Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Digitalisasi Aksara-aksara Nusantara

Digitalisasi Aksara-aksara Nusantara program merajut nusantara PANDI. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) punya kegiatan melakukan digitalisasi aksara-aksara nusantara untuk melestarikan bahasa-bahasa daerah. Program ini dibalut dengan nama Merajut Nusantara melalui Digitalisasi Aksara.

Pada Juni lalu, PANDI berhasil mendaftar domain aksara Jawa (hanacaraka) ke Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN). Aksara Sunda, Bali, Rejang, Batak, Bugis, dan Makassar segera didaftarkan juga, karena aksara-aksara daerah itu sudah memiliki standar di Unicode.

Namun, bagaimana sebenarnya upaya digitalisasi aksara-aksara nusantara itu dimulai, berikut ini pandangan Andi Mallarangeng, Wakil Dewan Pembina Yayasan Aksara Lontaraq Nusantara,yang peduli pada pelestarian aksara Lontara yang biasa digunakan oleh Bugis dan Makassar. Berikut paparan lengkapnya:

Dalam era digital, kalau suatu aksara tidak hadir dalam bentuk digital, aksara itu dianggap tidak ada. Kalau pun ada, ia dianggap aksara yang tidak lagi hidup, tidak ada lagi pendukung aktifnya, atau dengan kata lain, aksara mati. Persis seperti aksara Mesir kuno, hierogliph.

Sebenarnya, aksara nusantara tidak ketinggalan dalam memasuki era digital. Ketika saya menciptakan BugisA true type font 25 tahun lalu di Northern Illinois University, dalam proses pergantian DOS ke Windows sebagai sistem operasi komputer, saat itu kita hanya terlambat beberapa bulan dari aksara Thailand tetapi lebih duluan daripada aksara Burma. Bahkan, aksara lontaraq dan belakangan aksara Jawa pun telah terdaftar di Unicode.

Sayangnya, kehadiran aksara nusantara dalam dunia digital tampaknya hanya sampai di situ. Berbagai aksara nusantara lain pun telah dibuat font-nya sehingga bisa digunakan untuk menulis di komputer. Kebanyakan digunakan untuk menulis kutipan-kutipan bahasa daerah dalam tulisan-tulisan ilmiah atau tesis yang berbahasa Indonesia.

Di koran atau media lainnya, artikel berbahasa daerah tetap saja menggunakan aksara Latin.

Untuk aksara Lontaraq dan aksara Jawa yang sudah terdaftar di Unicode, sedikit lebih baik nasibnya, karena sudah embedded dalam smartphone yang kita miliki. Karena itu, kita sudah bisa menyetel settingan smartphone kita untuk opsi aksara lontaraq dan Jawa, guna menulis pesan di berbagai platform, seperti WhatsApp, Line, Messenger, Telegram, dan sebagainya.

Tapi semua itu masih sporadis sifatnya. Belum ada platform digital tersendiri yang menggunakan aksara nusantara sebagai basisnya. Dan karena itu, dalam kaca mata dunia digital, aksara nusantara masih seperti hierogliph, aksara Mesir kuno; ada, bisa dipelajari dan dituliskan, tapi pada dasarnya sudah mati.

Karena itu, inisiatif PANDI sebagai pengelola nama domain internet di Indonesia untuk "merajut Indonesia" dalam bentuk penetapan nama domain tersendiri untuk aksara-aksara nusantara patut disambut gembira. Dua jempol.

Dengan begitu, seiring dengan .id sebagai nama domain bahasa kebangsaan kita, bahasa Indonesia, akan hadir juga nama domain yang mewakili aksara-aksara nusantara sebagaimana yang bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Untuk aksara Lontaraq, misalnya, akan ada domain name .ᨕᨗᨊ (bacanya .INA, sebagaimana singkatan untuk negara kita dalam dunia internasional).

Tentu saja setiap nama domainitu tetap harus didaftarkan ke ICANN, sebagai pengelola nama domain internet dunia. Dan ICANN baru menyetujui jika dia yakin bahwa aksara itu benar-benar hidup dan punya pendukung budaya yang aktif.

Untuk itu, ICANN perlu melihat ada website yang berbasis aksara-aksara nusantara yang hidup, karena dihidupkan oleh pendukung budayanya secara aktif.

Lomba Bikin Website Beraksara Daerah

pandi bekerja sama dengan yayasan aksara lontaraq nusantara

©2020 Merdeka.com

Salah satu cara yang efektif dan relatif cepat adalah mengadakan sayembara pembuatan website untuk masing-masing aksara. Sayembara ini juga berfungsi untuk menguji apakah benar ada pendukung budaya yang aktif bagi masing-masing aksara tersebut.

Sejauh ini, PANDI telah bekerja sama dengan Kraton Yogyakarta untuk aksara Jawa, Universitas Udayana untuk aksara Bali, Universitas Padjajaran untuk aksara Sunda, dan PB NU untuk aksara Arab Pegon yang digunakan di pesantren.

