Tertarik Jadi Pemburu Ular Piton? Segini Bayaran per Jamnya
Di Amerika Serikat populasi ular piton meresahkan. Sehingga pekerjaan ini dicari dengan bayaran yang menggiurkan.
Di Amerika Serikat populasi ular piton meresahkan. Sehingga pekerjaan ini dicari dengan bayaran yang menggiurkan.
Tertarik Jadi Pemburu Ular Piton? Segini Bayaran per Jamnya
-
Mengapa ular piton bola Stranger mahal? Ular piton bola Stranger pertama kali ditemukan pada tahun 2012, menjadikannya jenis yang cukup baru dan salah satu jenis baru dan langka yang akhir-akhir ini harganya melambung tinggi.
-
Bagaimana ular piton Burma memangsa piton batik? Proses ini dimulai dengan piton Burma menangkap piton batik dari ekornya, kemudian membelitnya erat sebelum menelannya dari ekor terlebih dahulu.Piton Batik mencoba melawan dengan membelit balik, namun perlahan melepaskan cengkeramannya setelah kalah dalam pertarungan.
-
Dimana ular piton tersebut ditemukan? Namun ada ular piton di Bali yang 'martabat'nya jatuh karena menjadi mainan balita di Bali.
-
Mengapa ular piton Burma memangsa ular piton batik? Di daerah pertemuan mereka, kedua jenis ular ini bersaing untuk mendapatkan sumber makanan, termasuk kadal, burung, mamalia, dan bahkan babi hutan.
-
Apa senjata utama ular piton? Ular piton memang tak memiliki racun, tetapi bukan berarti terbebas dari bahaya. Lilitan menjadi senjata utama ular piton.
-
Kemampuan apa yang dimiliki ular piton Burma? Ular piton Burma memiliki kemampuan luar biasa untuk membuka rahangnya. Hal itu berdasarkan penelitian terbaru. Penemuan ini mengungkapkan bahwa ular tersebut mampu membuka rahangnya lebih lebar, memungkinkan mereka untuk memangsa hewan yang jauh lebih besar.
Pemburu ular piton terkenal, Amy Siewe, melakukan patroli di wilayah Florida Selatan, memantau jalanan dan daerah berumput, berusaha menangkap ular piton yang sering kali mencapai panjang hingga dua puluh kaki.
Di musim dingin, Siewe berburu siang hari, tetapi di musim panas yang lembab, dia berburu pada malam hari, berhati-hati untuk mengamati gerakan ular piton di sekitarnya.
Pekerjaannya bukan hanya menangkap ular, tetapi juga menyelamatkan ekosistem yang terancam.
Dilansir dari BBC, Selasa (7/5), Siewe dan rekan-rekannya bekerja keras untuk menangkap ular-ular ini. Selama empat tahun terakhir, Siewe bekerja sebagai agen pembasmi ular piton di Distrik Pengelolaan Air Florida Selatan.
Dia dibayar per jam dengan tarif bervariasi tergantung pada lokasi berburu dan mendapat bayaran tambahan untuk setiap ular piton yang berhasil ditangkap.
Bayaran untuk ular piton berukuran di bawah empat kaki adalah USD 50 (Rp 800 ribu), ditambah USD 20 (Rp 300 ribu) untuk setiap kaki ekstra. Selain itu, ada bonus USD 200 (Rp 3,2 juta) untuk menemukan sarang ular piton yang aktif.
Meskipun berburu ular piton membawa risiko dan bahaya, Siewe tetap antusias dengan pekerjaannya.
Baginya, setiap ular yang ditangkap dapat menyelamatkan ekosistem Everglades yang terancam.
Namun, pekerjaan bukan tentang mencari nafkah, tetapi juga memperjuangkan keberlanjutan lingkungan hidup.
Bayaran yang diberikan kepada pemburu menjadi insentif bagi mereka untuk terus berpartisipasi dalam upaya pemusnahan ular piton.
Penting juga untuk memastikan bahwa metode yang digunakan dalam membasmi ular piton dilakukan secara manusiawi. Itulah mengapa pemburu bayaran dilatih untuk membunuh ular tersebut dengan cara yang tidak menyiksa.
Program pembasmian ular piton yang diluncurkan di 2017 telah berhasil menangkap dan menghentikan ribuan ular piton di Florida.
Namun, upaya untuk membersihkan ekosistem dari spesies invasif ini tidak berhenti di situ.
Diperlukan pendekatan multifaset melalui pendidikan, kebijakan, dan pengembangan teknologi untuk mengatasi masalah ini.