Ular Piton Seberat 30 Kilogram Gegerkan Warga Jatirasa Bekasi
Seekor ular piton besar muncul dan menggegerkan warga Jalan Krakatau, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Seekor ular piton besar muncul dan menggegerkan warga Jalan Krakatau, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Ular Piton Seberat 30 Kilogram Gegerkan Warga Jatirasa Bekasi
Ular itu muncul di sela-sela besi bak penampung air, Kamis (30/11) sekira pukul 17.30 WIB. Saat ditemukan, bagian perutnya tampak membesar.
Warga menduga ular berukuran besar itu diduga baru saja memangsa hewan lain. Binatang melata dengan panjang empat meter dan bobot sekitar 30 kilogram itu diduga terbawa banjir hingga ke permukiman.
"Ada ular di sela-sela besi, mungkin setelah makan kucing, (jenisnya) sanca batik atau sanca kembang, atau piton juga sama, ini musim hujan, keluar semua ular" kata anggota Penakawan Rescue Bekasi, Eko, Jumat (1/12).
Warga sekitar yang mengetahui kemunculan ular piton tersebut hanya menyaksikan dari kejauhan. Sementara Eko berusaha mengevakuasi ular dengan masuk ke samping bak penampungan yang dipenuhi lumpur.
"Kita coba pakai tangga, airnya dikeluarin dulu sisa lumpurnya, terus kita masuk, setengah pinggang dewasa kedalaman (lumpurnya)," ucapnya.
Eko sempat kesulitan mengevakuasi ular karena bobotnya yang berat. Setelah sekitar satu jam, ular akhirnya berhasil diangkat dan dibawa untuk dilepas di hutan yang jauh dari permukiman.
"(Proses evakuasi ular) satu jam, karena posisi ular besar banget, jadi perlu ekstra, (ular) kita rilis (lepas) ke hutan yang jauh dari pemukiman," kata pria yang juga sebagai anggota rescue Damkar Kota Bekasi ini.
Menurut Eko, ular piton yang berhasil ditangkapnya itu sangat berbahaya karena ukurannya yang besar dan bisa memangsa anak usia sekitar lima tahun.
"Karena dilihat dari ukuran kepalanya (ular) itu diameternya seukuran telapak tangan saya, kalau mengecek ular ini bisa makan orang, dilihat dari ukuran kepala dengan diameter telapak tangan, kalau telapak tangan pas ke muka kita, itu bisa dimakan," katanya.
Eko mengingatkan warga agar selalu waspada kemunculan ular di lingkungan permukiman, terutama saat musim hujan. Jika terjadi banjir, ular sering kali terbawa arus hingga ke permukiman.