak terasa terlalu asin, justru lebih banyak bahan radioaktifnya. Garam jenis ini biasanya mengandung lebih banyak potasium klorida, sehingga membuatnya lebih radioaktif. (mdk/idc)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan mengetahui jenis-jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi makanan tersebut.
Baca SelengkapnyaMungkin kita berpikir nasi adalah penyumbang kalori terbesar. Padahal, ada makanan lain yang menjadi sumber kalori terbesar untuk tubuh.
Baca SelengkapnyaDi dalam setiap batang rokok tersembunyi koktail kimia yang berbahaya, yang beberapa di antaranya memiliki potensi mematikan.
Baca SelengkapnyaPecinta petualangan kuliner, hati-hati! Eksplorasi hidangan eksotis dan sehari-hari dapat membawa risiko bahaya kesehatan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi makanan sedikit gosong bisa menimbulkan dampak pada kesehatan yang perlu diperhatikan.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menghindari berbagai sumber zat karsinogenik.
Baca SelengkapnyaDalam upaya mencegah kanker, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi atau hindari.
Baca SelengkapnyaKandungan karsinogenik penyebab kanker bisa ditemui pada konsumsi makanan cepat saji.
Baca SelengkapnyaMakanan gosong mungkin dianggap hal yang biasa. Namun, kesalahan memasak ini bisa memiliki dampak yang berbahaya bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaAnda perlu membatasi dan menghindari makanan enak ini agar tidak berbahaya bagi tubuh
Baca SelengkapnyaGorengan mengandung banyak zat yang tidak baik untuk tubuh. Zat-zat ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2
Baca SelengkapnyaBagi mereka yang mencari alternatif sehat dan ramah lingkungan untuk daging, kacang-kacangan menawarkan solusi yang sempurna.
Baca Selengkapnya