Apple Minta Tolong ke Penggunanya Hapus Google Chrome
Ada alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.
Tidak dapat disangkal bahwa hubungan antara Apple dan Google selalu rumit.
Akhir-akhir ini, semakin parah dengan iklan serangan terbaru Apple yang menargetkan Google Chrome.
Iklan ini merupakan pesan langsung kepada 1,4 miliar pengguna Apple, yang mendesak mereka untuk berhenti menggunakan Chrome di iPhone mereka.
Mengutip GizChina, Senin (22/7), Google sedang menjalankan misi untuk mengubah pengguna Safari ke Chrome.
Saat ini, Google mengandalkan Safari untuk mendorong sebagian besar permintaan pencarian dari iPhone. Hal ini disebabkan adanya perjanjian keuangan dengan Apple, di mana Google Search menjadi default di Safari.
Namun, pengaturan ini terancam karena investigasi monopoli di AS dan Eropa. Hasilnya, Google memajukan “Rencana B” untuk meningkatkan basis pemasangan Chrome di iPhone dari 30 persen menjadi 50 persen.
Dengan ini, Google bertujuan untuk menambah 300 juta pengguna iPhone ke dalam ekosistemnya.
Dorongan Google untuk menjaring lebih banyak pengguna iPhone merupakan langkah strategis untuk menjaga pendapatan dan praktik pengumpulan data pengguna.
Dengan semakin ketatnya pengawasan peraturan, Google mengantisipasi potensi gangguan terhadap perjanjian yang sudah ada. Raksasa mesin pencari ini secara proaktif berupaya memitigasi risiko ini dengan memperkuat kehadiran Chrome di perangkat iOS.
Kampanye iklan Apple menggarisbawahi masalah privasi yang terkait dengan Chrome. Privasi selalu menjadi kelemahan Chrome, dengan cookie pelacakan dan mode privasi semu yang tidak seaman yang diperkirakan pengguna.
Baru-baru ini terungkap bahwa Google menangkap data perangkat dari pengguna Chrome melalui pengaturan tersembunyi yang tidak dapat dinonaktifkan oleh pengguna.
Sebaliknya, Apple memposisikan Safari sebagai opsi yang lebih aman, menekankan komitmennya terhadap privasi pengguna.
Persaingan antara Apple dan Google memiliki sejarah yang panjang. Awalnya, kedua perusahaan berkolaborasi erat, dengan Google menyediakan layanan utama untuk iPhone Apple. Namun, ketika kedua perusahaan berekspansi ke pasar baru, kepentingan mereka mulai berbenturan.
Pengenalan Android oleh Google menandai titik balik yang signifikan, karena memposisikan Google sebagai pesaing langsung Apple di pasar sistem operasi seluler.
Selama bertahun-tahun, persaingan semakin ketat. Kedua perusahaan berusaha untuk mengalahkan satu sama lain dalam hal inovasi, pangsa pasar, dan pengalaman pengguna.
Persaingan ini telah mendorong kemajuan teknologi yang signifikan, memberikan manfaat bagi konsumen dengan produk dan layanan yang lebih baik.
Namun, hal ini juga menyebabkan meningkatnya ketegangan, seperti yang terlihat dalam perebutan dominasi browser dan privasi pengguna saat ini.