7 Gejala Kolesterol yang Perlu Diwaspadai untuk Kesehatan Optimal
Berikut gejala kolesterol yang perlu diwaspadai untuk kesehatan optimal.

Kolesterol merupakan senyawa lemak yang diproduksi secara alami oleh tubuh dan berperan penting dalam berbagai fungsi vital. Namun, kadar kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah dapat menimbulkan masalah kesehatan serius.
Kadar kolesterol total yang normal adalah di bawah 200 mg/dL. Kadar LDL yang aman berada di bawah 100 mg/dL, sementara kadar HDL yang ideal minimal 60 mg/dL. Ketidakseimbangan antara kedua jenis kolesterol ini dapat memicu berbagai gangguan kesehatan.
Mengenali tanda-tanda peningkatan kadar kolesterol sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang membahayakan kesehatan. Apa saja gejala kolesterol yang perlu diwaspadai untuk kesehatan optimal?
Melansir dari berbagai sumber, Kamis (13/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
7 Gejala Kolesterol yang Perlu Diwaspadai
Berikut adalah 7 gejala kolesterol tinggi yang sering diabaikan namun perlu diwaspadai:
1. Sakit Kepala dan Pusing
Sakit kepala dan pusing yang sering terjadi tanpa sebab jelas bisa menjadi indikasi peningkatan kadar kolesterol. Hal ini disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan plak kolesterol, yang menghambat aliran darah ke otak. Akibatnya, otak kekurangan pasokan oksigen dan nutrisi, memicu rasa sakit atau pusing.
Jika Anda mengalami sakit kepala atau pusing yang persisten, terutama disertai gejala lain seperti penglihatan kabur atau kesulitan berbicara, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
2. Nyeri Dada (Angina)
Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada, terutama saat beraktivitas fisik, merupakan gejala yang perlu diwaspadai. Kondisi ini dikenal sebagai angina dan sering dikaitkan dengan penyakit jantung koroner akibat penyempitan pembuluh darah jantung oleh plak kolesterol.
Karakteristik nyeri angina biasanya:
- Terasa seperti tertekan, sesak, atau terbakar di dada
- Dapat menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, atau punggung
- Memburuk saat aktivitas fisik dan membaik saat istirahat
- Berlangsung selama beberapa menit
Jika Anda mengalami nyeri dada yang intens, berlangsung lama, atau disertai gejala lain seperti sesak napas dan keringat dingin, segera cari bantuan medis karena bisa menjadi tanda serangan jantung.
3. Kelelahan Ekstrem
Rasa lelah yang berlebihan dan tidak sebanding dengan aktivitas yang dilakukan bisa menjadi tanda kolesterol tinggi. Ketika pembuluh darah menyempit akibat penumpukan plak, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi terhambat. Akibatnya, sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi, menyebabkan kelelahan yang tidak wajar.
Beberapa ciri kelelahan akibat kolesterol tinggi:
- Merasa lelah bahkan setelah tidur cukup
- Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa
- Kehilangan motivasi untuk beraktivitas
- Performa fisik menurun drastis
Jika kelelahan berlangsung terus-menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
4. Gangguan pada Kaki
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan berbagai gangguan pada kaki akibat penyempitan pembuluh darah di ekstremitas bawah. Beberapa gejala yang mungkin muncul:
- Nyeri atau kram saat berjalan: Dikenal sebagai klaudikasio intermiten, rasa sakit ini timbul karena otot kaki kekurangan oksigen saat beraktivitas.
- Kesemutan atau mati rasa: Terjadi akibat gangguan aliran darah ke saraf-saraf di kaki.
- Perubahan warna kulit: Kulit kaki mungkin terlihat pucat, kebiruan, atau kemerahan.
- Luka yang sulit sembuh: Sirkulasi darah yang buruk menghambat proses penyembuhan luka di kaki.