Yang terbaru dengan Yayasan Aksara Lontaraq Nusantara untuk aksara Lontaraq.

Bagi saya, ini kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa kita ada, budaya kita ada, aksara kita ada, alive and kicking. Caranya, ayo ikuti sayembara pembuatan website berbasis aksara nusantara, yang sedang atau segera akan diluncurkan.

Komunitas-komunitas berbasis adat, daerah, kampus, kampung, kelompok, minat, dan sebagainya, ayo tunjukkan jati dirimu. Ikuti sayembara ini, dengan menggalang anak-anak muda kreatif dan kearifan lokal budaya kita masing-masing.

Khusus untuk saudara-saudaraku, salessurengku, siribattangku, pendukung budaya aksara Lontaraq, yang ada di Sulawesi, atau di manapun berada, ayo, jangan kita ketinggalan. Mari kita bikin website berbasis aksara Lontaraq yang tampilannya menarik, berguna, dan menginspirasi. ᨕᨙᨓᨀᨚ , ᨑᨙᨓᨀᨚ ! (mdk/sya)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengguna Domain .ID Tembus 1 Juta
Pengguna Domain .ID Tembus 1 Juta

Dari angka 1 juta itu, terdapat 5 domain yang menjadi favorit masyarakat.

Baca Selengkapnya
PANDI Akan Kolaborasi Domain .id dengan Pengelola Domain Internet di Asia Pasifik
PANDI Akan Kolaborasi Domain .id dengan Pengelola Domain Internet di Asia Pasifik

PANDI berkomitmen bekerja sama dengan pengelola domain internet negara di Asia Pasifik di APTLD 84 Seoul, Korea Selatan.

Baca Selengkapnya
PANDI sebut Pertumbuhan Domain .ID Kalahkan .Com
PANDI sebut Pertumbuhan Domain .ID Kalahkan .Com

Domain .com kali ini harus mengakui kekalahannya dengan .ID. Domain asli milik Indonesia ini jumlah melejit menyalip pangsa pasar .com.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sedang Persiapkan Aksara Digital Hadir di Perangkat Seluler
Pemerintah Sedang Persiapkan Aksara Digital Hadir di Perangkat Seluler

Kemenkominfo RI sedang menyiapkan beberapa rencana bagi aksara nusantara yang mendapat pengesahan SNI bersama para pegiat aksara.

Baca Selengkapnya
Sudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui
Sudah Mulai Terlupakan, Ini Sejarah dan Asal-usul Aksara Batak yang Jarang Diketahui

Aksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.

Baca Selengkapnya
PANDI Meeting Bawa Gagasan Indonesia Berdaulat Digital
PANDI Meeting Bawa Gagasan Indonesia Berdaulat Digital

Bertujuan demi memperkuat ekosistem internet di Indonesia.

Baca Selengkapnya
PANDI Ajak KADIN Indonesia Pakai Domain .id Sebagai Identitas Digital Anggotanya
PANDI Ajak KADIN Indonesia Pakai Domain .id Sebagai Identitas Digital Anggotanya

PANDI dan Kadin Indonesia bekerja sama dalam pemanfaatan domain .id di lingkungan dunia usaha.

Baca Selengkapnya
PANDI Kasih Promo Harga Akhir Tahun untuk Belanja Domain .id, Cek Detailnya
PANDI Kasih Promo Harga Akhir Tahun untuk Belanja Domain .id, Cek Detailnya

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sebagai registri nama domain tingkat tinggi Indonesia (.id), berikan harga spesial domain .id pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya
DomainFest .id 2023: Sarana Publik Berinteraksi Langsung dengan PANDI dan Registrar Domain .id
DomainFest .id 2023: Sarana Publik Berinteraksi Langsung dengan PANDI dan Registrar Domain .id

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) gelar DomainFest .id 2023. Festival digelar hingga hari ini, Sabtu (2/9).

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Naskah Merapi-Merbabu,  Ternyata Beda dengan Naskah Jawa
Menguak Sejarah Naskah Merapi-Merbabu, Ternyata Beda dengan Naskah Jawa

Keberadaan naskah itu membuktikan bahwa dulu di lereng Merapi-Merbabu terdapat komunitas sastrawan yang besar

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO: Kebanggaan Bagi Kita
Jokowi soal Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO: Kebanggaan Bagi Kita

Bahasa Indonesia menjadi bahasa ke-10 yang diakui sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO.

Baca Selengkapnya
PANDI Tangkal Konten Judi Online di Domain .id dengan Aplikasi Ini
PANDI Tangkal Konten Judi Online di Domain .id dengan Aplikasi Ini

PANDI siapkan aplikasi untuk tangkal konten judi online di domain .id.

Baca Selengkapnya