Windows Tak Bisa Instal Google Chrome? Tenang, berikut adalah solusinya!
Akhir-akhir ini, banyak pengguna laptop Windows merasa frustrasi karena mereka tidak dapat menginstal atau menjalankan Google Chrome.

Belakangan ini, banyak pengguna laptop dengan sistem operasi Windows merasa frustrasi karena tidak dapat menginstal atau menjalankan Google Chrome.
Mereka mendapatkan pesan kesalahan yang berbunyi "This app can't run on your PC", yang menunjukkan bahwa aplikasi tersebut tidak dapat dijalankan di perangkat mereka.
Masalah ini ternyata disebabkan oleh file instalasi Chrome (ChromeSetup.exe) yang bermasalah, yang berdampak pada pengguna Windows 10 dan Windows 11. Di sisi lain, pengguna macOS tidak mengalami masalah saat mengunduh dan menginstal Chrome.
Mengutip dari Phone Arena pada Sabtu (5/4), menariknya, kesalahan ini hanya dialami oleh mereka yang mencoba menginstal versi terbaru Chrome.
Setelah melakukan konfirmasi kepada Google dan Microsoft, perwakilan dari Google menyatakan bahwa mereka telah menyadari adanya masalah ini dan telah memperbarui file instalasi Chrome agar dapat digunakan dengan baik di perangkat Windows.
Meskipun demikian, penyebab pasti dari masalah ini masih belum jelas, dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pembaruan Chrome pada 21 Maret atau pembaruan sistem Windows menjadi penyebab munculnya bug ini.
Bagi pengguna yang masih mengalami kesalahan saat mencoba menginstal Chrome, ada beberapa solusi yang dapat dicoba:
- Segarkan browser atau hapus cache sebelum mengunduh ulang file instalasi dari situs resmi Chrome.
- Pastikan untuk mendapatkan versi terbaru dari ChromeSetup.exe yang telah diperbaiki oleh Google.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, seharusnya Google Chrome dapat diinstal kembali tanpa masalah di laptop Windows Anda.
Google Tolak Usulan Menjual Chrome

Sejak tahun 2023, Google menghadapi tuduhan terkait praktik monopoli yang melibatkan berbagai produk dan layanan yang mereka tawarkan. Salah satu isu yang paling banyak dibicarakan adalah mengenai mesin pencari mereka, Google Chrome.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengklaim bahwa Google terlibat dalam praktik monopoli ilegal terkait mesin pencarian, yang pada akhirnya membuat pengadilan menyetujui tuduhan tersebut pada bulan Agustus lalu.
Sebagai langkah lanjut, DOJ meminta agar Google menjual mesin pencari populernya, Chrome. Namun, Google berpendapat bahwa penjualan Chrome justru dapat mengancam keamanan mesin pencari tersebut dan menolak gagasan ini.
Google juga berusaha untuk mengajukan banding terkait keputusan tersebut. Sebelum proses banding dilakukan, Google diwajibkan untuk menyusun proposal penyelesaian. Proposal yang disusun oleh Google ini menjelaskan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah monopoli ilegal yang dituduhkan kepada mereka.
Menurut informasi terbaru yang dilansir oleh Apple Insider pada Selasa (24/12), Google mengungkapkan bahwa mereka dapat melakukan perubahan pada kontrak terkait peramban, mirip dengan yang dilakukan oleh Apple dan Mozilla.
Pengguna dapat mengubah penyedia pencarian default setiap satu tahun

Berdasarkan usulan tersebut, perusahaan-perusahaan kini memiliki opsi untuk menggunakan mesin pencari default yang berbeda di berbagai platform. Pengguna pun diberikan kesempatan untuk mengganti penyedia pencarian default mereka setiap 12 bulan. Sebagai informasi tambahan, pada tahun 2022, Google memberikan pembayaran sebesar USD 20 miliar kepada Apple agar dapat menjadi mesin pencari default di platform milik Apple. Kesepakatan ini diungkapkan oleh Wakil Presiden Senior Layanan Apple, Eddie Cue, saat berlangsungnya proses hukum.