- Pembengkakan: Akumulasi cairan di kaki akibat gangguan sirkulasi.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, terutama jika disertai nyeri hebat atau perubahan warna kulit yang drastis, segera konsultasikan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
5. Xanthoma
Xanthoma adalah benjolan berisi lemak yang muncul di bawah kulit, biasanya berwarna kekuningan. Munculnya xanthoma sering dikaitkan dengan gangguan metabolisme lemak, termasuk kolesterol tinggi. Beberapa jenis xanthoma yang umum ditemui:
- Xanthelasma: Muncul di sekitar kelopak mata
- Xanthoma tendinosum: Tumbuh di area tendon, seperti siku, lutut, atau tumit
- Xanthoma tuberosum: Berupa benjolan di bawah kulit, biasanya di siku atau lutut
- Xanthoma eruptivum: Muncul secara tiba-tiba dalam jumlah banyak di berbagai bagian tubuh
Meski xanthoma sendiri tidak berbahaya, kemunculannya bisa menjadi tanda peringatan adanya gangguan metabolisme lemak yang serius. Jika Anda menemukan benjolan yang mencurigakan, sebaiknya periksakan ke dokter kulit untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
6. Gangguan Penglihatan
Kolesterol tinggi dapat mempengaruhi kesehatan mata dan menyebabkan berbagai gangguan penglihatan. Beberapa kondisi yang mungkin terjadi:
- Arcus senilis: Munculnya lingkaran putih atau abu-abu di tepi kornea mata. Meski umum terjadi pada lansia, kemunculannya pada usia muda bisa menjadi tanda kolesterol tinggi.
- Retinopati: Kerusakan pembuluh darah retina akibat penumpukan plak kolesterol, yang dapat menyebabkan penglihatan kabur atau bintik-bintik gelap.
- Oklusi vena retina: Penyumbatan pembuluh darah retina yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan mendadak.
Pemeriksaan mata rutin sangat penting untuk mendeteksi gangguan ini sejak dini. Jika Anda mengalami perubahan penglihatan yang mendadak atau progresif, segera konsultasikan ke dokter mata.
7. Gangguan Fungsi Seksual
Kolesterol tinggi dapat mempengaruhi fungsi seksual, terutama pada pria. Beberapa gangguan yang mungkin terjadi:
- Disfungsi ereksi: Kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi akibat gangguan aliran darah ke penis.
- Penurunan libido: Kadar kolesterol yang tinggi dapat mengganggu produksi hormon testosteron, menyebabkan penurunan gairah seksual.
- Infertilitas: Gangguan produksi sperma atau kualitas sperma yang menurun akibat ketidakseimbangan hormon.
Pada wanita, kolesterol tinggi juga dapat mempengaruhi kesuburan dan siklus menstruasi. Jika Anda mengalami gangguan fungsi seksual yang persisten, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi menyeluruh.
Penyebab Kolesterol Tinggi
Peningkatan kadar kolesterol dalam darah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang dapat dikendalikan maupun tidak. Berikut adalah beberapa penyebab utama kolesterol tinggi:
1. Faktor Genetik
Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk memproduksi kolesterol dalam jumlah berlebih atau mengalami gangguan dalam metabolisme lemak. Kondisi ini dikenal sebagai hiperkolesterolemia familial dan dapat diturunkan dari orang tua ke anak.
2. Pola Makan Tidak Sehat
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Sumber lemak jenuh antara lain:
- Daging merah berlemak
- Produk susu tinggi lemak
- Makanan olahan dan gorengan
- Minyak kelapa dan minyak sawit
3. Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup sedentari atau kurang bergerak dapat menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dan meningkatkan risiko obesitas, yang berkaitan erat dengan peningkatan kolesterol LDL.
4. Obesitas
Kelebihan berat badan, terutama obesitas, dapat meningkatkan produksi kolesterol LDL dan menurunkan kadar HDL dalam tubuh.
5. Merokok
Kebiasaan merokok dapat menurunkan kadar kolesterol HDL dan merusak dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko penumpukan plak kolesterol.
6. Usia dan Jenis Kelamin
Risiko kolesterol tinggi meningkat seiring bertambahnya usia. Wanita umumnya memiliki kadar kolesterol lebih rendah dibanding pria sebelum menopause, namun risikonya meningkat setelah menopause.
7. Penyakit Tertentu
Beberapa kondisi medis dapat mempengaruhi kadar kolesterol, seperti:
- Diabetes
- Hipotiroidisme
- Penyakit ginjal kronis
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS)