Mesin Cuci Front Loading Jadi Senjata Baru Sharp Menangkan Pasar
Sharp mulai memfokuskan pada jenis mesin cuci front loading. Potensi pasarnya masih besar.
Sharp meluncurkan produk mesin cuci front loading terbaru. Shinji Teraoka, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia, mengungkapkan, peluncuran rangkaian model terbaru mesin cuci front loading ini, merupakan jawaban akan kebutuhan mesin cuci masyarakat urban dengan mobilitas tinggi.
“Sekitar 56.7 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan, presentasi tersebut diprediksi akan naik di tahun 2035 menjadi 66.6 persen, kami percaya permintaan untuk mesin cuci untuk tipe front loading akan terus meningkat, dan kami ingin memenuhi kebutuhan ini,” jelas dia.
Sharp punya alasan mengapa pihaknya memfokuskan pada mesin cuci front loading. Menurut Afka Adhitya, Washing Machine & SHA Product Strategy Head Department, PT Sharp Electronics Indonesia, mesin cuci model front loading memiliki keunggulan karena efisiensinya dalam penggunaan air, energi, dan waktu.
“Selain itu, mesin cuci ini memberikan hasil pencucian yang konsisten dan higienis, serta memiliki desain yang harmonis dengan interior rumah. Hal ini selaras dengan hasil survei oleh salah satu lembaga riset di Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan pasar mesin cuci kategori front loading yang positif,” ungkap Afka.
Sharp merilis mesin cuci front loading dengan beragam varian mulai dari basic hingga flagship. Perusahaan asal Jepang ini pun menjamin mesin cuci front loading-nya tidak hanya menawarkan fitur-fitur canggih, tetapi juga desain yang elegan serta layanan purna jual yang membuat konsumen merasa aman dan nyaman dalam menggunakannya.
Salah satu produk unggulan dari rangkaian ini adalah tipe flagship, ES-FL1410DPX. Mesin cuci ini bukan hanya sekedar alat untuk mencuci, tetapi juga berfungsi sebagai pengering yang dapat mengeringkan pakaian hingga 100 persen.
“Rangkaian mesin cuci front loading Sharp tersedia dengan kapasitas mulai dari 7 kg hingga 12 kg, dengan harga mulai dari Rp 3,5 juta hingga Rp 9 juta,” jelasnya.