Ilmuwan Mencoba Hitung Jumlah Semut di Muka Bumi, Ternyata Segini Banyaknya

Merdeka.com - Semut merupakan hewan kecil yang hidup di berbagai tempat dan mungkin hidup bersama manusia. Mulai dari di bawah tanah, di bawah batu, dan bahkan di dalam rumah atau bangunan.

Keberadaan semut yang bisa ditemukan dimanapun mungkin cukup menimbulkan pertanyaan, ada berapa jumlah semut di dunia?

Dilansir dari IFLScience, Senin (26/6), para ilmuwan memperkirakan ada 20 kuadriliun semut di Bumi atau 20 juta miliar. Angka ini berasal dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada tahun 2022 lalu.

Para tim peneliti melakukan sintesis data dari hampir 500 penelitian tentang keanekaragaman serangga yang mencakup semua benua, bioma utama, dan habitat.

Mengarah pada kesimpulan akhir tentang 20 juta miliar populasi semut di dunia. Angka ini adalah angka yang dua kali lebih besar dibanding dengan prediksi pertama tentang populasi semut yang dilakukan tahun 1994 silam.

Hingga saat ini, telah lebih dari 15.700 spesies dan subspesies semut yang telah dinamai dan diketahui oleh para ilmuwan. Namun, diperkirakan jumlah spesies serangga yang sebenarnya ini bisa mencapai dua kali lipatnya.

Jika pertanyaan tentang jumlah keberadaan semut di dunia telah terjawab, pertanyaan menarik lain muncul dengan, berapa berat seluruh semut di dunia? berapa berat 20 juta miliar dari keberadaan mereka? Angkanya mungkin akan cukup mengejutkan.

Sekitar 20 kuadriliun atau 20 juta miliar semut memiliki berat sekitar 12 megaton. Berdasarkan jumlah semut, para peneliti menghitung bahwa total biomassa global mereka mencapai 12 megaton karbon kering, yang hanya mengandung 20 persen dari total biomassa manusia.

Namun, jika semut bekerja sama dengan serangga darat lainnya, maka mereka akan dengan mudah menghancurkan berat seluruh manusia.

Sebuah studi pada tahun 2023 mengungkapkan bahwa total berat semua serangga darat adalah sekitar 1 miliar ton. Sebagai perbandingan, perkiraan berat seluruh umat manusia adalah sekitar 400 juta ton.

Reporter magang: Safira Tiur Margaretha (mdk/faz)